Curi Ikan, Bakamla RI Sergap Kapal Ikan Vietnam di Laut Natuna Utara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dengan menggunakan unsur KN. Pulau Dana - 323 berhasil menangkap kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam yang diduga melakukan aktivitas pencurian ikan, di Laut Natuna Utara, Minggu 26 Juli 2020.
Sesuai dengan rencana operasi, KN. Pulau Dana – 323 melakukan patroli di Laut Natuna Utara. Tak lama patroli berselang, KN. Pulau Dana - 323 melihat kontak sebuah KIA Vietnam. Sekira pukul 11.00 waktu setempat, KN. Pulau Dana - 323 melakukan komunikasi dengan radio VHF terhadap KIA, namun tidak mendapat respons.
Menanggapi hal tersebut, KN. Pulau Dana – 323 melakukan manuver untuk mendekati KIA. Selanjutnya dilakukan kontak komunikasi dengan menggunakan isyarat semaphore.
Saat mengetahui akan diperiksa, KIA Vietnam tersebut menambah kecepatan dari 2 knot menjadi 8 knot, dan terus berusaha menjauh dari KN. Pulau Dana – 323. Tidak cukup sampai disitu, KIA juga melepaskan tanda jaring ikan berwarna hitam guna menghilangkan barang bukti.
Merasa tidak mampu untuk melepaskan diri dari kejaran KN. Pulau Dana - 323, KIA membakar ban di buritan. Hal ini terlihat dari asap hitam yang mengebul di udara. Masih berusaha kabur, KIA melaju kencang dengan manuver zig-zag yang juga membahayakan kapal-kapal niaga asing yang melintas di alur lintas kepulauan Indonesia (ALKI).
Pengejaran masih berlanjut, dan KIA menambah pembakaran ban di bagian buritan dan haluan. Merasa panik, KIA melakukan upaya menabrakkan diri ke kapal MV. AKIJ OCEAN yang melintas di sekitar area penghentian KIA. Melihat hal tersebut, KN. Pulau Dana – 323 lengsung berkomunilasi kepada MV. AKIJ OCEAN dan memperingatkan untuk memperhatikan manuver KIA dan menghindar demi keselamatan kapal tersebut.
Lebih lanjut, Komandan KN. Pulau Dana - 323 Letkol Bakamla Hananto Widhi memerintahkan 1 Tim VBSS dan RHIB untuk melumpuhkan KIA. Proses pendekatan oleh Tim VBSS telah dilaksanakan sesuai prosedur dengan mengelilingi KIA sebanyak 2 kali guna mengidentifikasi keadaan. Setelah dilaksanakan identifikasi, Tim VBSS mendekat pada lambung kiri KIA untuk berkomunikasi menggunakan Pengeras Suara memerintahkan KIA untuk mematikan mesin.
Melihat hal tersebut, KIA tidak kooperatif dan tetap melakukan manuver berbahaya berkali-kali, hingga pada akhirnya mencoba untuk menabrakan diri ke KN. Pulau Dana – 323. Menanggapi hal tersebut, tembakkan peringatan dilepaskan ke udara sebagai peringatan bagi KIA. KIA tetap berusaha melarikan diri dengan bermanuver melingkar dan membahayakan Tim VBSS. Selanjutnya Tim VBSS melepas tembakan ke anjungan KIA.
Pada akhirnya, KIA mengurangi kecepatan dan Tim VBSS berhasil merapat di lambung kiri KIA. Selanjutnya Tim VBSS melakukan pengamanan dengan mengumpulkan semua anak buah kapal (ABK) di haluan kapal. Prosedur pengamanan tidak hanya dilakukan terhadap ABK, namun juga di seluruh bagian KIA.
Selanjutnya, KIA berhasil dirapatkan ke KN. Pulau Dana – 323. Dari pemeriksaan awal, diketahui KIA tersebut telah memuat ikan sebanyak 2 ton. Untuk dilakukan proses lebih lanjut, KIA beserta seluruh ABK dikawal oleh personel KN. Pulau Dana – 323 menuju Selat Lampa – Natuna.
