Selamat Datang New Normal, Bye-bye PSBB dan Lockdown

Senin, 27 Juli 2020 - 16:23 WIB
loading...
Selamat Datang New Normal, Bye-bye PSBB dan Lockdown
Survei Indometer menunjukkan masyarakat lebih memilih mendukung penerapan new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama lima bulan terakhir memberikan dampak sosial-ekonomi yang sangat dalam. Saat ini, pemerintah telah membuka kembali aktivitas ekonomi di tengah tingginya jumlah kasus positif di sejumlah daerah.

Survei Indometer menunjukkan masyarakat lebih memilih mendukung penerapan new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan. Hanya sebagian kecil yang memilih tetap mempertahankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ataupun penerapan lockdown. (Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 100.303)

“Respons publik terkait new normal, mayoritas menyatakan selamat datang hidup normal dengan masker dan protokol kebiasaan baru, selamat tinggal PSBB dan lockdown,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam press release di Jakarta, Senin (27/7/2020).

Berdasarkan hasil survey, sebanyak 83,1% responden mendukung penerapan new normal, hanya 11,2% yang setuju diberlakukan PSBB atau lockdown. Sisanya sebanyak 5,7% menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Menurut Leonard, masyarakat siap untuk menghadapi kebiasaan baru dengan mengingat dampak yang ditimbulkan selama penerapan PSBB. Karena itu pemerintah tidak perlu ragu untuk mendorong adaptasi kebiasaan baru dan memulihkan perekonomian. (Baca juga: PT KAI-RNI Kerja Sama Siapkan Layanan Rapid Test di Stasiun-stasiun KA Jarak Jauh)

Seperti diketahui, dunia berada di bawah bayang-bayang resesi yang ditandai dengan pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. “Penerapan new normal dan protokol kebiasaan baru bisa mencegah Indonesia jatuh ke jurang resesi serupa,” kata Leonard.

Survei Indometer dilakukan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98% pada tingkat kepercayaan 95%.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3601 seconds (0.1#10.140)