Riau Dapat Alokasi 2.000 Rumah Tangga Penerima Bantuan Pasang Listrik Gratis sepanjang 2023
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Pasokan energi listrik berperan penting bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Dengan masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan akses energi listrik secara legal, kehadiran pemerintah sangat diharapkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan didukung penuh oleh DPR RI , berkomitmen memberikan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Pada 2022 lalu, Ditjen Ketenagalistrikan berhasil merealisasikan sebanyak 80.183 rumah tangga mendapatkan bantuan pemasangan listrik dari target sebesar 80.000 rumah tangga, di antaranya ada 980 rumah tangga penerima program BPBL asal Provinsi Riau sepanjang 2022.
Seperti yang disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Nugroho saat acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Riau di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Jumat, (16/6/2023),
“Realisasi penerima BPBL di Provinsi Riau sendiri pada tahun 2022 sebanyak 980 sambungan rumah tangga, dan untuk Kabupaten Kampar telah tersambung sebanyak 169 sambungan rumah tangga yang tersebar di 14 kecamatan,” ujarnya.
Nugroho menuturkan, pada 2023 ini BPBL akan kembali dilanjutkan dengan alokasi sasaran sebanyak 125.000 RT di seluruh Indonesia.
Untuk Provinsi Riau akan mendapatkan alokasi BPBL 2023 sebanyak 2.000 RT. Jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan jumlah BPBL tahun 2022 yang sebanyak 980 RT.
Dalam acara peresmian tersebut turut hadir pula Anggota Komisi VII H. Nurzahedi. Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan bahwa program BPBL ada bentuk sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif untuk memastikan rumah tangga di seluruh Indonesia dapat menikmati listrik secara mandiri.
“Dengan ketersediaan listrik, tentu harapannya adalah memberi dampak positif di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial, bagi bapak/ibu penerima bantuan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut dia mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah merealisasikan program BPBL di Provinsi Riau. Termasuk juga saya ucapkan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan dukungan teknis pemasangan aliran listrik ke rumah warga.
"Semoga tujuan kita bersama untuk merealisasikan target rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Nurzahedi.
EVP Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini dalam acara peresmian tersebut menyampaikan bahwa PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya program ini sejalan dengan Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. "Program BPBL ini merupakan keseriusan PLN dalam melaksanakan mandate yang diberikan pemerintah dalam program penanganan kemiskinan ekstrim," ujar Ririn.
Penerima manfaat program BPBL warga Desa Tanjung Bung, Asrul (30) dan Syamsudin (72) mengaku senang atas bantuan yang diterima. Ia mengaku sebelumnya menyambung listrik dari kantor desa. “Saya senang telah mendapatkan listrik gratis dari pemerintah. Sekarang rumah saya jadi lebih terang,” kata Asrul.
Hal sama dikatakan Syamsudin, menurutnya dia sangat senang telah mendapatkan bantuan listrik gratis ini. "Terima kasih pemerintah, terima kasih PLN,” katanya.
Program BPBL untuk periode 2023 meliputi instalasi tenaga listrik dan biaya pemasangannya, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan (BP) baru ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai pelanggan golongan tarif 900 VA, dan pengisian token listrik perdana senilai 100 ribu.
Pemberian bantuan penyambungan listrik kepada masyarakat tidak mampu merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Masyarakat yang merdeka berhak mendapatkan akses listrik.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan didukung penuh oleh DPR RI , berkomitmen memberikan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Pada 2022 lalu, Ditjen Ketenagalistrikan berhasil merealisasikan sebanyak 80.183 rumah tangga mendapatkan bantuan pemasangan listrik dari target sebesar 80.000 rumah tangga, di antaranya ada 980 rumah tangga penerima program BPBL asal Provinsi Riau sepanjang 2022.
Seperti yang disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Nugroho saat acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Riau di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Jumat, (16/6/2023),
“Realisasi penerima BPBL di Provinsi Riau sendiri pada tahun 2022 sebanyak 980 sambungan rumah tangga, dan untuk Kabupaten Kampar telah tersambung sebanyak 169 sambungan rumah tangga yang tersebar di 14 kecamatan,” ujarnya.
Nugroho menuturkan, pada 2023 ini BPBL akan kembali dilanjutkan dengan alokasi sasaran sebanyak 125.000 RT di seluruh Indonesia.
Untuk Provinsi Riau akan mendapatkan alokasi BPBL 2023 sebanyak 2.000 RT. Jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan jumlah BPBL tahun 2022 yang sebanyak 980 RT.
Dalam acara peresmian tersebut turut hadir pula Anggota Komisi VII H. Nurzahedi. Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan bahwa program BPBL ada bentuk sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif untuk memastikan rumah tangga di seluruh Indonesia dapat menikmati listrik secara mandiri.
“Dengan ketersediaan listrik, tentu harapannya adalah memberi dampak positif di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial, bagi bapak/ibu penerima bantuan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut dia mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah merealisasikan program BPBL di Provinsi Riau. Termasuk juga saya ucapkan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan dukungan teknis pemasangan aliran listrik ke rumah warga.
"Semoga tujuan kita bersama untuk merealisasikan target rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Nurzahedi.
EVP Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini dalam acara peresmian tersebut menyampaikan bahwa PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya program ini sejalan dengan Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. "Program BPBL ini merupakan keseriusan PLN dalam melaksanakan mandate yang diberikan pemerintah dalam program penanganan kemiskinan ekstrim," ujar Ririn.
Penerima manfaat program BPBL warga Desa Tanjung Bung, Asrul (30) dan Syamsudin (72) mengaku senang atas bantuan yang diterima. Ia mengaku sebelumnya menyambung listrik dari kantor desa. “Saya senang telah mendapatkan listrik gratis dari pemerintah. Sekarang rumah saya jadi lebih terang,” kata Asrul.
Hal sama dikatakan Syamsudin, menurutnya dia sangat senang telah mendapatkan bantuan listrik gratis ini. "Terima kasih pemerintah, terima kasih PLN,” katanya.
Program BPBL untuk periode 2023 meliputi instalasi tenaga listrik dan biaya pemasangannya, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan (BP) baru ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai pelanggan golongan tarif 900 VA, dan pengisian token listrik perdana senilai 100 ribu.
Pemberian bantuan penyambungan listrik kepada masyarakat tidak mampu merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Masyarakat yang merdeka berhak mendapatkan akses listrik.
(ars)