6 Fakta Kolonel Charles Alling, Dansat-81 Kopassus yang Selalu Raih Lulusan Terbaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolonel Inf. Charles Alling merupakan perwira TNI Angkatan Darat yang kini menjabat sebagai Komandan Satuan (Dansat) 81 Kopassus. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 2001 ini tercatat sebagai Dansat-81 Kopassus ke-19.
Dikutip dari akun Instagram @penkopassus, Charles Alling sebelumnya menjabat sebagai Wadansat 81 Kopassus. Sat-81 Kopassus adalah pasukan elite Korps Baret Merah dalam penanggulangan teror.
Selama mengabdi di TNI AD khususnya di Kopassus, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur 19 Mei 1980 ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman di medan operasi.
Berikut ini fakta-fakta Dansat 81 Kopassus Kolonel Inf. Charles Alling:
1. Lulusan Terbaik Pendidikan Komando
Lulus Akademi Militer (Akmil) pada 2001, Charles Alling mengikuti beberapa pendidikan antara lain, Pendidikan Komando. Keahliannya dalam bidang infanteri membuat Carles Alling dinobatkan sebagai lulusan terbaik Pendidikan Komando 2003. Berkat prestasinya tersebut, Carles Alling meraih Pisau Perak Komando, sebuah penghargaan tertinggi bagi prajurit Kopassus.
Bukan hanya itu, Charles Alling juga selalu menyabet predikat terbaik dalam setiap pendidikan militer yang diikutinya. Antara lain, Free Fall, Suslapa-II pada 2011 NATO School Jerman, 2012 dan Seskoad Australia pada 2015. Termasuk pendidikan Purkota/GLG Tarsandha dan Jump Master serta Diklapa II. Selama mengikuti pendidikan militer tersebut, Charles Alling selalu meraih predikat sebagai lulusan terbaik.
2. Tim Bravo Pengamanan KTT G-20 Besutan Luhut
Charles Alling ditunjuk langsung Menko Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan menjadi anggota tim Bravo yang merupakan tim inti di balik kesuksesan penyelenggaraan KTT G20. Tim yang terdiri dari 14 perwira ini bertanggung jawab atas kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 di Bali yang diselenggarakan 15-16 November 2022.
G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa.
3. Banyak Menjalani Tugas Operasi
Selama mengabdi di Kopassus, Charles Alling banyak menjalani tugas operasi. Di antaranya yang prestisius dan mendapat banyak perhatian adalah operasi pembebasan sandera di Tembaga Pura dan operasi khusus Nemangkawi.
Tidak hanya itu, Charles Alling juga beberapa kali mendapat tugas operasi di luar negeri. Antara lain menjadi Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
4. Dandim Terbaik
Prestasi lainnya yang tidak kalah hebat adalah terpilih sebagai Dandim terbaik pada 2021. Prestasi tersebut diraih Charles Alling saat menjabat sebagai Dandim 0906/Kutai Kartanegara.
5. Penulis Buku
Tidak hanya ahli dalam bidang militer. Charles Alling juga merupakan prajurit Kopassus yang memiliki kemampuan menulis. Dia mampu menuangkan ide-ide dan pengalamannya dalam ke dalam tulisan. Terbukti, Charles Alling pernah menyabet juara karya tulis TNI berturut-turut periode 2018- 2021.
Terbaru, Charles Alling telah menerbitkan buku operasi khusus pembebasan sandera di Papua yang berjudul “Tim Maleo: Operasi Pembebasan Sandera Tembagapura 17 November 2017” kemudian “Langit Biru di Atas Naqoura” sebuah catatan Military Staff di Lebanon serta "Kepak Sayap Sang Cenderawasih" sebuah catatan operasi di Papua
6. Memiliki Banyak Tanda Jasa
Prestasi yang ditorehkan Charles Alling selama mengabdi di TNI khususnya di Korps Baret Merah membuatnya mendapatkan banyak penghargaan dan tanda jasa. Di antaranya, tanda jasa Sl.Dharma Nusa; Sl.Kesetiaan VIII; Sl.Kesatria Yudha. Termasuk Sl. UN Medal; Sl.Lebanon Armed Forces; Sl.Canti Darma; Sl.Kesetiaan XVI
Dikutip dari akun Instagram @penkopassus, Charles Alling sebelumnya menjabat sebagai Wadansat 81 Kopassus. Sat-81 Kopassus adalah pasukan elite Korps Baret Merah dalam penanggulangan teror.
