Komandan Kodiklat TNI AD Berkarier Moncer Jenderal Bintang 4, Nomor 1 dan 5 Mertua-Menantu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kodiklat TNI AD merupakan komando utama yang bertugas melakukan pembinaan doktrin, pendidikan, dan latihan di lingkungan TNI Angkatan Darat. Beberapa komandannya ada yang berkarier moncer hingga menyandang pangkat jenderal bintang 4 .
Berdasarkan sejarah yang dilansir situs resmi TNI AD, Kodiklat TNI AD berawal dari Direktorat Infanteri yang didirikan pada 1950. Setahun kemudian, namanya diubah menjadi Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Seiring perkembangan, pada 1956, satuan ini resmi menjadi Inspektorat Djenderal Pendidikan dan Latihan lalu disempurnakan menjadi Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat).
Reorganisasi di tubuh ABRI juga berdampak pada Koplat) yang akhirnya dilebur menjadi Komando Pengembangan, Pendidikan, dan Latihan (Kobangdiklat). Namun satuan ini juga tak bertahan lama karena dilikuidasi menjadi Pusbangsisops dan Pusbindik.
Setelah beberapa waktu berjalan Dua badan pusat pelaksana itu kemudian dianggap lebih efektif jika digabung menjadi satu satuan. Melalui Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Nomor Skep/454/XI/1994 tanggal 17 November 1994, dibentuklah Kodiklat TNI AD. Satuan ini memiliki fungsi utama, yakni pembinaan doktrin/sistem operasi matra darat, pembinaan pendidikan, dan pembinaan latihan.
Beberapa lembaga yang berada di bawah Kodiklat TNI AD adalah Pusat Latihan Tempur Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan; Pusat Simulasi
Tempur (Pussimpur) di Bandung, Jawa Barat; Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD (Pusdik Kowad) di Lembang, Bandung Barat, Jabar.
Kemudian Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdik Pengmilum) di Cimahi, Jabar; Lembaga Kajian Tekonologi/Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (Lemjiantek/STTAD) di Malang, Jawa Timur; Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) di Batu, Jawa Timur; dan Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di setiap Kodam.
Saat ini Kodiklat TNI AD dipimpin oleh seorang Komandan berpakat Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau jenderal bintang 3. Namun beberapa di antara Komandan Kodiklat TNI AD yang berkarier moncer hingga meraih pangkat jenderal bintang 4. Siapa saja mereka?
FOTO/DOK.MPI
Jenderal TNI (HOR) (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 1994-1996. Itu adalah jabatan tertinggi yang diemban Hendropriyono dalam karier militernya.
Setelah pensiun, tentara kelahiran Yogyakarta, 7 Mei 1945 kemudian masuk ke pemerintahan. Menjelang lengser, Presiden Soeharto menunjuk Hendropriyono menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan. Jabatan itu tetap diemban di era Presiden BJ Habibie.
AM Hendropriyono mendapatkan pangkat jenderal kehormatan (HOR) di era Presiden Megawati Soekarnoputi. Waktu itu, prajurit Kopassus itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) periode 2001-2004.
FOTO/DOK.SINDOnews
Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 1997-1998. Sama seperti Hendropriyono, itu merupakan jabatan terakhir Luhut di
militer sebelum pensiun.
Luhut juga terjun ke pemerintahan setelah meninggalkan dunia militer. Tentara kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 28 September 1947 itu diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Singapura oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Setahun kemudian, Gus Dur menariknya kembali ke Tanah Air untuk membantu kabinet menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag).
Prajurit yang besar di Kopassus itu mendapatkan jenderal kehormatan saat menjabat Menperindag. Saat ini Luhut menjadi orang kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
FOTO/DOK.TNI AD
Jenderal TNI (Purn) Budiman menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD periode 2010-2011. Ia merupakan lulusan terbaik Akabri 1978 penerima Adhi Makayasa.
