Survei LSI: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat, Anies Baswedan Tertinggal Jauh

JAKARTA - Tingkat keterpilihan atau elektabilitas bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Prabowo Subianto . Hal ini terpotret dalam hasil simulasi Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait pilihan responden terhadap capres yang akan dipilih pada Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif LSI Dyajadi Hanan menyampaikan bahwa simulasi pertama dilakukan terhadap 19 nama tokoh yang berpeluang menjadi capres. Elektabilitas Ganjar dan Prabowo terlihat sangat bersaing ketat.

"Prabowo paling banyak dipilih 25,3%, kemudian Ganjar 25,1%," kata Dyajadi dalam paparan hasil surveinya secara daring, Selasa (11/7/2023).





Sementara itu, Anies Baswedan berada di peringkat ketiga dengan perolehan elektabilitas sebesar 15,4%. Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu tertinggal jauh dari Ganjar dan Prabowo.



Dia mengatakan, tokoh-tokoh lain yang masuk ke dalam simulasi 19 nama yang berpotensi menjadi capres ini masih memiliki elektabilitas yang sangat rendah. LSI kemudian melakukan pengerucutan dengan melakukan simulasi tiga nama. Yang dimasukkan ketiganya yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.

Lagi-lagi, elektabilitas Prabowo dan Ganjar hanya terpaut tipis. Prabowo memperoleh elektabilitas 35,8%, sedangkan Ganjar memperoleh 32,2%. Di sisi lain, elektabilitas Anies hanya menyentuh angka 21,4%. "Sekitar 10,6% belum menentukan jawabannya," ujarnya.

Survei LSI dilakukan pada 1-8 Juli 2023 dengan motode wawancara melalui sambungan telepon dengan responden. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.