Nasdem Diwanti-wanti Soal Pilkada 2020 di Papua

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 12:21 WIB
loading...
Nasdem Diwanti-wanti...
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem diminta untuk tepat dan cermat menentukan calon-calon yang bakal maju di Pilkada Serentak 2020, terutama di Papua. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem diminta untuk tepat dan cermat menentukan calon-calon yang bakal maju di Pilkada Serentak 2020 , terutama di Papua. Sebab, beberapa calon yang diusung Partai Nasdem di Papua disebut tidak dikehendaki masyarakat setempat.

"Berkembang di kalangan masyarakat Papua saat ini bahwa beberapa calon yang diusung Partai Nasdem justru tidak dikehendaki masyarakat, tetapi seolah dipaksakan hanya karena memiliki kekuatan finansial semata untuk bisa membeli tiket partai," ujar Tokoh Nasional asal Papua Natalius Pigai dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/8/2020). (Baca juga: Kapolri: Penangkapan Djoko Tjandra Bentuk Komitmen Polri)

Pigai mendapat laporan dari bawah bahwa tokoh-tokoh Partai Nasdem di daerah tidak melakukan rekrutmen calon dengan baik. Alhasil, suka tidak suka calon-calon yang diajukan ke DPP Partai Nasdem adalah orang-orang yang sudah dikendalikan oleh segelintir oknum politikus Nasdem di daerah.

"Saya 100 persen percaya bahwa di tingkat nasional, Nasdem memiliki cara kerja yang bagus dalam menentukan calon tetapi tidak di Papua. Banyak calon yang bagus mendaftar tetapi tidak diakomodir hanya karena faktor uang. DPP Nasdem harus memonitor betul kerja tim di Papua ini sehingga politik tanpa mahar Nasdem benar-benar dijalankan," kata mantan Komisioner Komnas HAM itu.

Dia pun memberikan contoh, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dari aspirasi mayoritas masyarakat Pegunungan Bintang, petahana yang maju kembali di pilkada mendatang sudah tidak lagi didukung masyarakat.

Pasalnya, petahana dianggap sering meninggalkan daerah dan selama memimpin tidak memberi perubahan apa pun. Bahkan, jika partai tetap memaksakan petahana dimajukan, maka masyarakat mengancam akan memboikot Pilkada di Pegunungan Bintang.

"Artinya partai harus peka dengan aspirasi masyarakat yang memiliki kedaulatan. Masyarakat Pegunungan Bintang sudah frustrasi dan jika petahana maju kembali maka mereka akan terus menderita sehingga jika tetap dipaksakan maka langkah yang diambil adalah boikot. Ini ekspresi kekecewaan yang sangat tinggi dan berharap Nasdem peka," kata Pigai.

Situasi saat ini, kata dia, petahana yaitu Costan Oktemka sedang berupaya dengan segala cara untuk memborong semua partai politik sehingga maju menjadi calon tunggal. "Memborong semua partai adalah tindakan pengecut. Tentu karena petahana sudah tahu bahwa dia tidak didukung maka satu-satunya cara adalah lawan kotak kosong. Ini merusak demokrasi," terang Pigai.

Dia mengatakan, Partai Nasdem yang memiliki 6 kursi di DPRD Pegunungan Bintang harusnya memilih figur yang pantas dan cocok serta dikehendaki masyarakat. "Pak Surya Paloh kan katanya punya hati untuk orang Papua. Makanya beliau harus tunjukkan dengan menentukan calon-calon yang juga berkualitas untuk memajukan Papua bukan orang-orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri," tuturnya. (Baca juga: Fahri Hamzah: Lapor Mas Menteri, PJJ Memiliki Banyak Ekses Negatif)

"Dan yang penting Pak Surya dan DPP Nasdem jangan mau dikendalikan begitu saja oleh oknum-oknum politisi Nasdem di Papua. Jangan hanya karena ulah mereka maka Nasdem di Papua akan hancur dan citra Pak Surya sendiri jadi buruk di mata orang Papua," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
KPK Periksa Politikus...
KPK Periksa Politikus Nasdem Ahmad Ali di Polres Banyumas
Kepala Daerah Baru Momentum...
Kepala Daerah Baru Momentum Penguatan Etika Pemerintahan
KPU Beberkan Anggaran...
KPU Beberkan Anggaran Pelaksanaan PSU Paling Banyak di Wilayah Papua
Ini 3 Cuitan Kritik...
Ini 3 Cuitan Kritik Fiersa Besari Sebelum Musibah Puncak Cartenz Papua
Banyak Penolakan Makan...
Banyak Penolakan Makan Bergizi Gratis di Papua, Kepala BGN: Mungkin Belum Tahu Manfaatnya
Soroti Potensi Konflik,...
Soroti Potensi Konflik, Rahmat Saleh Ingatkan Anggaran Pengamanan PSU Pilkada
KPK Panggil Politikus...
KPK Panggil Politikus Nasdem Ahmad Ali Terkait Kasus Gratifikasi Bupati Kukar Hari ini
Menteri Yandri Terbukti...
Menteri Yandri Terbukti Bantu Kemenangan Istrinya, MK Putuskan PSU Pilkada Serang
Siti Nurbaya Paparkan...
Siti Nurbaya Paparkan Pentingnya Pendidikan Politik bagi Masyarakat
Rekomendasi
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Putri Nabila Meminta...
Putri Nabila Meminta Maaf pada Mantan Kekasih di Lagu Maaf
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
54 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
2 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved