Ridwan Kamil: Perlu Cara Sakral dan Populer untuk Menjaga Semangat NKRI
loading...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut perlu ada cara yang sakral dan populer untuk menjaga semangat NKRI, salah satunya dengan Kirab Bendera Merah Putih. Foto/Putra Ramadhani Astyawan
A
A
A
BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut perlu ada cara yang sakral dan populer untuk menjaga semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya yang dilakukan Kota Bogor dengan Kirab Bendera Merah Putih.
"Selamat menyambut Hari Kemerdekaan perlu cara-cara yang kreatif, yang sakral, yang populer menjaga semangat NKRI. Salah satunya Festival Merah Putih dengan Kirab Merah Putih," kata Ridwan Kamil, Minggu (13/8/2023).
Kata dia, dalam Kirab Bendera Merah Putih ini seluruh lapisan masyarakat dapat memegang dan ikut membawa bendera raksasa. Hal ini sebagai simbol Indonesia merdeka dengan darah dan air mata.
"Semua orang boleh pegang, semua boleh membawa bendera itu ke jalan jalan utama untuk menyimbolkan bahwa bangsa ini tidak diberi hadiah tapi merebut kemerdekaan dengan darah dan air mata," ungkapnya.
Sebab, tak mudah bagi Indonesia merebut kemerdekaan. Temasuk dari keluarganya yang turut andil dalam melawan para penjajah pada masanya.
"Kakek saya dulu dipenjara Belanda dua kali karena melawan Belanda bersama para santri. Uwa saya juga syahid bertempur melawan Belanda, melawan PKI dan sebagainya demi tegaknya merah putih. Jadi saya apresiasi mudah-mudahan selalu lestari yaitu kemerdekaan," pungkasnya.
"Selamat menyambut Hari Kemerdekaan perlu cara-cara yang kreatif, yang sakral, yang populer menjaga semangat NKRI. Salah satunya Festival Merah Putih dengan Kirab Merah Putih," kata Ridwan Kamil, Minggu (13/8/2023).
Kata dia, dalam Kirab Bendera Merah Putih ini seluruh lapisan masyarakat dapat memegang dan ikut membawa bendera raksasa. Hal ini sebagai simbol Indonesia merdeka dengan darah dan air mata.
"Semua orang boleh pegang, semua boleh membawa bendera itu ke jalan jalan utama untuk menyimbolkan bahwa bangsa ini tidak diberi hadiah tapi merebut kemerdekaan dengan darah dan air mata," ungkapnya.
Sebab, tak mudah bagi Indonesia merebut kemerdekaan. Temasuk dari keluarganya yang turut andil dalam melawan para penjajah pada masanya.
"Kakek saya dulu dipenjara Belanda dua kali karena melawan Belanda bersama para santri. Uwa saya juga syahid bertempur melawan Belanda, melawan PKI dan sebagainya demi tegaknya merah putih. Jadi saya apresiasi mudah-mudahan selalu lestari yaitu kemerdekaan," pungkasnya.
Lihat Juga :
(maf)
