Susaningtyas NH Kertopati Kupas Faktor Pemicu Marak WNI Pindah Kewarganegaraan Singapura

Minggu, 23 Juli 2023 - 21:38 WIB
loading...
Susaningtyas NH Kertopati...
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati merespons fenomena banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan naturalisasi menjadi warga negara Singapura. Foto/Dok MPI
A A A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati merespons fenomena banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan naturalisasi menjadi warga negara Singapura. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

"Selain Singapura juga dinilai serba efisien dan tertib, dari segi sektor kesehatan dianggap sangat baik. Transportasi publik mudah hingga lingkungan yang terjaga, juga gaji disana lebih tinggi," kata perempuan yang akrab disapa Nuning itu kepada wartawan, Minggu (23/7/2023).

Menurut Bacaleg Partai Perindo untuk DPR RI Dapil Jawa Tengah VI (Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Magelang) itu, semua variabel tersebut dinilai merupakan pilihan bagi WNI yang pindah Warga Negara Singapura. Meski demikian, lanjut Nuning, ada hal mendasar yang disayangkan.



Pertama, semakin menipisnya jiwa nasionalisme dan rasa cinta Tanah Air di kalangan generasi milenial hingga generasi Z. "Ini semua karena kurangnya pendidikan yang diterapkan orang tua dalam keluarga terkait bela negara," ujar Nuning yang juga merupakan pengamat Militer dan Intelijen itu.

Dikatakan Nuning, implementasi pendidikan bela negara di kalangan masyarakat sejatinya dilaksanakan secara menyeluruh berdasarkan Program Bela Negara oleh Kemenhan sejak 2015. Program ini ditujukan kepada semua lapisan masyarakat, baik di kalangan akademik mulai dari pendidikan SD sampai perguruan tinggi.

"Materinya disesuaikan dengan strata pendidikan meliputi bimbingan dan penyuluhan kewarganegaraan hingga pelatihan dasar bela diri dan cinta Tanah Air," kata dia.

Kedua, lanjut Nuning, program-program dari Kemenhan tersebut sudah berhasil disosialisasikan oleh banyak perguruan tinggi dan kalangan praktisi baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta. Semua kalangan menyadari pentingnya Program Bela Negara.

Bahkan, kata Nuning, pemahaman mereka terkait arti penting nasionalisme dan patriotisme juga meningkat tajam. "Kesadaran mereka sebagai kader bela negara tidak identik dengan wajib militer, tetapi memiliki kesamaan untuk memupuk rasa cinta Tanah Air dan bangga menjadi bangsa Indonesia," jelasnya.

Ketiga, Program Bela Negara dapat diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan komponen pendukung dan cadangan dalam sistem pertahanan semesta. "Meningkatnya kesadaran bela negara diyakini dapat mengikis kepindahan WNI menjadi WNA, radikalisme, dan terorisme," pungkasnya.

Diketahui, belakangan ini ramai kabar soal WNI yang memilih pindah kewarganegaraan ke Singapura. Dirjen Imigrasi Indonesia, Silmy Karim mengatakan, sebanyak 1.000 WNI yang merupakan mahasiswa RI pindah menjadi warga negara Singapura setiap tahun.

Bahkan, rata-rata mereka yang pindah kewarganegaraan berusia antara 25 sampai 35 tahun.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1912 seconds (0.1#10.140)