PBNU Tetapkan Iduladha Jatuh pada Kamis 29 Juni 2023

Senin, 19 Juni 2023 - 07:46 WIB
loading...
PBNU Tetapkan Iduladha Jatuh pada Kamis 29 Juni 2023
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Zulhijah 1444 H pada Selasa 20 Juni 2023. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) menetapkan 1 Zulhijah 1444 H pada Selasa 20 Juni 2023. Sehingga Hari Raya Iduladha dilaksanakan pada Kamis, 29 Juni 2023.

"Awal bulan Zulhijah tahun 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 20 Juni 2023 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal. Dan Hari Raya Iduladha, 10 Zulhijjah 1444 H, jatuh pada Kamis Legi, 29 Juni 2023 Masehi," kata Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa dikutip dalam laman resmi NU, Senin (19/6/2023).

Keputusan ini didasarkan pada hasil rukyatul hilal yang dilakukan Lembaga Falakiyah PBNU bahwa tidak ada lokasi yang melaporkan melihat hilal 1 Zulhijah 1444 H pada Minggu, 29 Dzulqa'dah 1444 H bertepatan 18 Juni 2023. "Tidak berhasil melihat hilal," katanya.





PBNU menyampaikan kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) dan umat Islam pada umumnya ucapan selamat memasuki bulan Zulhijah dan menyambut Hari Raya Iduladha 1444 H.

"Semoga kita dapat menjalani ibadah kurban dan amaliah bulan Zulhijah dengan baik," tuturnya.

PBNU berharap ikhbar ini dapat diikuti seluruh jajaran PWNU dan PCNU se-Indonesia. Diketahui, data LF PBNU menunjukkan bahwa hilal 29 Dzulqa'dah 1444 H sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya + 0 derajat 59 menit 23 detik, dengan markas Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Sedangkan konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Minggu Kliwon 18 Juni 2023 pukul 11:37:22 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 28 menit 23 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 28 derajat 06 menit 34 detik utara titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 38 menit 10 detik utara Matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 08 menit 27 detik. Sementara lama hilal 7 menit 07 detik.

Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan tinggi hilal mar’i +0 derajat 04 menit, elongasi 4 derajat 33 menit, dan lama hilal di atas ufuk 1 menit 40 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi hilal di atas ufuk +2 derajat 16 menit, elongasi 5 derajat 29 menit, dan lama hilal 12 menit 57 detik.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1688 seconds (0.1#10.140)