Timur Malaka Kiemas Minta Anak Muda Jangan Golput di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politisi muda sekaligus praktisi hukum, Timur Malaka Kiemas berpesan kepada generasi milenial dan Z, untuk tidak menjadi golongan putih (golput) dalam pesta demokrasi Pemilu 2024 . Apalagi dalam beberapa Pemilu terakhir golput tergolong tinggi.
"Harapannya anak muda harus mengisi semua, jangan golput, penting. Beberapa tahun lalu golput kan tinggi," kata Timur dalam Podcast Aksi Nyata yang disiarkan pada kanal YouTube Partai Perindo, Selasa (11/7/2023).
Timur sekali lagi menegaskan, golput ialah pendapat yang salah. Pasalnya setiap suara dari masyarakat dipandang sama.
"Satu tukang becak, sama satu tukang Jokowi Presiden itu sama haknya, gunakan hak kalian itu karena itu UU, kalau kita ga ngasih hak bagaimana berpatisipasi dengan politik, cuma lima tahun sekali dan lima menit kok," tuturnya.
Sementara, bagi politisi-politisi untuk tidak melakukan politik uang selama pesta demokrasi atau Pemilu 2024. Politisi kata dia, hanya perlu menunjukkan kerja nyatanya ke masyarakat agar bisa menjadi pilihan rakyat.
"Politik uang itu harus kita hindari, itu enggak mendidik, kita lima tahun cuma 200 ribu lima tahun ke depan jadi apa? Kan hanya hari itu doang dikasihnya, kita sampai lima tahun sengsara lagi," tegasnya.
"Harapannya anak muda harus mengisi semua, jangan golput, penting. Beberapa tahun lalu golput kan tinggi," kata Timur dalam Podcast Aksi Nyata yang disiarkan pada kanal YouTube Partai Perindo, Selasa (11/7/2023).
Timur sekali lagi menegaskan, golput ialah pendapat yang salah. Pasalnya setiap suara dari masyarakat dipandang sama.
"Satu tukang becak, sama satu tukang Jokowi Presiden itu sama haknya, gunakan hak kalian itu karena itu UU, kalau kita ga ngasih hak bagaimana berpatisipasi dengan politik, cuma lima tahun sekali dan lima menit kok," tuturnya.
Sementara, bagi politisi-politisi untuk tidak melakukan politik uang selama pesta demokrasi atau Pemilu 2024. Politisi kata dia, hanya perlu menunjukkan kerja nyatanya ke masyarakat agar bisa menjadi pilihan rakyat.
"Politik uang itu harus kita hindari, itu enggak mendidik, kita lima tahun cuma 200 ribu lima tahun ke depan jadi apa? Kan hanya hari itu doang dikasihnya, kita sampai lima tahun sengsara lagi," tegasnya.
(maf)