DPR Minta BNPT Tetap Waspada Terorisme Jelang Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi III DPR mengapreasiasi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, yang mengklaim serangan terorisme di Indonesia terus menurun hingga lebih dari 89% sejak 2018. Penegakan hukum yang dilakukan TNI-Polri menjadi salah satu faktor penurunan tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta BNPT untuk selalu mengedepankan langkah-langkah inovatif serta kolaboratif dalam menghadapi ancaman terorisme. Apalagi, serangan terorisme ini beragam, mulai serangan langsung hingga bentuk doktrin.
“Kami mengapresiasi atas capaian kinerja BNPT selama lima tahun belakangan ini, progresnya sangat bagus. Namun memang betul, angka serangan terorisme ini tidak bisa menjadi alat ukur satu-satunya, karena pastinya masih banyak yang bergerak secara underground. Terlebih, serangan teroris itu bentuknya banyak, bisa serangan langsung hingga doktrin. Jadi BNPT harus terus menciptakan program-program inovatif serta kolaboratif guna redam segala ancaman tersebut,” kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Sahroni melihat potensi ancaman terorisme saat ini sangat beragam, terlebih menjelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, Sahroni meminta BNPT agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme maupun paham radikal yang dapat masuk melalui banyak celah jelang Pemilu 2024 ini.
“Era saat ini sudah canggih, ancaman terorisme ataupun paham radikal bisa masuk lewat mana-mana. Apalagi menjelang tahun politik, aktivitas sosial media sosial meningkat, sudah pasti sasarannya anak-anak muda. Sehingga penting bagi BNPT untuk selalu aware dan catch up dengan perkembangan saat ini. Pelajari modus-modus terbarunya,” ujarya.
Sahroni juga meminta agar BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda. Tujuannya agar BNPT dapat meminimalisir tersebarnya paham radikalisme dan ekstremisme di tengah generasi muda.
“BNPT harus buat lebih banyak program untuk anak muda, maksimalkan penggunaan media sosial. Karena generasi saat ini sudah tidak mau kalau pakai cara-cara lama, harus yang selaras dengan generasi mereka. Saya yakin BNPT pahami tantangan itu,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta BNPT untuk selalu mengedepankan langkah-langkah inovatif serta kolaboratif dalam menghadapi ancaman terorisme. Apalagi, serangan terorisme ini beragam, mulai serangan langsung hingga bentuk doktrin.
“Kami mengapresiasi atas capaian kinerja BNPT selama lima tahun belakangan ini, progresnya sangat bagus. Namun memang betul, angka serangan terorisme ini tidak bisa menjadi alat ukur satu-satunya, karena pastinya masih banyak yang bergerak secara underground. Terlebih, serangan teroris itu bentuknya banyak, bisa serangan langsung hingga doktrin. Jadi BNPT harus terus menciptakan program-program inovatif serta kolaboratif guna redam segala ancaman tersebut,” kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Sahroni melihat potensi ancaman terorisme saat ini sangat beragam, terlebih menjelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, Sahroni meminta BNPT agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme maupun paham radikal yang dapat masuk melalui banyak celah jelang Pemilu 2024 ini.
“Era saat ini sudah canggih, ancaman terorisme ataupun paham radikal bisa masuk lewat mana-mana. Apalagi menjelang tahun politik, aktivitas sosial media sosial meningkat, sudah pasti sasarannya anak-anak muda. Sehingga penting bagi BNPT untuk selalu aware dan catch up dengan perkembangan saat ini. Pelajari modus-modus terbarunya,” ujarya.
Sahroni juga meminta agar BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda. Tujuannya agar BNPT dapat meminimalisir tersebarnya paham radikalisme dan ekstremisme di tengah generasi muda.
“BNPT harus buat lebih banyak program untuk anak muda, maksimalkan penggunaan media sosial. Karena generasi saat ini sudah tidak mau kalau pakai cara-cara lama, harus yang selaras dengan generasi mereka. Saya yakin BNPT pahami tantangan itu,” ucapnya.
(hab)