Setahun menjabat Komandan Kodiklat TNI AD, tentara kelahiran Jakarta, 25 September 1956 itu kemudian dimutasi menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad). Dua tahun kemudian, Budiman ditugaskan ke luar institusi TNI menjadi Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Tentara dari Korps Zeni itu mendapatkan pangkat jenderal bintang 4 setelah diangkat menjadi KSAD pada 2013. Itu adalah jabatan terakhir Budiman sebelum pensiun dari militer.
FOTO/DOK.SINDOnews
Gatot Nurmantyo menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 2011-2013. Abituren Akademi Militer (Akmil) 1982 itu berpengalaman di kecabangan Kostrad.
Dua tahun sebagai Komandan Kodiklat TNI AD, Gatot dimutasi menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Tentara kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 mendapatkan pangkat jenderal bintang 4 setelah dipromosikan menjadi KSAD.
Gatot mencapai puncak karier militer saat dipilih menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi pada 2015. Namun menjelang pensiun, tentara baret hijau itu diberhentikan oleh Jokowi dan dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD hingga pensiun.
FOTO/ANTARA/Hafidz Mubarak A
Andika Perkasa menjadi Komandan Kodiklat TNI AD hanya 6 bulan (5 Januari 2018–23 Juli 2018). Prajurit Kopassus ini merupakan menantu Jenderal TNI (HOR) (Purn) AM Hendropriyono.
Tentara kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 ini dipromosikan menjadi Komandan Kodiklat TNI setelah dianggap berhasil menjabat Pangdam XII/Tanjungpura. Namun, Andika tak lama
memimpin Kodiklat TNI AD karena buru-buru dimutasi menjadi Pangkostrad.
Menjabat Pangkostrad pun tak lama hanya empat bulan (23 Juli 2018 – 22 November 2018) karena Andika dipromosikan menjadi KSAD. Dengan promosi itu, ia juga naik pangkat menjadi jenderal bintang 4.
Andika meraih jabatan tertinggi di TNI setelah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada November 2021. Tepat pada 19 Desember 2022, Andika pensiun dari militer.
Berdasarkan sejarah yang dilansir situs resmi TNI AD, Kodiklat TNI AD berawal dari Direktorat Infanteri yang didirikan pada 1950. Setahun kemudian, namanya diubah menjadi Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Seiring perkembangan, pada 1956, satuan ini resmi menjadi Inspektorat Djenderal Pendidikan dan Latihan lalu disempurnakan menjadi Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat).
Reorganisasi di tubuh ABRI juga berdampak pada Koplat) yang akhirnya dilebur menjadi Komando Pengembangan, Pendidikan, dan Latihan (Kobangdiklat). Namun satuan ini juga tak bertahan lama karena dilikuidasi menjadi Pusbangsisops dan Pusbindik.
Setelah beberapa waktu berjalan Dua badan pusat pelaksana itu kemudian dianggap lebih efektif jika digabung menjadi satu satuan. Melalui Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Nomor Skep/454/XI/1994 tanggal 17 November 1994, dibentuklah Kodiklat TNI AD. Satuan ini memiliki fungsi utama, yakni pembinaan doktrin/sistem operasi matra darat, pembinaan pendidikan, dan pembinaan latihan.
Beberapa lembaga yang berada di bawah Kodiklat TNI AD adalah Pusat Latihan Tempur Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan; Pusat Simulasi
Tempur (Pussimpur) di Bandung, Jawa Barat; Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD (Pusdik Kowad) di Lembang, Bandung Barat, Jabar.
Kemudian Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdik Pengmilum) di Cimahi, Jabar; Lembaga Kajian Tekonologi/Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (Lemjiantek/STTAD) di Malang, Jawa Timur; Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) di Batu, Jawa Timur; dan Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di setiap Kodam.
Saat ini Kodiklat TNI AD dipimpin oleh seorang Komandan berpakat Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau jenderal bintang 3. Namun beberapa di antara Komandan Kodiklat TNI AD yang berkarier moncer hingga meraih pangkat jenderal bintang 4. Siapa saja mereka?