Selama mengabdi di TNI AD khususnya di Kopassus, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur 19 Mei 1980 ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman di medan operasi.
Berikut ini fakta-fakta Dansat 81 Kopassus Kolonel Inf. Charles Alling:
1. Lulusan Terbaik Pendidikan Komando
Lulus Akademi Militer (Akmil) pada 2001, Charles Alling mengikuti beberapa pendidikan antara lain, Pendidikan Komando. Keahliannya dalam bidang infanteri membuat Carles Alling dinobatkan sebagai lulusan terbaik Pendidikan Komando 2003. Berkat prestasinya tersebut, Carles Alling meraih Pisau Perak Komando, sebuah penghargaan tertinggi bagi prajurit Kopassus.
Bukan hanya itu, Charles Alling juga selalu menyabet predikat terbaik dalam setiap pendidikan militer yang diikutinya. Antara lain, Free Fall, Suslapa-II pada 2011 NATO School Jerman, 2012 dan Seskoad Australia pada 2015. Termasuk pendidikan Purkota/GLG Tarsandha dan Jump Master serta Diklapa II. Selama mengikuti pendidikan militer tersebut, Charles Alling selalu meraih predikat sebagai lulusan terbaik.
2. Tim Bravo Pengamanan KTT G-20 Besutan Luhut
Charles Alling ditunjuk langsung Menko Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan menjadi anggota tim Bravo yang merupakan tim inti di balik kesuksesan penyelenggaraan KTT G20. Tim yang terdiri dari 14 perwira ini bertanggung jawab atas kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 di Bali yang diselenggarakan 15-16 November 2022.
G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa.
3. Banyak Menjalani Tugas Operasi
Selama mengabdi di Kopassus, Charles Alling banyak menjalani tugas operasi. Di antaranya yang prestisius dan mendapat banyak perhatian adalah operasi pembebasan sandera di Tembaga Pura dan operasi khusus Nemangkawi.
Tidak hanya itu, Charles Alling juga beberapa kali mendapat tugas operasi di luar negeri. Antara lain menjadi Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
4. Dandim Terbaik
Prestasi lainnya yang tidak kalah hebat adalah terpilih sebagai Dandim terbaik pada 2021. Prestasi tersebut diraih Charles Alling saat menjabat sebagai Dandim 0906/Kutai Kartanegara.
5. Penulis Buku
Tidak hanya ahli dalam bidang militer. Charles Alling juga merupakan prajurit Kopassus yang memiliki kemampuan menulis. Dia mampu menuangkan ide-ide dan pengalamannya dalam ke dalam tulisan. Terbukti, Charles Alling pernah menyabet juara karya tulis TNI berturut-turut periode 2018- 2021.
Terbaru, Charles Alling telah menerbitkan buku operasi khusus pembebasan sandera di Papua yang berjudul “Tim Maleo: Operasi Pembebasan Sandera Tembagapura 17 November 2017” kemudian “Langit Biru di Atas Naqoura” sebuah catatan Military Staff di Lebanon serta "Kepak Sayap Sang Cenderawasih" sebuah catatan operasi di Papua
6. Memiliki Banyak Tanda Jasa
Prestasi yang ditorehkan Charles Alling selama mengabdi di TNI khususnya di Korps Baret Merah membuatnya mendapatkan banyak penghargaan dan tanda jasa. Di antaranya, tanda jasa Sl.Dharma Nusa; Sl.Kesetiaan VIII; Sl.Kesatria Yudha. Termasuk Sl. UN Medal; Sl.Lebanon Armed Forces; Sl.Canti Darma; Sl.Kesetiaan XVI
(cip)