Generasi Muda FKPPI Dukung Penuh Pembahasan Draft RUU BPIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI) mendukung penuh pembahasan draft RUU BPIP yang sudah dikirimkan pemerintah ke DPR. Namun sebelum dibahas, mereka minta diberikan kesempatan kepada semua elemen bangsa untuk memberikan masukan.
Hal tersebut disampaikan Waketum GM FKPPI R Agoes Soerjanto saat beraudiensi terkait Pancasila dan RUU BPIP bersama Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) di Jakarta, Kamis (23/9). Hadir dalam kesempatan itu Waketum GM FKPPI R Agoes Soerjanto dan Sekjen Ari Garyanida. Rombongan GM FKPPI disambut Ketua BPIP Yudian Wahyudi dan Wakil Ketua BPIP Haryono. (Baca juga: Pilkada Serentak Ditunda, Bakal Ada Plt Kepala Daerah Massal)
Dalam audiensi itu, Agoes mengaku mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mengokohkan kembali implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut dia, pembinaan mental ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab segenap komponen bangsa. Karena itu ia mendukung penuh upaya pemerintah untuk memberikan payung hukum yang kokoh dalam upaya pemantapan idiologi melalui pengusulan RUU BPIP yang telah diajukan ke DPR pada 16 Juli lalu.
Soal RUU BPIP, Agoes mendukung agar segera dibahas. Hanya ia minta pembahasan dilakukan setelah ada masukan dari berbagai elemen bangsa. “Tujuannya bukan hanya untuk memenuhi azas legalitas tapi juga untuk memenuhi azas legitimasi dari masyarakat,” kata Agoes.
Dalam kesempatan itu, Agoes juga mengaku mendapat pencerahan dalam pertemuan tersebut. Bahwa tugas dan tanggung jawab pemantapan dan pembinaan mental ideologi bangsa tidak boleh terhenti oleh pergantian setiapnera kekuasaan pemerintah. “Presiden boleh selalu ganti, tapi tanggung jawab pembinaan Pancasila harus dilestarikan sepanjang masa," katanya.
Sekjen PP GMFKPI Ari Garyanida mengaskan jati diri kader-kader GM-FKPPI telah dididik dengan jiwa korsa untuk selalu setia dalam mengawal ideologi bangsa sampai kapanpun. “Kami jadi sangat paham bahwa BPIP tugas utamanya melindungi NKRI dari ancaman ideologi komunis, liberalisme/kapitalisme dan radikalisme/ektrimisme keagamaan," papar putra polisi asal Jawa Barat itu.
Kepala BPIP Yudian mengapresiasi dukungan dari GM FKPPI. Dukungan tersebut memberikan support kepada BPIP, terutama untuk membumikan Pancasila, melalui pengokohan lembaga BPIP.
Yudian menambahkan BPIP akan terbuka kepada semua pihak untuk bekerjasama dalam program pembinaan mental ideologi bangsa berdasarkan Pancasila. “Sebagai organisasi kader, GM FKPPI memiliki program pembinaan berjenjang mulai tingkat cabang, daerah dan pusat, ini perlu ditindaklanjuti," kata Yudian.
Sementara Wakil Kepala BPIP Haryono ikut gembira menyambut GM FKPPI. Haryono menilai GM FKPPI adalah organisasi Pancasilais Sejati. “Pancasilais sejati itu kan salah satu contohnya ibaratnya kalau ada saudaranya yang sedang susah, dia datang untuk memberikan semangat, bukan sebaliknya datang hanya saat senang saja," papar Guru Besar asal Malang ini. (Baca juga: Pakar Komunikasi Beri Tips Kampanye Pilkada saat COVID-19)
Haryono menyadari saat ini ada pandangan berbeda tentang keberadaan BPIP, karena itu pihaknya sangat menyambut baik kedatangan GM FKPPI untuk mendapatkan penjelasan secara terbuka tentang BPIP juga RUU BPIP. "BPIP itu lembaga yang bertugas mengawal, merawat dan mengamankan Pancasila, karena itu dibutuhkan RUU BPIP agar dalam mengawal dan mengamankan Pancasila bukan berbasis rezim. Sebab, Pancasila bukan milik sebuah rezim, tapi milik seluruh bangsa Indonesia yang berlaku sepanjang masa. Pancasila juga harus jadi ideologi masa depan anak anak muda seperti GM FKPPI, yakni bagaimana mengaktualisasikan Persatuan Indonesia," tutupnya.