Berikut ini Komandan Kodiklat TNI AD berkarier moncer hingga berpangkat jenderal bintang 4:
1. Jenderal TNI (HOR) (Purn) AM Hendropriyono
FOTO/DOK.MPI
Jenderal TNI (HOR) (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 1994-1996. Itu adalah jabatan tertinggi yang diemban Hendropriyono dalam karier militernya.
Setelah pensiun, tentara kelahiran Yogyakarta, 7 Mei 1945 kemudian masuk ke pemerintahan. Menjelang lengser, Presiden Soeharto menunjuk Hendropriyono menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan. Jabatan itu tetap diemban di era Presiden BJ Habibie.
AM Hendropriyono mendapatkan pangkat jenderal kehormatan (HOR) di era Presiden Megawati Soekarnoputi. Waktu itu, prajurit Kopassus itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) periode 2001-2004.
2. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan
FOTO/DOK.SINDOnews
Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 1997-1998. Sama seperti Hendropriyono, itu merupakan jabatan terakhir Luhut di
militer sebelum pensiun.
Luhut juga terjun ke pemerintahan setelah meninggalkan dunia militer. Tentara kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 28 September 1947 itu diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Singapura oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Setahun kemudian, Gus Dur menariknya kembali ke Tanah Air untuk membantu kabinet menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag).
Prajurit yang besar di Kopassus itu mendapatkan jenderal kehormatan saat menjabat Menperindag. Saat ini Luhut menjadi orang kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
3. Jenderal TNI (Purn) Budiman
FOTO/DOK.TNI AD
Jenderal TNI (Purn) Budiman menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD periode 2010-2011. Ia merupakan lulusan terbaik Akabri 1978 penerima Adhi Makayasa.
Setahun menjabat Komandan Kodiklat TNI AD, tentara kelahiran Jakarta, 25 September 1956 itu kemudian dimutasi menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad). Dua tahun kemudian, Budiman ditugaskan ke luar institusi TNI menjadi Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Tentara dari Korps Zeni itu mendapatkan pangkat jenderal bintang 4 setelah diangkat menjadi KSAD pada 2013. Itu adalah jabatan terakhir Budiman sebelum pensiun dari militer.
4. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo
FOTO/DOK.SINDOnews
Gatot Nurmantyo menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 2011-2013. Abituren Akademi Militer (Akmil) 1982 itu berpengalaman di kecabangan Kostrad.
Dua tahun sebagai Komandan Kodiklat TNI AD, Gatot dimutasi menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Tentara kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 mendapatkan pangkat jenderal bintang 4 setelah dipromosikan menjadi KSAD.
Gatot mencapai puncak karier militer saat dipilih menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi pada 2015. Namun menjelang pensiun, tentara baret hijau itu diberhentikan oleh Jokowi dan dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD hingga pensiun.
5. Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa
FOTO/ANTARA/Hafidz Mubarak A
Andika Perkasa menjadi Komandan Kodiklat TNI AD hanya 6 bulan (5 Januari 2018–23 Juli 2018). Prajurit Kopassus ini merupakan menantu Jenderal TNI (HOR) (Purn) AM Hendropriyono.
Tentara kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 ini dipromosikan menjadi Komandan Kodiklat TNI setelah dianggap berhasil menjabat Pangdam XII/Tanjungpura. Namun, Andika tak lama
memimpin Kodiklat TNI AD karena buru-buru dimutasi menjadi Pangkostrad.
Menjabat Pangkostrad pun tak lama hanya empat bulan (23 Juli 2018 – 22 November 2018) karena Andika dipromosikan menjadi KSAD. Dengan promosi itu, ia juga naik pangkat menjadi jenderal bintang 4.
Andika meraih jabatan tertinggi di TNI setelah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada November 2021. Tepat pada 19 Desember 2022, Andika pensiun dari militer.
(abd)