DJKI Mengajar - RuKI Goes To School Edukasi Pentingnya Pelindungan KI dari Bangku Sekolah

Senin, 04 September 2023 - 21:40 WIB
loading...
DJKI Mengajar - RuKI Goes To School Edukasi Pentingnya Pelindungan KI dari Bangku Sekolah
Program DJKI Mengajar - RuKI Goes To School berikan edukasi mengenai pelindungan KI dari mulai bangku sekolah (Foto: dok DJKI)
A A A
JAKARTA - Semenjak Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej mengukuhkan Guru Kekayaan Intelektual (RuKI) pada 2 Agustus 2022 silam, pengenalan tentang kekayaan intelektual (KI) kepada pelajar tingkat dasar terus dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) hingga saat ini.

Program ‘DJKI Mengajar - RUKI Goes To School’ adalah program yang berangkat dari pemikiran tentang pentingnya edukasi terkait KI yang sudah selayaknya ditanamkan sejak di bangku sekolah. Di mana pengetahuan tersebut penting sebagai bekal untuk menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya pelindungan dan menghargai KI. Hal ini memiliki tujuan besar jangka panjang berupa kebangkitan ekonomi negara.

Pada gelaran DJKI Mengajar kali ini, MTs Istiqlal menjadi sekolah pertama yang dikunjungi oleh empat orang Guru KI (RuKI) pada 4 September 2023. Direktur MTs Istiqlal Jakarta, Moch. Taufiqurrahman yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas dipilihnya MTs Istiqlal sebagai lokasi pertama penyelenggaraan DJKI Mengajar di Jakarta.

“Saya sangat bahagia karena kita semua bisa berkumpul di kegiatan yang sangat bermanfaat ini untuk mengetahui tentang KI dari para RuKI. Mereka hadir disini untuk memberi pengetahuan pada kita tentang alasan kenapa KI harus dilindungi dan dihargai. Plagiarisme adalah salah satu hal yang harus kita hindari karena dapat merugikan orang lain,” ucap Taufiqurrahman.

Subkoordinator Diseminasi dan Promosi Kekayaan Intelektual Juara Pahala Marbun yang turut hadir memberikan sambutan terkait pentingnya menumbuhkan rasa penghargaan atas hasil karya orang lain sejak masih belia.

“Memperkenalkan KI kepada anak-anak usia dini tentu memiliki beberapa manfaat yang tak terbantahkan. Pertama, haltersebut membantu mengembangkan rasa hormat dan etika terhadap karya KI orang lain. Anak-anak diajarkan bahwa karya-karya orang lain seperti buku, lagu, atau gambar adalah hasil usaha dan kreativitas seseorang yang harus dihormati,” ucap Juara.

Hal yag kedua menurutnya adalah juga akan memberikan pemahaman tentang bagaimana berbagi dan menggunakan informasi dengan bijaksana. Anak-anak diajarkan apabila menggunakan karya orang lain untuk tidak hanya mengambil, tetapi juga memberikan kredit kepada pencipta ketika mereka menggunakan karya tersebut.

“Selain itu, sosialisasi tentang KI membantu mengembangkan keterampilan kreatif. Anak-anak dapat merasa terinspirasi oleh karya-karya orang lain, dan ini dapat menjadi dorongan bagi mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat mereka sendiri untuk menghasilkan karya maupun produk KI,” tuturnya.

Di sisi lain, pada kesempatan tersebut terdapat hal yang menarik dalam gelaran DJKI Mengajar kali ini. Dari 100 siswa yang terdiri dari kelas VIII dan IX MTs Istiqlal ternyata turut hadir dalam kegiatan tersebut Raisah Adiva Tanisha Marsetio dan Muhammad Aidan Akmal. Keduanya adalah siswa kls IX MTs Istiqlal Jakarta yang sudah lebih dulu memahami pentingnya pelindungan KI.

Adapun hal tersebut diwujudkannya dengan dilakukannya pencatatan Hak Cipta karya ilmiah pada bulan Agustus 2023. Karya ilmiah tersebut berupa aplikasi bernama Smart Garden yang berfungsi untuk memonitoring data pada tanaman sehingga memudahkan pengguna untuk dapat memantau pertumbuhan dari tanaman yang mereka tanam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1182 seconds (0.1#10.140)