Dampak Gempa, Dubes Maroko Ungkap Ada Bangunan Bersejarah yang Hancur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daerah Marrakesh, Maroko , menjadi tempat yang cukup banyak terdampak atas terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 6,8 yang melanda Pegunungan High Atlas pada Jumat malam. Hal ini dikatakan oleh Duta Besar (Dubes) Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah.
"Semua kota merasakan, Marrakesh adalah kota bersejarah. Di Marrakesh, ada bangunan bersejarah yang hancur. Ada sebuah masjid yang berasal dari abad ke-16 hingga ke-20, baru saja selesai di pulihkan dan itu benar-benar hancur,"kata Ouadia dalam acara "One On One" Sindonews TV, Selasa (12/9/2023).
Lebih lanjut bangunan-bangunan lainnya tidak sepenuhnya hancur. Hal itu merupakan salah satu hasil dampak dari gempa bumi.
Menurutnya mereka tidak menduga adanya bencana tersebut. Bahkan bencana gempa itu hampir menewaskan sekitar lebih dari 2.800 orang.
"Tidak ada yang menyangka dengan adanya gempa bumi. Tidak ada yang menyangka ada bencana ini. Kami mendengar, gempa besar dan terjadi di area pegunungan," ucapnya.
Sejak mendengar adanya gempa tersebut, pemerintah Maroko, kata Ouadia langsung mengerahkan sejumlah pihak mulai dari tentara, polisi, masyarakat, hingga relawan untuk membantu para korban.
Hal ini mengingat area gempa berada di pegunungan, sehingga cukup sulit dilakukan penanganan bencana. "Semua orang mengalami kesulitan seperti yang saya katakan bahwa hal itu terjadi di area pegunungan dan banyak hal terjadi," tuturnya.
"Tentara menggunakan helikopter untuk mencoba menyelamatkan secara maksimal, banyak bangunan tradisional yang dibangun dengan bahan alami jadi banyak ribuan orang meninggal," pungkasnya.
"Semua kota merasakan, Marrakesh adalah kota bersejarah. Di Marrakesh, ada bangunan bersejarah yang hancur. Ada sebuah masjid yang berasal dari abad ke-16 hingga ke-20, baru saja selesai di pulihkan dan itu benar-benar hancur,"kata Ouadia dalam acara "One On One" Sindonews TV, Selasa (12/9/2023).
Lebih lanjut bangunan-bangunan lainnya tidak sepenuhnya hancur. Hal itu merupakan salah satu hasil dampak dari gempa bumi.
Menurutnya mereka tidak menduga adanya bencana tersebut. Bahkan bencana gempa itu hampir menewaskan sekitar lebih dari 2.800 orang.
"Tidak ada yang menyangka dengan adanya gempa bumi. Tidak ada yang menyangka ada bencana ini. Kami mendengar, gempa besar dan terjadi di area pegunungan," ucapnya.
Sejak mendengar adanya gempa tersebut, pemerintah Maroko, kata Ouadia langsung mengerahkan sejumlah pihak mulai dari tentara, polisi, masyarakat, hingga relawan untuk membantu para korban.
Hal ini mengingat area gempa berada di pegunungan, sehingga cukup sulit dilakukan penanganan bencana. "Semua orang mengalami kesulitan seperti yang saya katakan bahwa hal itu terjadi di area pegunungan dan banyak hal terjadi," tuturnya.
"Tentara menggunakan helikopter untuk mencoba menyelamatkan secara maksimal, banyak bangunan tradisional yang dibangun dengan bahan alami jadi banyak ribuan orang meninggal," pungkasnya.
(maf)