JK Anjurkan Salat Idul Adha Dilaksanakan di Lapangan Cegah COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla menganjurkan dalam pelaksanaan ibadah salat Idul Adha besok 10 Dzulhijjah dilaksanakan di lapangan terbuka. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Lapangan memang sering dianjurkan, karena COVID-19 itu lebih mudah teratasi di lapangan terbuka dibanding dengan masjid yang tertutup,” ujar JK sapaan akrabnya di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Menag: Salat Idul Adha Boleh Dilaksanakan untuk Daerah Aman COVID-19)
Asal, kata JK, dipenuhi syarat-syarat kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. “Jaga jarak yang sangat penting, pakai masker dan tentu cuci tangan dengan sabun. Itu semua adalah kemutlakan apabila kita ingin tentu selamat tetap beribadah dengan baik, tetap bertemu dengan teman-teman dan seluruh keluarga kita semuanya,” jelasnya.
JK juga mengatakan sebanyak 800 ribu masjid dan mushola akan melaksanakan Salat Idul Adha. Namun, ia menghimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar aman dan mencegah musibah yang lebih besar akibat COVID-19.
“Sebanyak 800 ribu Masjid dan Mushola di Indonesia sebagian besar, saya katakan sebagian besar karena ada juga yang tentu karena kondisi tempat untuk Idul Adha. Masjid-masjid itu, maka tentu penuh dengan disiplin untuk mencegah musibah yang lebih besar,” tegas JK.
Selain itu, JK menambahkan besok juga bertepatan dengan hari Jumat. Sehingga, ia meminta kepada pengurus Masjid untuk melaksanakan sterilisasi dengan disinfektan. “Jadi besok akan dilaksanakan ibadah di Masjid-masjid dua ibadah seharian yang dilaksanakan di Masjid. Idul Adha pagi hari dan siang hari salat Jumat.” (Baca juga: Menteri Agama Anjurkan Daging Kurban Dibagikan untuk Masyarakat Terdampak COVID-19)
“Hal itu tentu akan diberikan perhatian bahwa sebelum salat Idul Adha, Masjid-masjid harus dibersihkan disinfektan, disterilkan dengan disinfektan dengan baik. Sebagaimana telah distribusikan oleh Dewan Masjid Indonesia ke banyak masjid Indonesia,” imbuh JK.
“Lapangan memang sering dianjurkan, karena COVID-19 itu lebih mudah teratasi di lapangan terbuka dibanding dengan masjid yang tertutup,” ujar JK sapaan akrabnya di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Menag: Salat Idul Adha Boleh Dilaksanakan untuk Daerah Aman COVID-19)
Asal, kata JK, dipenuhi syarat-syarat kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. “Jaga jarak yang sangat penting, pakai masker dan tentu cuci tangan dengan sabun. Itu semua adalah kemutlakan apabila kita ingin tentu selamat tetap beribadah dengan baik, tetap bertemu dengan teman-teman dan seluruh keluarga kita semuanya,” jelasnya.
JK juga mengatakan sebanyak 800 ribu masjid dan mushola akan melaksanakan Salat Idul Adha. Namun, ia menghimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar aman dan mencegah musibah yang lebih besar akibat COVID-19.
“Sebanyak 800 ribu Masjid dan Mushola di Indonesia sebagian besar, saya katakan sebagian besar karena ada juga yang tentu karena kondisi tempat untuk Idul Adha. Masjid-masjid itu, maka tentu penuh dengan disiplin untuk mencegah musibah yang lebih besar,” tegas JK.
Selain itu, JK menambahkan besok juga bertepatan dengan hari Jumat. Sehingga, ia meminta kepada pengurus Masjid untuk melaksanakan sterilisasi dengan disinfektan. “Jadi besok akan dilaksanakan ibadah di Masjid-masjid dua ibadah seharian yang dilaksanakan di Masjid. Idul Adha pagi hari dan siang hari salat Jumat.” (Baca juga: Menteri Agama Anjurkan Daging Kurban Dibagikan untuk Masyarakat Terdampak COVID-19)
“Hal itu tentu akan diberikan perhatian bahwa sebelum salat Idul Adha, Masjid-masjid harus dibersihkan disinfektan, disterilkan dengan disinfektan dengan baik. Sebagaimana telah distribusikan oleh Dewan Masjid Indonesia ke banyak masjid Indonesia,” imbuh JK.
(kri)