Survei Warna Institute: Pemilih Perempuan Inginkan Airlangga Maju di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kaum perempuan menginginkan Airlangga Hartarto maju pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 . Alasannya, Ketua Umum Partai Golkar itu memiliki kerja nyata.
Hal ini tergambar dari hasil jajak pendapat Preferensi dan Rasionalisasi Pilihan Politik Kaum Perempuan pada Pemilu 2024 yang dilakukan Lembaga Survei Warna Institute (WI).
Jajak pendapat diikuti kaum perempuan warga negara Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dengan jumlah 2.200 responden. Sebanyak 67,7 persen dari 2. 200 kaum perempuan yang menjadi responden pernah ikut memberikan suaranya pada Pemilu 2019 dan sebanyak 32,3% kaum perempuan pemilih pemula.
"Survei dilakukan pada 10-22 Juni 2023. Pengambilan sample mengunakan metode multistage random sampling. Hasil penelitian survei ini memiliki confidence level sebesar 95 persen dan margin of error 2,09 persen," ujar Direktur Executive Warna Institute Frika Faudilah dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).
Diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019 sebanyak 187.781.884 orang. Rinciannya, 185.732.093 pemilih dalam negeri dan 2.049.791 pemilih di luar negeri.
Jumlah pemilih perempuan lebih banyak sekitar 126 ribu dibanding pria, yaitu pemilih perempuan di dalam negeri mencapai 92.929.422. Oleh karena itu, kata Frika, sangat menarik untuk mengukur Preferensi dan Rasionalisasi Pilihan Politik Kaum Perempuan pada Pemilu 2024.
Hasil penelitian Warna Institut menyatakan bahwa 80,6% kaum perempuan tidak suka dengan gaya kampanye relawan relawan bakal capres yang isinya politik identitas dan saling mendiskreditkan bakal capres lainnya.
Lalu, sebanyak 86,7% tidak menyukai bakal capres yang ambisius dan hanya pencitraan. Kemudian sebanyak 87,8% kaum wanita menyukai dan menerima tokoh yang punya rekam jejak kinerja yang berdampak pada ekonomi keluarga kaum perempuan.
"Dari empat tokoh yang disodorkan untuk dipilih oleh kaum perempuan, maka hasilnya 54,9 persen menyatakan kinerja Airlangga Hartarto selama menjabat sebagai Menko Perekonomian paling berpengaruh positif terhadap kehidupan ekonomi keluarga mereka," jelasnya.
Lalu sebanyak 11,8% kaum perempuan menyatakan merasakan kinerja dan program Prabowo Subianto sebagai Menhan, 5,3% kaum perempuan menyatakan merasakan pengaruh dari program dan kinerja Ganjar Pranowo selama menjadi Gubernur Jawa Tengah, dan sebanyak 3,4% kaum perempuan menyatakan merasakan kinerja dan program Anies Baswedan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan sebanyak 24,6% tidak menjawab.
"Untuk sosok Presiden pengganti Jokowi yang diharapkan oleh kaum perempuan, dalam penelitian ini sebanyak 70,6 persen menginginkan Presiden yang mampu mengelola perekonomian nasional sehingga berdampak bagi tingkat pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka," tuturnya.
Lalu, sebanyak 12,6% menginginkan Presiden yang tegas dan berani, sebanyak 7,7% menginginkan Presiden yang merakyat, dan sebanyak 9,1% tidak menjawab.
Hasil simulasi nama-nama tokoh bakal capres yang disodorkan pada 2.200 kaum perempuan yang berdomisili di 34 provinsi di Indonesia, ketika diminta untuk memilih tokoh mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini, maka hasilnya nama Airlangga Hartarto paling tinggi tingkat keterpilihannya yakni sebanyak 37,9%.
Disusul Prabowo sebanyak 20,8%, Ganjar Pranowo dipilih 10,8%, Anies Baswedan 6,8%, selebihnya memilih tokoh lainnya, dan sebanyak 23,7% tidak menjawab.
Menanggapi hasil survei Warna Institute ini, Pengamat Ekonomi Politik Universitas Andalas Fajri Muharja mengatakan hasil preferensi kaum perempuan itu merupakan langkah positif bagi Airlangga Hartarto maju sebagai Capres 2024.
“Pemilih kaum perempuan yang dukung Airlangga Hartarto sebagai Presiden karena adanya bukti kerja nyata beliau sebagai Menko Perekonomian yang langsung dengan kaum perempuan. Ini yang menjadi nilai positif bagi Golkar dan Airlangga,” kata Fajri.
Fajri menyebutkan pengalaman dalam bidang ekonomi menjadi daya tarik bagi Airlangga untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Untuk itu, kaum milenial dari perempuan juga harus menjadi perhatian Golkar karena bisa menambah suara Airlangga di Pilpres 2024.
