Profil Marsdya TNI Samsul Rizal, Pilot Jet Tempur F-5 Tiger yang Jabat Dansesko TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Marsekal Madya (Marsdya) TNI Samsul Rizal merupakan seorang perwira tinggi TNI AU yang sejak 17 Juli 2023 mengemban tugas sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Dansesko TNI) . Dia ditunjuk menggantikan posisi Marsdya TNI Kusworo yang dimutasi menjadi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Mutasi Samsul Rizal dari jabatan Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI menjadi Dansesko TNI tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Dia dimutasi bersama sebanyak 95 Pati TNI lainnya.
Lantas, seperti apa karier militer penerbang jet tempur F-5 Tiger dengan callsign "Hiraks" ini? Dikutip dari laman resmi TNI AU, Samsul Rizal merupakan abituren Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1990. Dia keluar menjadi lulusan terbaik alias peraih Adhi Makayasa.
Lulus dari AUU, pria kelahiran Karawang, Jawa Barat pada 23 Februari 1969 ditugaskan menjadi Pa DP Gubernur AAU. Pada 1993, Samsul mulai mengawali karier penerbangnya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur sebagai Pa Pnb Skadron Udara 14, Wing 3.
Tiga tahun kemudian, Samsul dipercaya menjadi Wingman C-1 Skadron udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi. Naik pangkat menjadi Mayor tahun 1998, Samsul dimutasi menjadi Kasiops Disops Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Sempat menepi sejenak dari Lanud Iswahjudi, suami dari Kriswindri Widiasih mendapat tugas menjadi Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adisutjipto di Yogyakarta tahun (2000-2001). Ia kemudian kembali dipanggil ke Lanud Iswahjudi menjadi Komandan Flight A Skadron Udara 15, Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Pria dari satuan Korps Penerbang (Tempur) ini kembali naik pangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol) dengan jabatan baru sebagai Kadisops Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi (2003-2004). Samsul juga sempat setahun mengisi posisi Kasiopslat Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Lalu dipercaya menjadi Komandan Skadron Udara 14 (Skadud 14) atau yang dikenal sebagai Satuan Tempur Buru Sergap di bawah kendali Wing Udara 3 Tempur, Lanud Iswahjudi hingga 2007. Dia kemudian ditarik menjadi Pabandya Ops Hanud Paban II/Ops Staf Operasi Mabesau.
Pada 2010, Samsul Rizal naik pangkat menjadi Kolonel dan dipercaya mengisi sejumlah posisi di TNI AU yakni, Kepala Dinas Personel Lanud Iswahjudi (2010-2011), Komandan Wing Udara 3 (2011), Pamen Bais Mabes TNI (2011), Atase Pertahanan RI KBRI Jerman (2011-2015), Pamen Mabes AU (2015-2016), Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2016), dan Asops Kaskoopsau I (2016-2017).
Karier militer Samsul semakin cemerlang ketika diberi amanat menjadi Komandan Lanud Iswahjudi. Samsul menjadi orang nomor satu di Lanud Iswahjudi tempat di mana dia mengawali karier penerbangnya dan pecah bintang menjadi Marsekal Pertama (Marsma).
Mutasi Samsul Rizal dari jabatan Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI menjadi Dansesko TNI tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Dia dimutasi bersama sebanyak 95 Pati TNI lainnya.
Lantas, seperti apa karier militer penerbang jet tempur F-5 Tiger dengan callsign "Hiraks" ini? Dikutip dari laman resmi TNI AU, Samsul Rizal merupakan abituren Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1990. Dia keluar menjadi lulusan terbaik alias peraih Adhi Makayasa.
Lulus dari AUU, pria kelahiran Karawang, Jawa Barat pada 23 Februari 1969 ditugaskan menjadi Pa DP Gubernur AAU. Pada 1993, Samsul mulai mengawali karier penerbangnya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur sebagai Pa Pnb Skadron Udara 14, Wing 3.
Tiga tahun kemudian, Samsul dipercaya menjadi Wingman C-1 Skadron udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi. Naik pangkat menjadi Mayor tahun 1998, Samsul dimutasi menjadi Kasiops Disops Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Sempat menepi sejenak dari Lanud Iswahjudi, suami dari Kriswindri Widiasih mendapat tugas menjadi Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adisutjipto di Yogyakarta tahun (2000-2001). Ia kemudian kembali dipanggil ke Lanud Iswahjudi menjadi Komandan Flight A Skadron Udara 15, Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Pria dari satuan Korps Penerbang (Tempur) ini kembali naik pangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol) dengan jabatan baru sebagai Kadisops Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi (2003-2004). Samsul juga sempat setahun mengisi posisi Kasiopslat Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Lalu dipercaya menjadi Komandan Skadron Udara 14 (Skadud 14) atau yang dikenal sebagai Satuan Tempur Buru Sergap di bawah kendali Wing Udara 3 Tempur, Lanud Iswahjudi hingga 2007. Dia kemudian ditarik menjadi Pabandya Ops Hanud Paban II/Ops Staf Operasi Mabesau.
Pada 2010, Samsul Rizal naik pangkat menjadi Kolonel dan dipercaya mengisi sejumlah posisi di TNI AU yakni, Kepala Dinas Personel Lanud Iswahjudi (2010-2011), Komandan Wing Udara 3 (2011), Pamen Bais Mabes TNI (2011), Atase Pertahanan RI KBRI Jerman (2011-2015), Pamen Mabes AU (2015-2016), Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2016), dan Asops Kaskoopsau I (2016-2017).
Karier militer Samsul semakin cemerlang ketika diberi amanat menjadi Komandan Lanud Iswahjudi. Samsul menjadi orang nomor satu di Lanud Iswahjudi tempat di mana dia mengawali karier penerbangnya dan pecah bintang menjadi Marsekal Pertama (Marsma).