Gerak Cepat Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Teroris di Bekasi Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberhasilan Densus 88 Antiteror Polri menangkap oknum pegawai PT KAI berinisial DE di Bekasi diapresiasi oleh Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi). DE ditangkap di Bekasi Utara, Jawa Barat, Senin 14 Agustus 2023 karena diduga terlibat dalam kelompok terorisme atau ISIS.
"Kita apresiasi kerja keras Densus 88 Antiteror Polri yang siang malam bekerja melindungi masyarakat dari berbagai teror," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, Rabu (16/8/2023).
Menurut penulis buku Tangkal Terorisme dan Soft Aproach ini, penangkapan terhadap tersangka DE akan menberikan dampak yang baik terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Apalagi DE merupakan jaringan ISIS dan sangat aktif memberikan dukungan terhadap ISIS di media sosial (medsos).
Belakangan diketahui pelaku bersama jaringannya berencana menyerang markas Brimob dan TNI. Anggota Kompolnas periode 2012 2016 ini mengapresiasi gerak cepat Densus 88 menangkap pelaku sebelum beraksi.
"Kita terima kasih kepada Kapolri bersama jajarannya. Pelaku teror ini ditangkap sebelum berakasi," kata Dosen Tindak Pidana Terorisme Universitas Bhayangksra Jakarta ini.
Saat pelaku ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pimpinan Irjen Marthinus Hukom ini, polisi mengamankan belasan senjata api berikut amunisi dalam jumlah besar. "Pelaku juga kita deteksi sebagai admin dan pembuat berbagai propaganda sebagai pendukung ISIS. Pelaku sendiri adalah pendukung kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB). Selain itu, kami juga mendeteksi DE terlibat dalam penggalangan dana untuk jaringan terorisme," pungkasnya.
"Kita apresiasi kerja keras Densus 88 Antiteror Polri yang siang malam bekerja melindungi masyarakat dari berbagai teror," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, Rabu (16/8/2023).
Menurut penulis buku Tangkal Terorisme dan Soft Aproach ini, penangkapan terhadap tersangka DE akan menberikan dampak yang baik terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Apalagi DE merupakan jaringan ISIS dan sangat aktif memberikan dukungan terhadap ISIS di media sosial (medsos).
Belakangan diketahui pelaku bersama jaringannya berencana menyerang markas Brimob dan TNI. Anggota Kompolnas periode 2012 2016 ini mengapresiasi gerak cepat Densus 88 menangkap pelaku sebelum beraksi.
"Kita terima kasih kepada Kapolri bersama jajarannya. Pelaku teror ini ditangkap sebelum berakasi," kata Dosen Tindak Pidana Terorisme Universitas Bhayangksra Jakarta ini.
Saat pelaku ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pimpinan Irjen Marthinus Hukom ini, polisi mengamankan belasan senjata api berikut amunisi dalam jumlah besar. "Pelaku juga kita deteksi sebagai admin dan pembuat berbagai propaganda sebagai pendukung ISIS. Pelaku sendiri adalah pendukung kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB). Selain itu, kami juga mendeteksi DE terlibat dalam penggalangan dana untuk jaringan terorisme," pungkasnya.
(rca)