Ganjar Pranowo dan Atikoh Terharu Dapat Puisi Surat Cinta dari Difabel Semarang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo didampingi sang istri, Siti Atikoh, tampak bersemangat ketika menjumpai puluhan penyandang disabilitas menyambangi rumahnya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/9/2023).
Sekitar 30 penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang itu memberikan kenang-kenangan berupa karya, pertunjukan, dan puisi surat cinta. Puluhan penyandang disabilitas itu tiba di Puri Gedeh sekira pukul 08.30 WIB. Sembari menunggu kedatangan Ganjar Pranowo, mereka dibantu pengasuh Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel mempersiapkan diri.
Semangat membara terpancar dari wajah puluhan kawan disabilitas itu. Semangat itu semakin memuncak ketika Ganjar Pranowo yang mengenakan baju warna putih keluar dari rumah diikuti oleh Siti Atikoh di belakangnya. Mereka bersorak dan berteriak seraya memanggil nama Ganjar.
"Pak Ganjar. Pak Ganjar," seru para penyandang disabilitas yang hadir di sana menyapa Ganjar sembari melambaikan tangan.
Ganjar membalas sapaan itu dan langsung duduk di tengah-tengah para penyandang disabilitas. Ganjar lanjut bertanya tentang apa yang ingin disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Ada yang bertanya "Kok Pak Ganjar sudah tidak Gubernur lagi". Ada juga juga yang bercerita menjadi kader penyuluhan posyandu di rumah sakit, ada yang ikut lomba menulis opini dan juara satu.
Lalu ada juga yang bertanya kenapa di Demak masih sering banjir rob hingga kesukaan melukis dan menggambar sampai dibeli oleh seorang menteri.
Di tengah obrolan yang menyenangkan sekaligus menggemaskan itu, muncullah Kiki yang berkesempatan menyanyi di depan Ganjar.
Selanjutnya giliran Faradila dan Reva yang membacakan sepucuk surat tanda cinta untuk Gubernur Ganjar Pranowo berjudul "Surat dari Tuan" karya Bang Odi, salah satu pengajar Komunitas Sahabat Difabel Semarang.
Berikut kutipan surat cinta untuk Ganjar Pranowo:
Sekitar 30 penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang itu memberikan kenang-kenangan berupa karya, pertunjukan, dan puisi surat cinta. Puluhan penyandang disabilitas itu tiba di Puri Gedeh sekira pukul 08.30 WIB. Sembari menunggu kedatangan Ganjar Pranowo, mereka dibantu pengasuh Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel mempersiapkan diri.
Semangat membara terpancar dari wajah puluhan kawan disabilitas itu. Semangat itu semakin memuncak ketika Ganjar Pranowo yang mengenakan baju warna putih keluar dari rumah diikuti oleh Siti Atikoh di belakangnya. Mereka bersorak dan berteriak seraya memanggil nama Ganjar.
"Pak Ganjar. Pak Ganjar," seru para penyandang disabilitas yang hadir di sana menyapa Ganjar sembari melambaikan tangan.
Ganjar membalas sapaan itu dan langsung duduk di tengah-tengah para penyandang disabilitas. Ganjar lanjut bertanya tentang apa yang ingin disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Ada yang bertanya "Kok Pak Ganjar sudah tidak Gubernur lagi". Ada juga juga yang bercerita menjadi kader penyuluhan posyandu di rumah sakit, ada yang ikut lomba menulis opini dan juara satu.
Lalu ada juga yang bertanya kenapa di Demak masih sering banjir rob hingga kesukaan melukis dan menggambar sampai dibeli oleh seorang menteri.
Di tengah obrolan yang menyenangkan sekaligus menggemaskan itu, muncullah Kiki yang berkesempatan menyanyi di depan Ganjar.
Selanjutnya giliran Faradila dan Reva yang membacakan sepucuk surat tanda cinta untuk Gubernur Ganjar Pranowo berjudul "Surat dari Tuan" karya Bang Odi, salah satu pengajar Komunitas Sahabat Difabel Semarang.
Berikut kutipan surat cinta untuk Ganjar Pranowo: