Abdul Khaliq Perindo Sebut Akun YouTube Sunah Nabi Sangat Melukai Umat Islam

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 20:51 WIB
loading...
Abdul Khaliq Perindo...
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyesalkan adanya akun YouTube @SunahNabi yang diduga melecehkan ataupun menghina Nabi Muhammad SAW. Foto/Dok MPI
A A A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyesalkan adanya akun YouTube @SunahNabi yang diduga melecehkan ataupun menghina Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, video yang menyesatkan tersebut tidak sepatutnya untuk diunggah.

"Partai Perindo sangat menyesalkan beredarnya video yang ditengarai bersifat menghina Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam karena sangat melukai perasaan umat Islam. Tidak sepatutnya dilakukan visualisasi terhadap sosok Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam," kata Abdul Khaliq kepada wartawan, Sabtu (19/8/2023).

Abdul Khaliq-- yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu-- menjelaskan, selain tidak elok dan tabu, memvisualisasikan sosok Nabi Muhammad juga terlarang dalam pandangan Islam.



Namun demikian, kata dia, umat Islam tidak perlu menyikapinya secara emosional dan berlebihan yang nantinya dapat merugikan umat Islam itu sendiri. Abdul Khaliq mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas aksi tindak pidana terduga pelaku.

"Serta menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya agar memiliki efek jera bagi pelakunya," ujarnya.

Selain itu, Abdul Khaliq juga menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk tetap menjaga kondusivitas menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Hal-hal sensitif yang dapat membangkitkan emosi primordialitas keagamaan sedapat mungkin dicegah lantaran berpotensi menimbulkan kegaduhan dan merusak kerukunan dan persatuan bangsa.

"Mari kita ciptakan suasana kehidupan kebangsaan kita yang teduh, guyup, rukun, dan damai untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal yang positif dan produktif dalam upaya menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0976 seconds (0.1#10.140)