Cerita Menegangkan Jenderal Kopassus Gelar Operasi Intelijen saat Kawal Jokowi di Papua

Kamis, 10 Agustus 2023 - 05:42 WIB
loading...
Cerita Menegangkan Jenderal...
Mayjen TNI Mohamad Hasan bersama Presiden Jokowi saat meninjau jalan Trans Papua. Foto/Biro Pers Setpres
A A A
JAKARTA - Menjabat Komandan Grup A atau Dangrup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kesan mendalam bagi Mayjen TNI Mohamad Hasan.

Sebab, Perwira Tinggi (Pati) TNI yang sekarang menjabat sebagai Pangdam Jaya ini harus cermat dalam mengambil keputusan saat mengawal Jokowi. Apalagi, orang nomor satu di Indonesia tersebut sangat gemar blusukan dan mendatangi sejumlah tempat untuk meninjau pembangunan infrastruktur termasuk ke daerah berbahaya seperti Papua.

Dalam buku biografinya berjudul “Menjaga Jokowi Menjaga Nusantara: Catatan Perjalanan Jaguar Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden” Mohamad Hasan menceritakan bagaimana dirinya melakukan pengamanan ketat terhadap Jokowi saat mengunjungi Papua untuk meninjau pembangunan jalan trans Papua. Saat itu, Jokowi harus melakukan perjalanan darat dengan mengendarai motor trail dari Wamena ke Habema.



Bagi mantan Danjen Kopassus itu, menerabas jalan dari Wamena ke Danau Habema dengan motor trail merupakan salah satu perjalanan dinas tergila Presiden Jokowi. Sebab Wamena sebagai ibu kota Kabupaten Jaya Wijaya hingga kini masih dianggap daerah “Merah” atau berbahaya lantaran perjalanan menuju arah Tiom, Kabupaten Lanny Jaya masih sering terjadi pengadangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjatan (KKB).

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Mohamad Hasan langsung menghubungi mantan anggotanya di Kopassus yang menjabat sebagai Komandan Pos Satgas Intelijen di Wamena Kapten Inf. Maulana untuk mengetahui pergerakan dari kelompok tersebut.



”Dari Kapten Inf. Maulana saya banyak mendapat informasi tentang kondisi terakhir di Kabupaten Jaya Wijaya dan Lanny Jaya. Informasi itu sangat berguna untuk bahan pertimbangan saat melakukan pengawalan Presiden Jokowi selama di Wamena dan sekitarnya,” ujarnya, Kamis (10/8/2023).

Didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, Panglima TNI saat itu Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ketika itu Jenderal TNI Mulyono, Danpaspampres tiba di Wamena. Di Kodim Jayawijaya, Jokowi sempat menjajal motor trail di halaman belakang.

Setelah siap, perjalanan pun di mulai. Mengendarai motor trail yang khusus didatangkan dari Istana Bogor, Presiden Jokowi melintasi jalan beraspal dan jalan yang masih berbatu sejauh 10 Km dengan jurang di sisi kanan dan kiri jalan. Jalan terjal dan berliku yang dilalui merupakan bahaya yang mengancam. Sebab jalan yang tidak beraspal cenderung licin. Mantan Pangdam Iskandar Muda (IM) Aceh ini berupaya untuk terus berada di samping kanan Presiden agar setiap saat bisa melindungi jika terjadi hal-hal yang membahayakan.

Hal yang dikhawatirkan nyaris saja terjadi, meski bisa menguasai motornya namun di beberapa jalan yang menanjak motor yang dikendarai Jokowi sempat mati karena lupa memindahkan gigi ke posisi yang lebih rendah. Melihat kondisi itu, pria kelahiran Sumatera Barat, 13 Maret 1971 ini pun dengan sigap langsung mendekat dan menahan motor Jokowi agar tidak mundur mendadak.

“Sejauh yang saya ingat dua kali motor Presiden mati mesin di medan menanjak. Meski demikian perjalanan menerabas Wamena Habema berjalan lancar dan rombongan Presiden Jokowi tiba di pinggir Danau Habema dalam keadaan selamat,” ucapnya.

Diakuinya, perjalanan mengawal Presiden Jokowi meninjau jalan Trans Papua menggunakan motor trail memang sangat menegangkan. Keberanian Presiden diimbangi dengan kesiapan dan keseriusan aparat keamanan dalam menjalankan seluruh pengamanan. ”Rasa syukur saya panjatkan karena berhasil melalui sebuah momen tergila dalam mengawal Jokowi,” tuturnya.

Operasi Intelijen Kopassus Menjinakkan OPM

Lancarnya kunjungan Jokowi ke Wamena, Papua meninjau pembangunan jalan Trans Papua tidak lepas dari operasi intelijen Kopassus. Mohamad Hasan mengungkap, sebelum hari H kunjungan Presiden ke Wamena dirinya menghubungi Komandan Satuan Tugas Sandi Yudha Kopassus yakni, Kolonel Inf. Agung Winatha.

“Kepada Kolonel Agung saya meminta agar anggota Satgas Kopassus di Lanny Jaya dan Wamena melakukan penggalangan kepada kelompok Purom Okiman Wenda agar tidak melakukan gerakan selama kunjungan Presiden di wilayah Jayawijaya,” katanya.

Mantan Danrem 061/Suryakancana ini pun menyebut jika Satgas mengirimkan bantuan beras, gula, pinang, dan rokok kepada kepada OPM tersebut dan meminta agar kelompok OPM tidak melakukan pergerakan karena selama kunjungan Presiden di wilayah itu TNI dan Polri akan menggelar pasukan dalam jumlah yang sangat besar sepanjang rute yang dilalui Presiden.

“Pengondisian itu tampaknya membuat OPM tak berani keluar dari markas mereka. Alhamdulillah, selama kunjungan jalan Trans Papua Wamena-Haema tidak terjadi gangguan dari kelompok OPM” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1228 seconds (0.1#10.140)