TGB Sebut Dukungan Jokowi Tak Bisa Ditafsirkan dari Kegiatannya Bersama Pihak Tertentu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi menilai, arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa ditafsirkan secara simbolik belaka. Hal ini terkait kegiatan Presiden Jokowi bersama orang-orang tertentu saja.
"Misalnya, ada salah satu Capres yang juga memang salah satu menteri Jokowi diajak untuk berjalan bersama, inspeksi bersama, dalam beberapa hal, kalau saya melihatnya, itu sebagai bagian dari karakter Pak Jokowi untuk menunjukkan kerja bersama, teamwork yang berjalan dengan optimal," kata TGB Zainul Majdi , Selasa (25/7/2023).
Eks Gubernur NTB menegaskan, Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan bersama dengan para menterinya turun ke lapangan untuk bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
"Tidak lebih. Kalau misalnya beliau bersama Pak Prabowo, lahirlah tafsiran-tafsiran, padahal pada saat yang sama, beliau juga didampingi menteri yang lain, tetapi tidak ada tafsirannya, karena tidak mencalonkan diri," ujarnya.
"Pak Jokowi paling sering mungkin jalan dengan Pak Basuki Menteri PUPR, kenapa tidak ada tafsirannya. Tidak ada yang mengatakan Pak Jokowi meng-endorse Pak Basuki," tutur dia melanjutkan.
Dari sisi para calon, kata dia, wajar jika kemudian mereka berebut endorsement dari Jokowi, seorang presiden dengan approval rating di atas 80 persen. Menurutnya, hal ini termasuk suatu anomali.
Sebab, banyak yang berpandangan bahwa presiden di masa akhir itu akan memasuki fase lame duck, tidak punya kekuatan, dan cenderung ditinggalkan. Tapi, TGB melihat dari perspektif para calon, termasuk kekuatan politik yang bersama para calon tentu berusaha mendapatkan endorsement mantan Wali Kota Solo itu.
"Sehingga kadang-kadang momen yang sebetulnya sangat birokratis, sangat teknikal yang memang merupakan bagian dari kerja-kerja beliau sebagai presiden itu lalu dimuatkan dengan tafsiran politik yang berlebihan," pungkasnya.
"Misalnya, ada salah satu Capres yang juga memang salah satu menteri Jokowi diajak untuk berjalan bersama, inspeksi bersama, dalam beberapa hal, kalau saya melihatnya, itu sebagai bagian dari karakter Pak Jokowi untuk menunjukkan kerja bersama, teamwork yang berjalan dengan optimal," kata TGB Zainul Majdi , Selasa (25/7/2023).
Eks Gubernur NTB menegaskan, Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan bersama dengan para menterinya turun ke lapangan untuk bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
"Tidak lebih. Kalau misalnya beliau bersama Pak Prabowo, lahirlah tafsiran-tafsiran, padahal pada saat yang sama, beliau juga didampingi menteri yang lain, tetapi tidak ada tafsirannya, karena tidak mencalonkan diri," ujarnya.
"Pak Jokowi paling sering mungkin jalan dengan Pak Basuki Menteri PUPR, kenapa tidak ada tafsirannya. Tidak ada yang mengatakan Pak Jokowi meng-endorse Pak Basuki," tutur dia melanjutkan.
Dari sisi para calon, kata dia, wajar jika kemudian mereka berebut endorsement dari Jokowi, seorang presiden dengan approval rating di atas 80 persen. Menurutnya, hal ini termasuk suatu anomali.
Sebab, banyak yang berpandangan bahwa presiden di masa akhir itu akan memasuki fase lame duck, tidak punya kekuatan, dan cenderung ditinggalkan. Tapi, TGB melihat dari perspektif para calon, termasuk kekuatan politik yang bersama para calon tentu berusaha mendapatkan endorsement mantan Wali Kota Solo itu.
"Sehingga kadang-kadang momen yang sebetulnya sangat birokratis, sangat teknikal yang memang merupakan bagian dari kerja-kerja beliau sebagai presiden itu lalu dimuatkan dengan tafsiran politik yang berlebihan," pungkasnya.
(maf)