Momen Keakraban Ganjar Pranowo dan Atikoh Dengarkan Aspirasi Anak-anak Difabel
loading...
A
A
A
Kepada Ganjar, Faradila menyampaikan prestasi yang pernah diraih. Tak tanggung-tanggung, prestasi yang disampaikan ke Ganjar merupakan lomba tingkat nasional.
"Kemarin saya ikut lomba juara 1 'Difabel Berani Bersuara,' tingkat nasional. Saya juga ikut lomba menulis opini judulnya 'Tentang Pendidikan Inklusif Antara Ada dan Tiada.' Alhamdulilah masuk 10 besar dan itu kategori umum," papar Faradila.
Merespons itu, Ganjar sedikit penasaran dengan lomba menulis opini yang diikuti Faradila. Ganjar bertanya, topik apa yang ditulis Faradila dalam tulisan opini.
"Maksudnya di kalangan kita memang yang sudah inklusif bemar-benar dijaga, tetapi ternyata pada lapangan masih minim sekali tentang pendidikan yang inklusif itu seperti apa?" kata Faradila menjawab pertanyaan Ganjar.
"Yang tidak tahu masyarakatnya, gurunya, muridnya atau gubernurnya?" tanya Ganjar kembali.
"Masyarakatnya, Pak," jawab Faradila.
"Biasanya mereka tidak tahu soal seperti apa?" tanya Ganjar kembali.
"Ya masih memandang kita difabel itu enggak mampu dan cacat, masih seperti itulah Pak," jawab Faradila.
Tak hanya Faradila, Mita yang juga anggota Komunitas Difabel Semarang turut berbincang dengan Ganjar. Ia menyampaikan rasa sayangnya kepada Ganjar.
"Aku senang sama Pak Ganjar," kata Mita.
"Kemarin saya ikut lomba juara 1 'Difabel Berani Bersuara,' tingkat nasional. Saya juga ikut lomba menulis opini judulnya 'Tentang Pendidikan Inklusif Antara Ada dan Tiada.' Alhamdulilah masuk 10 besar dan itu kategori umum," papar Faradila.
Merespons itu, Ganjar sedikit penasaran dengan lomba menulis opini yang diikuti Faradila. Ganjar bertanya, topik apa yang ditulis Faradila dalam tulisan opini.
"Maksudnya di kalangan kita memang yang sudah inklusif bemar-benar dijaga, tetapi ternyata pada lapangan masih minim sekali tentang pendidikan yang inklusif itu seperti apa?" kata Faradila menjawab pertanyaan Ganjar.
"Yang tidak tahu masyarakatnya, gurunya, muridnya atau gubernurnya?" tanya Ganjar kembali.
"Masyarakatnya, Pak," jawab Faradila.
"Biasanya mereka tidak tahu soal seperti apa?" tanya Ganjar kembali.
"Ya masih memandang kita difabel itu enggak mampu dan cacat, masih seperti itulah Pak," jawab Faradila.
Tak hanya Faradila, Mita yang juga anggota Komunitas Difabel Semarang turut berbincang dengan Ganjar. Ia menyampaikan rasa sayangnya kepada Ganjar.
"Aku senang sama Pak Ganjar," kata Mita.