53.000 Desa Berada di Daerah Rawan, BNPB Bangun Ketangguhan Masyarakat Hadapi Bencana

Jum'at, 25 Agustus 2023 - 22:56 WIB
loading...
53.000 Desa Berada di Daerah Rawan, BNPB Bangun Ketangguhan Masyarakat Hadapi Bencana
BNPB memberikan pelatihan bagi fasilitator untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Training of Trainer (ToT) bagi fasilitator tingkat kabupaten wilayah I. Pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Kegiatan pelatihan dan fasilitasi membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut dibuka langsung Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, di Hotel Golden Tulip, Tangerang, Banten. Prasinta Dewi mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan fasilitator tingkat kabupaten dan kota dalam melakukan pendampingan masyarakat menghadapi bencana sampai tingkat desa dan kelurahan.

“Ada 53.000 desa dan kelurahan yang berada di daerah ancaman bencana dengan 51 juta masyarakat. Karena itu masyarakat di desa atau kelurahan adalah pelaku utama upaya penanggulangan bencana. Sekaligus menjadi kelompok pertama yang menerima dampak bencana. Serta kelompok yang merespons pertama kali jika terjadi bencana. Karena itu perlu difasilitasi guna membangun ketangguhan masyarakat desa dalam menghadapi risiko bencana,” kata Prasinta, Jumat (25/8/2023).



Prasinta menjelaskan, ini merupakan kegiatan lanjutan, setelah proses rekrutmen fasilitator. Para fasilitator merupakan warga atau masyarakat yang bertempat tinggal di kabupaten dan kota yang menjadi lokasi kegiatan. Para fasilitator akan menjadi aset yang bernilai bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bekerja bersama memperkuat ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana sampai ke tingkat desa dan kelurahan.

Saat ini Pemerintah Indonesia lewat program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), melaksanakan kerja sama dengan Bank Dunia. Tujuannya mendukung pembiayaan dan bantuan teknis dalam pelaksanaan proyek investasi strategis peningkatan tata kelola risiko bencana di Indonesia. Serta mendukung kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami.



“Harus dipahami bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana ini, tidak hanya diperkuat di tingkat pusat tetapi juga pemerintah daerah. Proyek IDRIP ini ada di 17 provinsi, 30 kabupaten maupun kota dan 180 desa atau kelurahan. Proyek ini akan memperkuat kapasitas sehingga resiliensi berkelanjutan di tengah masyarakat dapat terwujud,” kata Prasinta.

Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo mengatakan untuk membangun kesiapsiagaan harus dimulai dari peningkatan kapasitas masyarakat. BNPB berharap setelah dilakukan berbagai pelatihan, para fasilitator daerah dapat mengimplementasikan materi yang dipelajari selama ToT di wilayah masing-masing.

“Masyarakat adalah garda terdepan dalam penanggulangan bencana. Kegiatan selama 7 hari ke depan bagi para fasilitator kabupaten ini adalah bagian dari upaya BNPB membangun kesiapsiagaan masyarakat. Setelah kegiatan ini, nantinya ada pelatihan untuk masyarakat sebagai fasilitator di 180 desa atau kelurahan terpilih. Kita berharap masyarakat akan semakin tangguh dalam menghadapi bencana,” ucapnya.

BNPB menetapkan konsep Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk menunjukkan masyarakat turut berperan aktif dalam proses pengurangan risiko bencana. Masyarakat tidak hanya sebagai objek melainkan subjek dalam penanggulangan bencana.

“Peran masyarakat yang dibentuk melalui Destana sangat penting dan strategis, khususnya dalam menyebarkan informasi maupun edukasi bencana sehingga dapat memperkuat kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana,” katanya.

Kegiatan ToT Fasilitator Kabupaten wilayah I ini akan berlangsung selama tujuh hari ke depan. Mulai 22-28 Agustus 2023. Diikuti oleh 60 fasilitator tingkat kabupaten dan kota dari Banten, Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat. Sebelumnya kegiatan ToT untuk wilayah II dan III sudah selesai dilaksanakan pada 7-14 Agustus 2023 di Bali dan Manado
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2470 seconds (0.1#10.140)