Satgas Ungkap Kasus COVID-19 di Gorontalo Naik 400% Dalam Seminggu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito melaporkan dalam sepekan terakhir, kasus COVID-19 di Gorontalo naik hingga 400%.
"Kita melihat lebih detail tentang apa yang terjadi di Provinsi Gorontalo . Di sini terlihat bahwa kenaikan kasus pada minggu terakhir dari 72 menjadi 369. Ini adalah kenaikannya lebih dari 400% khususnya pada Minggu 16 sampai 26 Juli. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama," kata Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Sementara itu, kata Wiku, ada 3 kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo yang masuk zona risiko tinggi atau zona merah. "Terlihat di sini ada 3 kabupaten/kota di Gorontalo dengan risiko tinggi. Dan ada 3 juga dengan risiko sedang. Dan kalau kita lihat perkembangannya dari sekitar 16,6% untuk risiko tinggi pada Minggu, 19 Juli naik menjadi 50% pada Minggu, 26 Juli," katanya. ( )
"Jadi ini kondisi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat Gorontalo, khususnya Kabupaten/Kota Boalemo, Bone Bolango, Kota Gorontalo sebagai risiko tinggi. Sedang risiko sedangnya adalah Gorontalo, Gorontalo Utara dan Pohuwato," kata Wiku.
Ia mengatakan kasus positif COVID-19 di Gorontalo didominasi oleh kelompok usia 18 sampai 30 tahun. "Kalau kita lihat pada kelompok usia ternyata yang positif kontribusinya pada usia 18 sampai 30 tahun sebesar 40,54%. Ini adalah angka yang cukup tinggi pada usia produktif 18 sampai 30 tahun," katanya.
Sementara itu, pasien COVID-19 yang meninggal di Gorontalo didominasi oleh kelompok usia 45 tahun ke atas. Kontribusinya sebanyak 82% dari total kasus. "Jadi ini juga berarti bahwa kita harus mampu untuk melindungi masyarakat rentan, khususnya pada usia lanjut. Dan mohon agar masyarakat usia produktif untuk betul-betul menerapkan protokol kesehatannya agar tidak menjadi positif atau tertular karena ini membahayakan kelompok-kelompok rentan," kata Wiku. ( )
"Kita melihat lebih detail tentang apa yang terjadi di Provinsi Gorontalo . Di sini terlihat bahwa kenaikan kasus pada minggu terakhir dari 72 menjadi 369. Ini adalah kenaikannya lebih dari 400% khususnya pada Minggu 16 sampai 26 Juli. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama," kata Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Sementara itu, kata Wiku, ada 3 kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo yang masuk zona risiko tinggi atau zona merah. "Terlihat di sini ada 3 kabupaten/kota di Gorontalo dengan risiko tinggi. Dan ada 3 juga dengan risiko sedang. Dan kalau kita lihat perkembangannya dari sekitar 16,6% untuk risiko tinggi pada Minggu, 19 Juli naik menjadi 50% pada Minggu, 26 Juli," katanya. ( )
"Jadi ini kondisi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat Gorontalo, khususnya Kabupaten/Kota Boalemo, Bone Bolango, Kota Gorontalo sebagai risiko tinggi. Sedang risiko sedangnya adalah Gorontalo, Gorontalo Utara dan Pohuwato," kata Wiku.
Ia mengatakan kasus positif COVID-19 di Gorontalo didominasi oleh kelompok usia 18 sampai 30 tahun. "Kalau kita lihat pada kelompok usia ternyata yang positif kontribusinya pada usia 18 sampai 30 tahun sebesar 40,54%. Ini adalah angka yang cukup tinggi pada usia produktif 18 sampai 30 tahun," katanya.
Sementara itu, pasien COVID-19 yang meninggal di Gorontalo didominasi oleh kelompok usia 45 tahun ke atas. Kontribusinya sebanyak 82% dari total kasus. "Jadi ini juga berarti bahwa kita harus mampu untuk melindungi masyarakat rentan, khususnya pada usia lanjut. Dan mohon agar masyarakat usia produktif untuk betul-betul menerapkan protokol kesehatannya agar tidak menjadi positif atau tertular karena ini membahayakan kelompok-kelompok rentan," kata Wiku. ( )
(abd)