4 Fakta Marsdya TNI Henri Alfiandi, Kepala Basarnas 2021-2023 Teman Seangkatan KSAU Fadjar Prasetyo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Marsekal Madya TNI (Purn) Henri Alfiandi merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Udara. Jabatan terakhir yang diembannya adalah Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas).
Dalam riwayatnya, Henri lahir di Magetan, Jawa Timur pada 24 Juli 1965. Melihat ke belakang, perjalanan karier militernya terbilang cukup bagus dengan sejumlah posisi strategis yang sempat diduduki.
Untuk mengenalnya lebih jauh, inilah sejumlah fakta tentang Marsdya Henri Alfiandi yang menarik untuk diketahui. Simak ulasannya berikut.
Hal ini menjadikannya sebagai salah satu jebolan AAU 1988 yang berhasil menembus pangkat perwira tinggi (pati). Selain Henri, terdapat beberapa nama lain dari angkatan ini yang sudah menjadi perwira tinggi AU. Beberapa di antaranya bahkan menduduki jabatan penting.
Dari sekian banyak, bisa disebutkan di antaranya Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (KSAU), Marsdya Agustinus Gustaf Brugman (Wakil KSAU), Marsdya Kusworo (Kepala BNPP), dan masih banyak lainnya.
Sebelum itu, beberapa posisi strategis lain juga sempat ditempati Henri. Pada 2010, dia pernah menjadi Atase Udara RI KBRI USA. Namanya semakin dikenal ketika ditunjuk menjadi Danlanud Roesmin Noerjadin (2015).
Setelahnya, dia menjabat Kaskoopsau I (2017), Pangkoopsau II (2018), hingga Danseskoau (2019). Sebelum ditunjuk menjadi Kepala Basarnas, dia sempat menduduki jabatan Asops KSAU.
- Brevet Para TNI AU
- Brevet Driver TNI AU
- Brevet Komando Paskhas
- Wing Penerbang TNI AU
- RSAF Wing (Singapura)
Tak hanya brevet, Henri juga telah banyak memiliki riwayat penugasan saat masih aktif di militer. Di antaranya adalah penugasan Elang Indopura VIII, IX, XI, penugasan Simulator A-4 di Singapura (1991), penugasan Seminar Hawk User Group di Malaysia (1998), dan lain sebagainya.
Melihat rinciannya, Henri melaporkan Rp4,8 miliar dalam bentuk tanah dan bangunan, Rp1,04 miliar alat tranportasi dan mesin, Rp452,6 juta harta bergerak lain, Rp600 juta harta lainnya, serta Rp4,05 miliar kas dan setara kas.
Itulah sejumlah fakta dari Marsdya TNI Henri Alfiandi yang menarik untuk diketahui.
Dalam riwayatnya, Henri lahir di Magetan, Jawa Timur pada 24 Juli 1965. Melihat ke belakang, perjalanan karier militernya terbilang cukup bagus dengan sejumlah posisi strategis yang sempat diduduki.
Untuk mengenalnya lebih jauh, inilah sejumlah fakta tentang Marsdya Henri Alfiandi yang menarik untuk diketahui. Simak ulasannya berikut.
Fakta Marsdya TNI Henri Alfiandi
1. Jebolan AAU 1988
Henri diketahui sebagai lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988. Merintis kariernya dari awal, dia berhasil meraih pangkat perwira tinggi (pati) bintang tiga sebelum pensiun.Hal ini menjadikannya sebagai salah satu jebolan AAU 1988 yang berhasil menembus pangkat perwira tinggi (pati). Selain Henri, terdapat beberapa nama lain dari angkatan ini yang sudah menjadi perwira tinggi AU. Beberapa di antaranya bahkan menduduki jabatan penting.
Dari sekian banyak, bisa disebutkan di antaranya Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (KSAU), Marsdya Agustinus Gustaf Brugman (Wakil KSAU), Marsdya Kusworo (Kepala BNPP), dan masih banyak lainnya.
2. Riwayat Jabatan
Jabatan terakhir Henri Alfiandi sebelum memasuki masa purnatugas adalah Kepala Basarnas. Posisi tersebut ditempatinya sejak 2021. Waktu itu, dia menggantikan Marsdya Bagus Puruhito.Sebelum itu, beberapa posisi strategis lain juga sempat ditempati Henri. Pada 2010, dia pernah menjadi Atase Udara RI KBRI USA. Namanya semakin dikenal ketika ditunjuk menjadi Danlanud Roesmin Noerjadin (2015).
Setelahnya, dia menjabat Kaskoopsau I (2017), Pangkoopsau II (2018), hingga Danseskoau (2019). Sebelum ditunjuk menjadi Kepala Basarnas, dia sempat menduduki jabatan Asops KSAU.
Baca Juga
3. Koleksi Brevet dan Riwayat Penugasan
Deretan brevet dimiliki Marsdya TNI (Purn) Henri Alfiandi. Tak hanya dari dalam negeri, beberapa di antaranya juga didapatkan dari militer luar negeri. Berikut di antaranya:- Brevet Para TNI AU
- Brevet Driver TNI AU
- Brevet Komando Paskhas
- Wing Penerbang TNI AU
- RSAF Wing (Singapura)
Tak hanya brevet, Henri juga telah banyak memiliki riwayat penugasan saat masih aktif di militer. Di antaranya adalah penugasan Elang Indopura VIII, IX, XI, penugasan Simulator A-4 di Singapura (1991), penugasan Seminar Hawk User Group di Malaysia (1998), dan lain sebagainya.
4. Memiliki Harta Miliaran Rupiah
Berdasarkan data LHKPN, harta kekayaan Henri Alfiandi yang dilaporkan ke KPK pada 24 Maret 2023 mencapai Rp10.973.754.000 (Rp10,9 miliar). Nilai kekayaan ini dilaporkan sebelumnya dalam rangka mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Basarnas.Melihat rinciannya, Henri melaporkan Rp4,8 miliar dalam bentuk tanah dan bangunan, Rp1,04 miliar alat tranportasi dan mesin, Rp452,6 juta harta bergerak lain, Rp600 juta harta lainnya, serta Rp4,05 miliar kas dan setara kas.
Itulah sejumlah fakta dari Marsdya TNI Henri Alfiandi yang menarik untuk diketahui.
(abd)