Anak Dahlan Iskan Digadang Maju Pilkada Surabaya, PKB: Sebaiknya Nahdliyin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Putra mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Azrul Ananda diusulkan Partai Nasdem untuk maju sebagai bakal calon wakil wali kota Surabaya mendampingi Machfud Arifin pada Pilkada Kota Surabaya, Jawa Timur, 2020 .
Mengenai wacana tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga menjadi salah salah satu partai politik (parpol) pengusung mantan Kapolda Jatim tersebut mengaku tidak keberatan.
Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid mengatakan partainya menyerahkan kepada Machfud Arifin mengenai bakal calon wakilnya,
Menurut dia, hal terpenting adalah bagaimana calon tersebut bisa memberikan keuntulang elektoral untuk mendukung kemenangan Machfud Arifin.
"Kita cek yang paling menguntungkan buat Pak Machfud, yang bisa memenangkan Pilkada Surabaya siapa, tentunya banyak faktor," ujar Hasan ditemui di sela kegiatan Fun Bike To Nation yang digelar MPR bekerja sama dengan Garda Bangsa PKB di halaman Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu pagi (26/7/2020).
Selain faktor elektabilitas, kata Hasan, pada dasarnya basis suara warga Surabaya adalah kombinasi "merah dan hijau " atau nasionalis dan religius maka ada baiknya Machfud mengambil wakil dari kalangan Nahdliyin.( )
"Kalau kita lihat itu kan Surabaya 'merah sama hijau' kultur masyarakatnya, ada baiknya Pak Mahfud yang berlatar belakang polisi, mengambil Nahdiyin dan sebagainya. Kalau toh sama anak Pak Dahlan juga enggak masalah. Intinya bisa menambah daya dorong untuk kemenangan Pak Machfud Arifin," tuturnya.
Menurut Hasan, Machfud Arifin adalah sosok yang komunikatif sehingga semua elemen partai yang mendukungnya pasti diajak bicara, termasuk soal penentuan nama calon wakilnya.
Apakah PKB tidak menyodorkan nama dari kalangan Nahdliyin sebagai pendamping Machfud, Hasan mengaku tidak ada. "Kita kan sudah usung Pak Machfud. Enggak ada, tapi faktor tadi itu jadi pertimbangan dia untuk milih wakil, tentunya keseimbangan seluruh partai yang dukung dia," katanya.
Hasan menyebutkan sejauh ini sudah ada sejumlah parpol yang berkoalisi untuk mengusung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya. Antara lain, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra, dan terbaru PKS. Masih ada dua parpol yang belum jelas arah dukungannya yakni PDIP dan PSI. Namun, PDIP sebagai parpol penguasa di Surabaya kemungkinan besar akan mengusung calon sendiri.
"Sudah aman, sudah melebihi kuota. Kalau da yang mau gabung lagi, gak apa-apa," katanya.
Hasan hanya mengingatkan agar dalam penentuan calon wakil wali kota, Machfud dengan semua partai pendukung.
"Detailnya tanya Pak Machfud saja. Kalau kita sih menyerahkan sepenuhnya ke dia dan semua teman-teman koalisi, saatnya kapan, siapa, dan sebagainya," tuturnya.
Mengenai wacana tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga menjadi salah salah satu partai politik (parpol) pengusung mantan Kapolda Jatim tersebut mengaku tidak keberatan.
Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid mengatakan partainya menyerahkan kepada Machfud Arifin mengenai bakal calon wakilnya,
Menurut dia, hal terpenting adalah bagaimana calon tersebut bisa memberikan keuntulang elektoral untuk mendukung kemenangan Machfud Arifin.
"Kita cek yang paling menguntungkan buat Pak Machfud, yang bisa memenangkan Pilkada Surabaya siapa, tentunya banyak faktor," ujar Hasan ditemui di sela kegiatan Fun Bike To Nation yang digelar MPR bekerja sama dengan Garda Bangsa PKB di halaman Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu pagi (26/7/2020).
Selain faktor elektabilitas, kata Hasan, pada dasarnya basis suara warga Surabaya adalah kombinasi "merah dan hijau " atau nasionalis dan religius maka ada baiknya Machfud mengambil wakil dari kalangan Nahdliyin.( )
"Kalau kita lihat itu kan Surabaya 'merah sama hijau' kultur masyarakatnya, ada baiknya Pak Mahfud yang berlatar belakang polisi, mengambil Nahdiyin dan sebagainya. Kalau toh sama anak Pak Dahlan juga enggak masalah. Intinya bisa menambah daya dorong untuk kemenangan Pak Machfud Arifin," tuturnya.
Menurut Hasan, Machfud Arifin adalah sosok yang komunikatif sehingga semua elemen partai yang mendukungnya pasti diajak bicara, termasuk soal penentuan nama calon wakilnya.
Apakah PKB tidak menyodorkan nama dari kalangan Nahdliyin sebagai pendamping Machfud, Hasan mengaku tidak ada. "Kita kan sudah usung Pak Machfud. Enggak ada, tapi faktor tadi itu jadi pertimbangan dia untuk milih wakil, tentunya keseimbangan seluruh partai yang dukung dia," katanya.
Hasan menyebutkan sejauh ini sudah ada sejumlah parpol yang berkoalisi untuk mengusung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya. Antara lain, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra, dan terbaru PKS. Masih ada dua parpol yang belum jelas arah dukungannya yakni PDIP dan PSI. Namun, PDIP sebagai parpol penguasa di Surabaya kemungkinan besar akan mengusung calon sendiri.
"Sudah aman, sudah melebihi kuota. Kalau da yang mau gabung lagi, gak apa-apa," katanya.
Hasan hanya mengingatkan agar dalam penentuan calon wakil wali kota, Machfud dengan semua partai pendukung.
"Detailnya tanya Pak Machfud saja. Kalau kita sih menyerahkan sepenuhnya ke dia dan semua teman-teman koalisi, saatnya kapan, siapa, dan sebagainya," tuturnya.
(dam)