Ganjar Aktif Berorganisasi Sejak Mahasiswa, Partai Perindo: Jiwa Kepemimpinannya Tertempa dan Merakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Bidang Kerja Sama Antar Lembaga Partai Perindo Yusuf Lakaseng menilai sosok bakal calon presiden (capres) Partai Perindo Ganjar Pranowo merupakan pemimpin yang pandai bergaul dan merakyat. Hal itu dikatakan Yusuf mengingat pria berambut putih itu memiliki latar belakang aktivis sejak mahasiswa.
"Jiwa kepemimpinannya sudah ditempa dari mahasiswa. Dia tumbuh dan ditempa dari bawah, bukan karbitan," kata Yusuf, Jumat (28/7/2023).
Yusuf Lakaseng, yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Tengah itu, mengatakan, Ganjar juga seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah aktif di organisasi pencinta alam di Universitas Gadjah Mada (UGM). Karakter Ganjar dinilainya mirip dengan Jokowi.
"Latar belakangnya sebagai aktivis pencinta alam sangat mirip dengan Jokowi yang dulu juga aktivis pencinta alam di Fakultas Kehutanan UGM, wajar saja karakter merakyatnya sama," ucapnya.
Dengan kata lain, tambahnya, sebagai pencinta alam Ganjar bisa membangun kesadaran cinta lingkungan yang kuat sebagai pemimpin.
"Karena pembangunan ekonomi jika tidak dibarengi kesadaran pelestarian lingkungan maka akan berdampak pada eksploitasi berlebihan yang daya rusaknya pada alam akan membahayakan kelangsungan hidup manusia," katanya.
"Jiwa kepemimpinannya sudah ditempa dari mahasiswa. Dia tumbuh dan ditempa dari bawah, bukan karbitan," kata Yusuf, Jumat (28/7/2023).
Yusuf Lakaseng, yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Tengah itu, mengatakan, Ganjar juga seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah aktif di organisasi pencinta alam di Universitas Gadjah Mada (UGM). Karakter Ganjar dinilainya mirip dengan Jokowi.
"Latar belakangnya sebagai aktivis pencinta alam sangat mirip dengan Jokowi yang dulu juga aktivis pencinta alam di Fakultas Kehutanan UGM, wajar saja karakter merakyatnya sama," ucapnya.
Dengan kata lain, tambahnya, sebagai pencinta alam Ganjar bisa membangun kesadaran cinta lingkungan yang kuat sebagai pemimpin.
"Karena pembangunan ekonomi jika tidak dibarengi kesadaran pelestarian lingkungan maka akan berdampak pada eksploitasi berlebihan yang daya rusaknya pada alam akan membahayakan kelangsungan hidup manusia," katanya.
(abd)