Menurut dia, sebagai capres alternatif, Airlangga pasti bisa menang. Kekuatan Airlangga dalam ekonomi menjadi modal sebagai Presiden pilihan masyarakat.
Hal ini tergambar dari hasil jajak pendapat Preferensi dan Rasionalisasi Pilihan Politik Kaum Perempuan pada Pemilu 2024 yang dilakukan Lembaga Survei Warna Institute (WI).
Jajak pendapat diikuti kaum perempuan warga negara Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dengan jumlah 2.200 responden. Sebanyak 67,7 persen dari 2. 200 kaum perempuan yang menjadi responden pernah ikut memberikan suaranya pada Pemilu 2019 dan sebanyak 32,3% kaum perempuan pemilih pemula.
"Survei dilakukan pada 10-22 Juni 2023. Pengambilan sample mengunakan metode multistage random sampling. Hasil penelitian survei ini memiliki confidence level sebesar 95 persen dan margin of error 2,09 persen," ujar Direktur Executive Warna Institute Frika Faudilah dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).
Diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019 sebanyak 187.781.884 orang. Rinciannya, 185.732.093 pemilih dalam negeri dan 2.049.791 pemilih di luar negeri.
Jumlah pemilih perempuan lebih banyak sekitar 126 ribu dibanding pria, yaitu pemilih perempuan di dalam negeri mencapai 92.929.422. Oleh karena itu, kata Frika, sangat menarik untuk mengukur Preferensi dan Rasionalisasi Pilihan Politik Kaum Perempuan pada Pemilu 2024.
Hasil penelitian Warna Institut menyatakan bahwa 80,6% kaum perempuan tidak suka dengan gaya kampanye relawan relawan bakal capres yang isinya politik identitas dan saling mendiskreditkan bakal capres lainnya.
Lalu, sebanyak 86,7% tidak menyukai bakal capres yang ambisius dan hanya pencitraan. Kemudian sebanyak 87,8% kaum wanita menyukai dan menerima tokoh yang punya rekam jejak kinerja yang berdampak pada ekonomi keluarga kaum perempuan.
"Dari empat tokoh yang disodorkan untuk dipilih oleh kaum perempuan, maka hasilnya 54,9 persen menyatakan kinerja Airlangga Hartarto selama menjabat sebagai Menko Perekonomian paling berpengaruh positif terhadap kehidupan ekonomi keluarga mereka," jelasnya.
Lalu sebanyak 11,8% kaum perempuan menyatakan merasakan kinerja dan program Prabowo Subianto sebagai Menhan, 5,3% kaum perempuan menyatakan merasakan pengaruh dari program dan kinerja Ganjar Pranowo selama menjadi Gubernur Jawa Tengah, dan sebanyak 3,4% kaum perempuan menyatakan merasakan kinerja dan program Anies Baswedan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan sebanyak 24,6% tidak menjawab.
"Untuk sosok Presiden pengganti Jokowi yang diharapkan oleh kaum perempuan, dalam penelitian ini sebanyak 70,6 persen menginginkan Presiden yang mampu mengelola perekonomian nasional sehingga berdampak bagi tingkat pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka," tuturnya.
Lalu, sebanyak 12,6% menginginkan Presiden yang tegas dan berani, sebanyak 7,7% menginginkan Presiden yang merakyat, dan sebanyak 9,1% tidak menjawab.
Hasil simulasi nama-nama tokoh bakal capres yang disodorkan pada 2.200 kaum perempuan yang berdomisili di 34 provinsi di Indonesia, ketika diminta untuk memilih tokoh mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini, maka hasilnya nama Airlangga Hartarto paling tinggi tingkat keterpilihannya yakni sebanyak 37,9%.
Disusul Prabowo sebanyak 20,8%, Ganjar Pranowo dipilih 10,8%, Anies Baswedan 6,8%, selebihnya memilih tokoh lainnya, dan sebanyak 23,7% tidak menjawab.
Menanggapi hasil survei Warna Institute ini, Pengamat Ekonomi Politik Universitas Andalas Fajri Muharja mengatakan hasil preferensi kaum perempuan itu merupakan langkah positif bagi Airlangga Hartarto maju sebagai Capres 2024.
“Pemilih kaum perempuan yang dukung Airlangga Hartarto sebagai Presiden karena adanya bukti kerja nyata beliau sebagai Menko Perekonomian yang langsung dengan kaum perempuan. Ini yang menjadi nilai positif bagi Golkar dan Airlangga,” kata Fajri.
Fajri menyebutkan pengalaman dalam bidang ekonomi menjadi daya tarik bagi Airlangga untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Untuk itu, kaum milenial dari perempuan juga harus menjadi perhatian Golkar karena bisa menambah suara Airlangga di Pilpres 2024.
Menurut dia, sebagai capres alternatif, Airlangga pasti bisa menang. Kekuatan Airlangga dalam ekonomi menjadi modal sebagai Presiden pilihan masyarakat.
(kri)