Megawati Beri Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Para Menteri dan Pemangku Kebijakan
loading...
A
A
A
Pancasila merupakan ideologi yang universal untuk menciptakan dan menjaga perdamaian dan kesejahteraan masyarakat di dunia. Hal itu disampaikan pula oleh Megawati di hadapan para petinggi.
“Karena didikan Bapak saya sudah masuk ke hati nurani saya. Bahwa Pancasila itu menutut saya salah satu ideologi alternatif, bukan hanya bagi bangsa kita, tapi bagi bangsa-bangsa di dunia. Itulah mengapa, tadi juga disebutkan, mengapa bapak saya, pidatonya saja didengarkan oleh PBB. Lalu setelah itu dijadikan Heritage of The World yang artinya, siapapun boleh memakai bahan dari pidato itu. Lalu Konferensi Asia Afrika,” tuturnya.
Sembari beromantisme bersama Bung Karno saat Megawati kecil, ia menceritakan cita-cita Bung Karno untuk Bangsa Indonesia.
“Dulu, Bung Karno bilang gini, kalau merdeka kita itu bukan merdeka sendiri, tapi merdeka kita itu adalah sebagai sebuah jembatan emas. Waktu itu saya tanya, “Bapak, kalau jembatannya emas ke sananya itu apa?” “Ya, kamu bisa bayangin kan? Rumahnya juga emas” wah saya pikir Indonesia kok hebat banget. Coba bayangkan. Itu adalah cita-cita, inspirasi Bung Karno,” paparnya.
Presiden kelima Republik Indonesia tersebut juga menitipkan pesan kepada para pemimpin agar menjadi pemimpin yang benar dan bersih, serta selalu ingat dan memaknai sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
“Ke depan ini, saya minta kepada kalian. Berhenti yang namanya korupsi karena itu buang uang negara. Kedua, jual jabatan. Kalau demi bangsa dan negara. Kalau perlu datang ke kepala desa. Datang. Yang suka turun siapa aja sih ke daerah? Pemimpin-pemimpin kita itu piye sih? Bisanya mejeng. Ini kritik membangun lho. Saya tidak kritik orang. Saya mengkritik kerjanya,” kata Mega.
Lihat Juga: Pemprov Jateng Berhasil Borong 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah dari Kemendagri
“Karena didikan Bapak saya sudah masuk ke hati nurani saya. Bahwa Pancasila itu menutut saya salah satu ideologi alternatif, bukan hanya bagi bangsa kita, tapi bagi bangsa-bangsa di dunia. Itulah mengapa, tadi juga disebutkan, mengapa bapak saya, pidatonya saja didengarkan oleh PBB. Lalu setelah itu dijadikan Heritage of The World yang artinya, siapapun boleh memakai bahan dari pidato itu. Lalu Konferensi Asia Afrika,” tuturnya.
Sembari beromantisme bersama Bung Karno saat Megawati kecil, ia menceritakan cita-cita Bung Karno untuk Bangsa Indonesia.
“Dulu, Bung Karno bilang gini, kalau merdeka kita itu bukan merdeka sendiri, tapi merdeka kita itu adalah sebagai sebuah jembatan emas. Waktu itu saya tanya, “Bapak, kalau jembatannya emas ke sananya itu apa?” “Ya, kamu bisa bayangin kan? Rumahnya juga emas” wah saya pikir Indonesia kok hebat banget. Coba bayangkan. Itu adalah cita-cita, inspirasi Bung Karno,” paparnya.
Presiden kelima Republik Indonesia tersebut juga menitipkan pesan kepada para pemimpin agar menjadi pemimpin yang benar dan bersih, serta selalu ingat dan memaknai sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
“Ke depan ini, saya minta kepada kalian. Berhenti yang namanya korupsi karena itu buang uang negara. Kedua, jual jabatan. Kalau demi bangsa dan negara. Kalau perlu datang ke kepala desa. Datang. Yang suka turun siapa aja sih ke daerah? Pemimpin-pemimpin kita itu piye sih? Bisanya mejeng. Ini kritik membangun lho. Saya tidak kritik orang. Saya mengkritik kerjanya,” kata Mega.
Lihat Juga: Pemprov Jateng Berhasil Borong 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah dari Kemendagri
(ars)