Zulhas-AHY Bahas RUU Pemilu dan Koalisi di Pilkada 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta jajaran pengurus mengunjungi Ketum PAN Zulkifli Hasan di Kantor DPP PAN di Jalan Daksa I Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tertutup kurang dari 1 jam itu, mereka tidak hanya membahas soal kebersamaan menanggulangi pandemi Covid-19 dan kerja sama Pilkada 2020, mereka juga membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu yang akan bergulir di DPR. (Baca juga: Serba Biru, AHY Sambangi Kantor DPP PAN)
“Pertemuan dihadiri juga oleh Ketum Demokrat Mas AHY bersama Sekjen, Waketum dan segenap pengurus teras dari Partai Demokrat. Banyak yang kita bahas dalam pertemuan ini, saturahmi berlangsung hangat akrab karena memang sudah terjalin hubungan yang cukup panjang dan cukup baik antara PAN dengan Demokrat sehingga pembicaraan hari ini mengalir. Apa saja topik pembicaraan tentu kami serahkan ini untuk disampaikan oleh masing-masing Ketum,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno membuka konferensi pers, Rabu (19/7/2020).
Ketum PAN Zulhas mengaku senang karena kedatangan sahabat karib yakni pengurus Demokrat yang mana, hubungan PAN dan Demokrat memiliki sejarah yang panjang. Keduanya pun memiliki kerja sama untuk pilkada di sejumlah daerah. Intinya, silaturahmi antarparpol ini diperlukan karena Indonesia dan dunia sedang menghadapi Covid-19 dan berpotensi berkembang menjadi krisis ekonomi. “Tentu semuanya itu memerlukan kebersamaan memerlukan kesamaan pandangan kami sama Demokrat sama-sama di luar pemerintahan tetapi dalam situasi yang seperti ini saudara-saudata perlu ada kebersamaan itu,” kata Zulhas. (Baca juga: PAN Resmi Dukung Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada 2020)
Karena, sambung Zulhas, negara-negara maju sekalipun dalam menghadapi musibah ini cukup kesulitan. Zulhas bersyukur bahwa meskipun Indonesia masih kekurangan di sana-sini tapi Indonesia cukup baik dalam penanganan Covid-19 baik dari segi penyelamatan jiwa maupun ekonomi. “Tadi Mas Agus katakan ini kita juga enggak tahu kapan akan berakhir pandemi ini selagi vaksin belum ada di tempat kita ya kita belum tahu sampai kapan,” imbuhnya.
Kemudian, sambung Wakil Ketua MPR ini, PAN dan Demokrat juga membahas kerja sama di berbagai tempat pilkada baik itu gubernur, bupati maupun wali kota. Selain itu, PAN dan Demokrat juga menyamakan pandangan untuk fraksi di DPR karena, ada banyak RUU yang dibahas.
PAN dan Demokrat pun memiliki kesamaan pandangan terkait RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Menurut dia, saat ini akan segera dibahas RUU Pemilu, Indonesia yang sudah 25 tahun menjadi negara demokrasi dengan sistem one man one vote. Dengan parliamentary threshold 4% dengan jumlah pemilih 150 juta, ada 6 juta kurang suara yang tidak diakui. Termasuk juga presidential threshold 20% yang hanya melahirkan 2 pasang calon presiden dan wkail presiden saja dan menimbulkan perseteruan yang panjang.
“Nah, kami tidak sepakat. Kalau PAN mengajukan ya PT-nya (parliamentary threshold) berapa harusnya presidential threholdnya sama gitu. Itulah yang kita bahas pada intinya semua kepentingan bangsa negara kepentingan Merah-Putih,” tandas Zulhas. *kiswondari
Dalam pertemuan tertutup kurang dari 1 jam itu, mereka tidak hanya membahas soal kebersamaan menanggulangi pandemi Covid-19 dan kerja sama Pilkada 2020, mereka juga membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu yang akan bergulir di DPR. (Baca juga: Serba Biru, AHY Sambangi Kantor DPP PAN)
“Pertemuan dihadiri juga oleh Ketum Demokrat Mas AHY bersama Sekjen, Waketum dan segenap pengurus teras dari Partai Demokrat. Banyak yang kita bahas dalam pertemuan ini, saturahmi berlangsung hangat akrab karena memang sudah terjalin hubungan yang cukup panjang dan cukup baik antara PAN dengan Demokrat sehingga pembicaraan hari ini mengalir. Apa saja topik pembicaraan tentu kami serahkan ini untuk disampaikan oleh masing-masing Ketum,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno membuka konferensi pers, Rabu (19/7/2020).
Ketum PAN Zulhas mengaku senang karena kedatangan sahabat karib yakni pengurus Demokrat yang mana, hubungan PAN dan Demokrat memiliki sejarah yang panjang. Keduanya pun memiliki kerja sama untuk pilkada di sejumlah daerah. Intinya, silaturahmi antarparpol ini diperlukan karena Indonesia dan dunia sedang menghadapi Covid-19 dan berpotensi berkembang menjadi krisis ekonomi. “Tentu semuanya itu memerlukan kebersamaan memerlukan kesamaan pandangan kami sama Demokrat sama-sama di luar pemerintahan tetapi dalam situasi yang seperti ini saudara-saudata perlu ada kebersamaan itu,” kata Zulhas. (Baca juga: PAN Resmi Dukung Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada 2020)
Karena, sambung Zulhas, negara-negara maju sekalipun dalam menghadapi musibah ini cukup kesulitan. Zulhas bersyukur bahwa meskipun Indonesia masih kekurangan di sana-sini tapi Indonesia cukup baik dalam penanganan Covid-19 baik dari segi penyelamatan jiwa maupun ekonomi. “Tadi Mas Agus katakan ini kita juga enggak tahu kapan akan berakhir pandemi ini selagi vaksin belum ada di tempat kita ya kita belum tahu sampai kapan,” imbuhnya.
Kemudian, sambung Wakil Ketua MPR ini, PAN dan Demokrat juga membahas kerja sama di berbagai tempat pilkada baik itu gubernur, bupati maupun wali kota. Selain itu, PAN dan Demokrat juga menyamakan pandangan untuk fraksi di DPR karena, ada banyak RUU yang dibahas.
PAN dan Demokrat pun memiliki kesamaan pandangan terkait RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Menurut dia, saat ini akan segera dibahas RUU Pemilu, Indonesia yang sudah 25 tahun menjadi negara demokrasi dengan sistem one man one vote. Dengan parliamentary threshold 4% dengan jumlah pemilih 150 juta, ada 6 juta kurang suara yang tidak diakui. Termasuk juga presidential threshold 20% yang hanya melahirkan 2 pasang calon presiden dan wkail presiden saja dan menimbulkan perseteruan yang panjang.
“Nah, kami tidak sepakat. Kalau PAN mengajukan ya PT-nya (parliamentary threshold) berapa harusnya presidential threholdnya sama gitu. Itulah yang kita bahas pada intinya semua kepentingan bangsa negara kepentingan Merah-Putih,” tandas Zulhas. *kiswondari
(cip)