Rekor Dunia Angklung Jadi Hadiah Spesial HUT ke-78 Kemerdekaan RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemecahan rekor dunia atau Guinness World of Records (GWR) kategori pagelaran angklung terbesar (The Largest Angklung Ensemble) dikukuhkan di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023) malam. Hal ini menjadi kado spesial bagi HUT ke-78 kemerdekaan RI.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan Oase KIM (Oase Kabinet Indonesia Maju) tersebut para peserta memainkan sejumlah lagi nasional, lagu internasional secara harmoni dan kompak. Total ada 15.110 peserta yang memainkan alat musik tradisional angklung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin beserta istri dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju tampak hadir dalam pemecahan rekor dunia tersebut.
Ketua Panitia, Tri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan tersebut adalah puncak upaya pemecahan rekor dunia pagelaran angklung terbesar di dunia, yang diselenggarakan oleh Kementerian dan lembaga negara, organisasi perempuan, komunitas, dan masyarakat.
"Ini adalah prakarsa ibu negara Iriana Joko Widodo, karena beliau sangat memperhatikan dan mencintai seni budaya Indonesia yaitu alat musik tradisional angklung yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan tak benda pada 2020," ujar Tri dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/8/2023) pagi.
Kegiatan tersebut juga dikatakan Tri sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap ekonomi kreatif alat musik tradisional angklung.
"Tentunya Ibu Iriana Joko Widodo juga ingin angklung bangkit kembali setelah dampak pandemi Covid-19 pada seniman dan industri angklung. Kita harapkan hari ini berhasil mempersembahkan hadiah terbaik kepada Indonesia pada hari ulang tahun ke-78 Indonesia," pungkasnya.
Salah satu peserta pagelaran angklung, Dian mengatakan dirinya sangat excited dan bangga sekali bisa turut serta dalam upaya pemecahan rekor dunia.
"Kita ikut berperan serta dalam penghargaan rekor dunia. Pengalaman berharga untuk kami. Saya berharap mudah-mudahan ada budaya dan peninggalan leluhur kita yang bisa kita tunjukkan lagi seperti ini supaya lebih dikenal dunia," kata Dian.
Sementara itu, peserta lainnya Nurul berharap momen tersebut dapat semakin mengangkat Indonesia di mata dunia.
"Khususnya mengangkat angklung yang sudah diakui UNESCO sebagai alat musik yang berasal dari Indonesia. Tentunya kami berharap akan ada alat-alat musik tradisional lainnya yang dapat memecahkan rekor dunia," ucap Nurul.
Renandi peserta lainnya menyebutkan pihaknya sudah melakukan persiapan cukup lama. "Persiapannya sudah selama lima bulan. Kita sangat serius latihan untuk mengejar rekor dunia," kata dia.
Rena peserta lainnya mengaku sudah berlatih selama tiga bulan. Latihan juga dilakukan dengan tertib, rapi, dan riang gembira.
Kemudian peserta lainnya Vidi menyebutkan untuk mencapai pemecahan rekor tersebut bukan hal yang mudah karena para peserta harus berlatih bersama-sama.
"Kekompakan amat penting karena kita banyak acara masing-masing. Jadi untuk menyatukan waktu untuk latihan bersama itu jadi tantangan. Tapi kita berhasil mengatasinya," tutupnya.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan Oase KIM (Oase Kabinet Indonesia Maju) tersebut para peserta memainkan sejumlah lagi nasional, lagu internasional secara harmoni dan kompak. Total ada 15.110 peserta yang memainkan alat musik tradisional angklung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin beserta istri dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju tampak hadir dalam pemecahan rekor dunia tersebut.
Ketua Panitia, Tri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan tersebut adalah puncak upaya pemecahan rekor dunia pagelaran angklung terbesar di dunia, yang diselenggarakan oleh Kementerian dan lembaga negara, organisasi perempuan, komunitas, dan masyarakat.
"Ini adalah prakarsa ibu negara Iriana Joko Widodo, karena beliau sangat memperhatikan dan mencintai seni budaya Indonesia yaitu alat musik tradisional angklung yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan tak benda pada 2020," ujar Tri dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/8/2023) pagi.
Kegiatan tersebut juga dikatakan Tri sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap ekonomi kreatif alat musik tradisional angklung.
"Tentunya Ibu Iriana Joko Widodo juga ingin angklung bangkit kembali setelah dampak pandemi Covid-19 pada seniman dan industri angklung. Kita harapkan hari ini berhasil mempersembahkan hadiah terbaik kepada Indonesia pada hari ulang tahun ke-78 Indonesia," pungkasnya.
Salah satu peserta pagelaran angklung, Dian mengatakan dirinya sangat excited dan bangga sekali bisa turut serta dalam upaya pemecahan rekor dunia.
"Kita ikut berperan serta dalam penghargaan rekor dunia. Pengalaman berharga untuk kami. Saya berharap mudah-mudahan ada budaya dan peninggalan leluhur kita yang bisa kita tunjukkan lagi seperti ini supaya lebih dikenal dunia," kata Dian.
Sementara itu, peserta lainnya Nurul berharap momen tersebut dapat semakin mengangkat Indonesia di mata dunia.
"Khususnya mengangkat angklung yang sudah diakui UNESCO sebagai alat musik yang berasal dari Indonesia. Tentunya kami berharap akan ada alat-alat musik tradisional lainnya yang dapat memecahkan rekor dunia," ucap Nurul.
Renandi peserta lainnya menyebutkan pihaknya sudah melakukan persiapan cukup lama. "Persiapannya sudah selama lima bulan. Kita sangat serius latihan untuk mengejar rekor dunia," kata dia.
Rena peserta lainnya mengaku sudah berlatih selama tiga bulan. Latihan juga dilakukan dengan tertib, rapi, dan riang gembira.
Kemudian peserta lainnya Vidi menyebutkan untuk mencapai pemecahan rekor tersebut bukan hal yang mudah karena para peserta harus berlatih bersama-sama.
"Kekompakan amat penting karena kita banyak acara masing-masing. Jadi untuk menyatukan waktu untuk latihan bersama itu jadi tantangan. Tapi kita berhasil mengatasinya," tutupnya.
(maf)