Survei Denny JA: YouTube dan Facebook Media Sosial Terpopuler di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manusia telah sampai pada era teknologi yang memperkuat individu, salah satunya adalah media sosial (Medsos) . Walau tak punya stasiun TV atau penerbitan koran, namun jika memiliki akun media sosial, baik Facebook , Instagram, TikTok, Twitter hingga YouTube maka suara dan gagasan kita bisa menyebar melampaui batas wilayah, bahkan batas negara.
Hal ini disampaikan Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Senin 11 September 2023.
Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya tiga menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis.
Denny mengisahkan pengalaman yang dialami seorang wanita bernama Nadia Murad pada 2016. Dia berasal dari etnik Yazidi, yang tinggal di seputar negara Syria, Irak, Iran Turki. Dia mendapatkan nobel perdamaian pada 2018.
Dia mengatakan Nadia diculik dan dijadikan budak seksual oleh ISIS. Kemudian, pengalamannya itu diceritakan lewat buku dan dilanjutkan banyak pihak melalui media sosial. Akhirnya, pengalaman Nadia didengar oleh PBB.
"Kita pun terbelalak mata mengetahui ternyata telah terjadi di sana peristiwa Genocide. Bahkan, terjadi ethnic cleansing atas etnik Yazidi oleh ISIS. Sebuah etnis dibasmi dan ditindas atas nama ideologi, agama, perang," ujar Denny.
"Kita melihat hebatnya buku dan media sosial di sini. Tapi bagaimana dengan Indonesia? Seberapa banyak di Indonesia yang memiliki akun media sosial?" sambungnya.
Menurut survei LSI Denny JA, Agustus 2023, ternyata yang sudah memiliki akun Facebook sebanyak 49,3% di Indonesia. Jumlah tersebut hampir separuh populasi Indonesia.
Lalu, mereka yang menonton YouTube sudah di atas mayoritas, yakni di angka 57,3%. Sedangkan, yang memiliki akun TikTok sebanyak 29,3%.
Sebernarnya, angka pemain TikTok lebih banyak lagi. Sebab, data LSI hanya dari warga yang sudah memiliki hak pilih, yakni yang berusia di atas 17 tahun.
"Tapi penggemar TikTok juga banyak sekali menjangkau mereka yang di bawah 17 tahun," kata Denny.
Kemudian, mereka yang memiliki Instagram sebanyak 26% dan Twitter 7%. Di luar medsos, mereka yang menggunakan di WhatsApp sebanyak 64,6%.
Artinya, saat ini sudah banyak sekali di Indonesia yang menggunakan medsos. Menurut Denny, ini adalah era di mana individu perlu lebih aktif menyatakan dirinya, gagasannya, dan rasa keadilannya.
"Teknologi sudah sampai di tahap ini. Terhidang sudah media sosial bagi kita untuk seluas-luasnya menyampaikan gagasan, untuk mencerahkan, untuk menyentuh hati publik luas," tutup Denny.
Hal ini disampaikan Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Senin 11 September 2023.
Baca Juga
Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya tiga menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis.
Denny mengisahkan pengalaman yang dialami seorang wanita bernama Nadia Murad pada 2016. Dia berasal dari etnik Yazidi, yang tinggal di seputar negara Syria, Irak, Iran Turki. Dia mendapatkan nobel perdamaian pada 2018.
Dia mengatakan Nadia diculik dan dijadikan budak seksual oleh ISIS. Kemudian, pengalamannya itu diceritakan lewat buku dan dilanjutkan banyak pihak melalui media sosial. Akhirnya, pengalaman Nadia didengar oleh PBB.
"Kita pun terbelalak mata mengetahui ternyata telah terjadi di sana peristiwa Genocide. Bahkan, terjadi ethnic cleansing atas etnik Yazidi oleh ISIS. Sebuah etnis dibasmi dan ditindas atas nama ideologi, agama, perang," ujar Denny.
"Kita melihat hebatnya buku dan media sosial di sini. Tapi bagaimana dengan Indonesia? Seberapa banyak di Indonesia yang memiliki akun media sosial?" sambungnya.
Menurut survei LSI Denny JA, Agustus 2023, ternyata yang sudah memiliki akun Facebook sebanyak 49,3% di Indonesia. Jumlah tersebut hampir separuh populasi Indonesia.
Lalu, mereka yang menonton YouTube sudah di atas mayoritas, yakni di angka 57,3%. Sedangkan, yang memiliki akun TikTok sebanyak 29,3%.
Sebernarnya, angka pemain TikTok lebih banyak lagi. Sebab, data LSI hanya dari warga yang sudah memiliki hak pilih, yakni yang berusia di atas 17 tahun.
"Tapi penggemar TikTok juga banyak sekali menjangkau mereka yang di bawah 17 tahun," kata Denny.
Kemudian, mereka yang memiliki Instagram sebanyak 26% dan Twitter 7%. Di luar medsos, mereka yang menggunakan di WhatsApp sebanyak 64,6%.
Artinya, saat ini sudah banyak sekali di Indonesia yang menggunakan medsos. Menurut Denny, ini adalah era di mana individu perlu lebih aktif menyatakan dirinya, gagasannya, dan rasa keadilannya.
"Teknologi sudah sampai di tahap ini. Terhidang sudah media sosial bagi kita untuk seluas-luasnya menyampaikan gagasan, untuk mencerahkan, untuk menyentuh hati publik luas," tutup Denny.
(kri)