Lihat Juga: Profil Maulia Permata Putri, Pembawa Baki di Upacara HUT ke-79 RI yang Diganti di Detik-detik Terakhir
Hal tersebut disampaikan Waketum GM FKPPI R Agoes Soerjanto saat beraudiensi terkait Pancasila dan RUU BPIP bersama Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) di Jakarta, Kamis (23/9). Hadir dalam kesempatan itu Waketum GM FKPPI R Agoes Soerjanto dan Sekjen Ari Garyanida. Rombongan GM FKPPI disambut Ketua BPIP Yudian Wahyudi dan Wakil Ketua BPIP Haryono. (Baca juga: Pilkada Serentak Ditunda, Bakal Ada Plt Kepala Daerah Massal)
Dalam audiensi itu, Agoes mengaku mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mengokohkan kembali implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut dia, pembinaan mental ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab segenap komponen bangsa. Karena itu ia mendukung penuh upaya pemerintah untuk memberikan payung hukum yang kokoh dalam upaya pemantapan idiologi melalui pengusulan RUU BPIP yang telah diajukan ke DPR pada 16 Juli lalu.
Soal RUU BPIP, Agoes mendukung agar segera dibahas. Hanya ia minta pembahasan dilakukan setelah ada masukan dari berbagai elemen bangsa. “Tujuannya bukan hanya untuk memenuhi azas legalitas tapi juga untuk memenuhi azas legitimasi dari masyarakat,” kata Agoes.
Dalam kesempatan itu, Agoes juga mengaku mendapat pencerahan dalam pertemuan tersebut. Bahwa tugas dan tanggung jawab pemantapan dan pembinaan mental ideologi bangsa tidak boleh terhenti oleh pergantian setiapnera kekuasaan pemerintah. “Presiden boleh selalu ganti, tapi tanggung jawab pembinaan Pancasila harus dilestarikan sepanjang masa," katanya.
Sekjen PP GMFKPI Ari Garyanida mengaskan jati diri kader-kader GM-FKPPI telah dididik dengan jiwa korsa untuk selalu setia dalam mengawal ideologi bangsa sampai kapanpun. “Kami jadi sangat paham bahwa BPIP tugas utamanya melindungi NKRI dari ancaman ideologi komunis, liberalisme/kapitalisme dan radikalisme/ektrimisme keagamaan," papar putra polisi asal Jawa Barat itu.
Kepala BPIP Yudian mengapresiasi dukungan dari GM FKPPI. Dukungan tersebut memberikan support kepada BPIP, terutama untuk membumikan Pancasila, melalui pengokohan lembaga BPIP.
Yudian menambahkan BPIP akan terbuka kepada semua pihak untuk bekerjasama dalam program pembinaan mental ideologi bangsa berdasarkan Pancasila. “Sebagai organisasi kader, GM FKPPI memiliki program pembinaan berjenjang mulai tingkat cabang, daerah dan pusat, ini perlu ditindaklanjuti," kata Yudian.
Sementara Wakil Kepala BPIP Haryono ikut gembira menyambut GM FKPPI. Haryono menilai GM FKPPI adalah organisasi Pancasilais Sejati. “Pancasilais sejati itu kan salah satu contohnya ibaratnya kalau ada saudaranya yang sedang susah, dia datang untuk memberikan semangat, bukan sebaliknya datang hanya saat senang saja," papar Guru Besar asal Malang ini. (Baca juga: Pakar Komunikasi Beri Tips Kampanye Pilkada saat COVID-19)
Haryono menyadari saat ini ada pandangan berbeda tentang keberadaan BPIP, karena itu pihaknya sangat menyambut baik kedatangan GM FKPPI untuk mendapatkan penjelasan secara terbuka tentang BPIP juga RUU BPIP. "BPIP itu lembaga yang bertugas mengawal, merawat dan mengamankan Pancasila, karena itu dibutuhkan RUU BPIP agar dalam mengawal dan mengamankan Pancasila bukan berbasis rezim. Sebab, Pancasila bukan milik sebuah rezim, tapi milik seluruh bangsa Indonesia yang berlaku sepanjang masa. Pancasila juga harus jadi ideologi masa depan anak anak muda seperti GM FKPPI, yakni bagaimana mengaktualisasikan Persatuan Indonesia," tutupnya.
Lihat Juga: Profil Maulia Permata Putri, Pembawa Baki di Upacara HUT ke-79 RI yang Diganti di Detik-detik Terakhir
(kri)