Lupakan Muhammadiyah dan NU, Politikus PAN Kritisi Mendikbud

Jum'at, 24 Juli 2020 - 08:12 WIB
loading...
Lupakan Muhammadiyah...
Fraksi PAN DPR mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan evaluasi terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan evaluasi terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) , Nadiem Makarim. (Baca juga: Mendikbud Diingatkan Tak Lupakan Jasa NU dan Muhammadiyah)

Sebab, Nadiem Makarim dianggap belum memiliki prestasi yang ditorehkan selama menjabat sebagai menteri. Padahal, kesempatan besar untuk membuktikan kemampuannya justru sangat terbuka lebar di masa pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini.

"Saya tidak tahu keahlian spesifik Nadiem Makarim ini. Kalau dilihat dari latar belakang pendidikannya, campur-campur. Sarjananya adalah hubungan internasional, sedangkan masternya adalah MBA," ujar Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Jumat (24/7/2020).

(Baca juga: Guru Besar UGM Nilai Mendikbud Tak Kompeten Mengurus Pendidikan)

Sementara kata Saleh, bisnis yang digeluti Nadiem Makarim sebelum jadi menteri adalah startup di bidang transportasi. "Tidak satu pun dari latar belakang pendidikan dan pekerjaannya yang menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidang pendidikan," kata anggota Komisi IX DPR RI ini.

Dia mengatakan, Alih-alih mencatatkan prestasi selama memimpin kementerian pendidikan dan kebudayaan, justru Nadiem sering menimbulkan kontroversi, polemik dan perdebatan. Menurutnya, yang paling anyar adalah lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan besar dalam seleksi program organisasi penggerak (POP).

Selain itu kata Saleh, banyak organisasi dan entitas baru yang dinyatakan lolos dalam seleksi program tersebut. "Wajar saja jika kemudian Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan LP Ma'arif PBNU mengundurkan diri dari kepesertaan POP. Ini adalah bentuk protes dari kedua organisasi besar dan tertua di Indonesia tersebut. Nadiem tidak peka. Tidak memahami sejarah pergerakan ormas di Indonesia secara utuh," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014 ini.

"Sikap dan kebijakan Nadiem ini tentu sangat tidak baik. Banyak pihak yang tersinggung. Kebijakan ini pasti tidak sesuai dengan arahan dan keinginan Presiden Jokowi. Apalagi selama ini, presiden sangat dekat dengan Muhammadiyah, NU, dan ormas-ormas keagamaan lain di Indonesia," ungkap Saleh.

Berkenaan dengan itu, Presiden Jokowi diminta segera memanggil dan meminta penjelasan Nadiem Makarim. Bahkan, Presiden Jokowi dituntut mempergunakan hak prerogatifnya untuk mengganti Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Saleh berpendapat, harus dicari sosok yang mengerti dan menguasai persoalan pendidikan dan kebudayaan untuk memimpin Kemendikbud.

"Insya Allah, tidak sulit mencari pengganti Nadiem. Ada banyak sosok dan tokoh yang jauh lebih menguasai persoalan pendidikan. Gendangnya sekarang ada di Presiden. Semua pihak sekarang menunggu kapan gendang tersebut akan ditabuh," pungkas Legislator asal Dapil Sumatera Utara II ini.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PAN dan PKS Dukung Prabowo...
PAN dan PKS Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Bahlil: Kalau Kita Mah Bukan Sinyal Lagi
PAN Tak Masalah PDIP...
PAN Tak Masalah PDIP Gabung Pemerintah usai Pertemuan Prabowo dan Megawati
Ketua Fraksi PAN DPR...
Ketua Fraksi PAN DPR Berangkatkan 1.500 Peserta Mudik Gratis
Fraksi PAN DPR Salurkan...
Fraksi PAN DPR Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Pamdal hingga Pengemudi Ojol
Pemungutan Suara Pilbup...
Pemungutan Suara Pilbup Serang Diulang, Yandri: Koalisi Siap Ikuti Putusan MK
MK Putuskan PSU Pilkada...
MK Putuskan PSU Pilkada Serang, Ini Respons PAN
Anggota DPR: Hardiknas...
Anggota DPR: Hardiknas Momentum Pemerataan Akses dan Kualitas Pendidikan di Sumbar
Jadi Ketua DPW PAN Sulbar,...
Jadi Ketua DPW PAN Sulbar, Ajbar Bakal Perkuat Kaderisasi Hadapi Pemilu 2029
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Rekomendasi
PB POBSI Jamin Mental...
PB POBSI Jamin Mental Atlet Indonesia Terjaga dalam 13th World Heyball Masters Grand Final
Perjalanan Inter Milan...
Perjalanan Inter Milan Menuju Final Liga Champions UEFA: Akankah Kisah 15 Tahun Lalu Terulang?
Israel Murka Maskapai...
Israel Murka Maskapai AS Setop Penerbangan usai Serangan Rudal Houthi
Berita Terkini
Presiden Prabowo Bertemu...
Presiden Prabowo Bertemu Bill Gates di Istana Merdeka Pagi Ini
Deretan Pati AD, AL,...
Deretan Pati AD, AL, dan AU Dapat Promosi Jabatan Bintang 2 Akhir April 2025
Daftar Tiga Pati Bintang...
Daftar Tiga Pati Bintang 3 yang Dimutasi Panglima TNI dan 7 Pati Dianulir pada Mutasi April 2025
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
Sambut Waisak, Kemenag...
Sambut Waisak, Kemenag Gencarkan Gerakan Sosial hingga Ekoteologi
DPP Partai Perindo Silaturahmi...
DPP Partai Perindo Silaturahmi ke BPSDM, Jajaki Peluang Kerja Sama Perkuat Kapasitas Legislator
Infografis
Dokumen CIA Prediksi...
Dokumen CIA Prediksi Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved