Potensi dan Tantangan Pemulihan

Jum'at, 24 Juli 2020 - 10:10 WIB
loading...
A A A
Kalau pemulihan ekonomi juga menjadi target, maka perhatian ekstra patut diarahkan ke kota-kota di pulau Jawa. Sebagaimana data tentang kasus Covid-19, Jakarta, Jateng, Jatim dan sebagian wilayah Jawa Barat (Bogor, Depok dan Bekasi) masih menjadi titik-titik penularan tertinggi. Sedangkan kota-kota besar di pulau tercatat sebagai pusat pertumbuhan. Catatan Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa sektor Industri masih terpusat di Pulau Jawa karena porsinya mencapai 75%.

Dari survei ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 juga menyebutkan, dari total 26,71 juta perusahaan di dalam negeri, sebanyak 60,74% beroperasi di Pulau Jawa. Karena itu, sangat jelas bahwa hingga akhir 2019 lalu, pulau Jawa masih menjadi mesin utama yang memacu pertumbuhan ekonomi nasional, disusul Sumatera. Masih menurut BPS, kontribusi Pulau Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 59%.

Mengacu padas data-data tersebut, kedua komite itu mau tak mau memang harus memberi perhatian ekstra untuk kota-kota di Pulau Jawa, baik untuk mewujudkan target menurunkan angka penularan Covid-19, maupun untuk target pemulihan ekonomi. Tentu saja semua rencana dan strategi yang dirumuskan dua komiten itu perlu berpijak pada data, baik data Covid-19 maupun data tentang sebaran industri dan perusahaan. Langkah awal yang ideal adalah berkoordinasi dan membangun sinergi dengan para gubernur serta para bupati, guna merumuskan keseragaman langkah dan kebijakan dalam upaya menurunkan angka penularan Covid-19. Juga merumuskan strategi dan kebijakan yang diperlukan sektor industri dan bisnis untuk memulihkan sektor ekonomi.

Memang, upaya memulihkan perekonomian di tengah pandemi tentu saja berisiko. Namun, masyarakat harus diingatkan bahwa besar kecilnya risiko itu sangat ditentukan oleh perilaku dan kehati-hatian setiap individu menyikapi pandemi Covid-19. Jika setiap orang selalu berhati-hati dan konsisten menjaga jarak untuk memutus rantai penularan Covid-19, dinamika kehidupan akan pulih dengan sendirinya. Sebaliknya, jika setiap orang lengah, ceroboh atau menganggap remeh pandemi wabah ini, bukan saja pemulihannya yang gagal, tetapi juga bisa menyebabkan terjadinya gelombang kedua penularan Covid-19.
(ras)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)