Sesuai dengan rencana operasi, KN. Pulau Dana – 323 melakukan patroli di Laut Natuna Utara. Tak lama patroli berselang, KN. Pulau Dana - 323 melihat kontak sebuah KIA Vietnam. Sekira pukul 11.00 waktu setempat, KN. Pulau Dana - 323 melakukan komunikasi dengan radio VHF terhadap KIA, namun tidak mendapat respons.
Menanggapi hal tersebut, KN. Pulau Dana – 323 melakukan manuver untuk mendekati KIA. Selanjutnya dilakukan kontak komunikasi dengan menggunakan isyarat semaphore.
Saat mengetahui akan diperiksa, KIA Vietnam tersebut menambah kecepatan dari 2 knot menjadi 8 knot, dan terus berusaha menjauh dari KN. Pulau Dana – 323. Tidak cukup sampai disitu, KIA juga melepaskan tanda jaring ikan berwarna hitam guna menghilangkan barang bukti.
Merasa tidak mampu untuk melepaskan diri dari kejaran KN. Pulau Dana - 323, KIA membakar ban di buritan. Hal ini terlihat dari asap hitam yang mengebul di udara. Masih berusaha kabur, KIA melaju kencang dengan manuver zig-zag yang juga membahayakan kapal-kapal niaga asing yang melintas di alur lintas kepulauan Indonesia (ALKI).
Pengejaran masih berlanjut, dan KIA menambah pembakaran ban di bagian buritan dan haluan. Merasa panik, KIA melakukan upaya menabrakkan diri ke kapal MV. AKIJ OCEAN yang melintas di sekitar area penghentian KIA. Melihat hal tersebut, KN. Pulau Dana – 323 lengsung berkomunilasi kepada MV. AKIJ OCEAN dan memperingatkan untuk memperhatikan manuver KIA dan menghindar demi keselamatan kapal tersebut.
Lebih lanjut, Komandan KN. Pulau Dana - 323 Letkol Bakamla Hananto Widhi memerintahkan 1 Tim VBSS dan RHIB untuk melumpuhkan KIA. Proses pendekatan oleh Tim VBSS telah dilaksanakan sesuai prosedur dengan mengelilingi KIA sebanyak 2 kali guna mengidentifikasi keadaan. Setelah dilaksanakan identifikasi, Tim VBSS mendekat pada lambung kiri KIA untuk berkomunikasi menggunakan Pengeras Suara memerintahkan KIA untuk mematikan mesin.
Melihat hal tersebut, KIA tidak kooperatif dan tetap melakukan manuver berbahaya berkali-kali, hingga pada akhirnya mencoba untuk menabrakan diri ke KN. Pulau Dana – 323. Menanggapi hal tersebut, tembakkan peringatan dilepaskan ke udara sebagai peringatan bagi KIA. KIA tetap berusaha melarikan diri dengan bermanuver melingkar dan membahayakan Tim VBSS. Selanjutnya Tim VBSS melepas tembakan ke anjungan KIA.
Pada akhirnya, KIA mengurangi kecepatan dan Tim VBSS berhasil merapat di lambung kiri KIA. Selanjutnya Tim VBSS melakukan pengamanan dengan mengumpulkan semua anak buah kapal (ABK) di haluan kapal. Prosedur pengamanan tidak hanya dilakukan terhadap ABK, namun juga di seluruh bagian KIA.
Selanjutnya, KIA berhasil dirapatkan ke KN. Pulau Dana – 323. Dari pemeriksaan awal, diketahui KIA tersebut telah memuat ikan sebanyak 2 ton. Untuk dilakukan proses lebih lanjut, KIA beserta seluruh ABK dikawal oleh personel KN. Pulau Dana – 323 menuju Selat Lampa – Natuna.
(mhd)