Bukan dari Kalangan Parpol, Kans Erick Thohir Cawapres Kian Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Status Menteri BUMN Erick Thohir yang datang dari kalangan profesional dan tidak terikat partai politik membuat kansnya dia menjadi calon wakil presiden (cawapres) semakin besar. Ketum PSSI ini menjadi salah satu cawapres potensial di berbagai bursa survei Indonesia.
Apalagi banyak nama lain di bursa cawapres yang sudah terikat dengan parpol. Seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang sudah bergabung dengan Golkar dan Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan Ketum Partai Demokrat.
"Erick ini miliki performa yang lebih baik. Dia bukan dari kalangan partai," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, Jumat (2/6/2023).
Status Erick Thohir sebagai tokoh yang tidak terikat dengan partai menyimpan berbagai keunggulan sebagai sosok cawapres. Salah satu di antaranya dia bisa melakukan penterasi ke wilayah wilayah di Indonesia di luar basis massa parpol.
Seperti halnya di Sumatera. Di mana pulau ini merupakan wilayah kelahiran Erick Thohir. Demikian juga dengan wilayah lain di luar pulau Jawa, mengingat Erick Thohir merupakan menteri BUMN sekaligus ketum PSSI. Posisi tersebut membuat Eks Presiden Inter Milan ini leluasa menyambangi daerah-daerah lain di Indonesia.
Kemudian Erick Thohir juga kader dari organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU). Dia adalah Anggota Kehormatan Banser dan Ketua Steering Committee Harlah ke-100 NU.
Dengan ini, Erick Thohir juga berpotensi mendapatkan dukungan warga NU atau Nahdliyin yang tersebar di seluruh Indonesia dan khususnya di Jatim. Karenanya, Dedi menilai Erick Thohir potensial untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang sebagai cawapres.
"Erick Thohir bisa mendulang tambahan suara dari yang sudah dimiliki partai. Itulah sebab Erick potensial," tandasnya.
Apalagi banyak nama lain di bursa cawapres yang sudah terikat dengan parpol. Seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang sudah bergabung dengan Golkar dan Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan Ketum Partai Demokrat.
"Erick ini miliki performa yang lebih baik. Dia bukan dari kalangan partai," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, Jumat (2/6/2023).
Status Erick Thohir sebagai tokoh yang tidak terikat dengan partai menyimpan berbagai keunggulan sebagai sosok cawapres. Salah satu di antaranya dia bisa melakukan penterasi ke wilayah wilayah di Indonesia di luar basis massa parpol.
Seperti halnya di Sumatera. Di mana pulau ini merupakan wilayah kelahiran Erick Thohir. Demikian juga dengan wilayah lain di luar pulau Jawa, mengingat Erick Thohir merupakan menteri BUMN sekaligus ketum PSSI. Posisi tersebut membuat Eks Presiden Inter Milan ini leluasa menyambangi daerah-daerah lain di Indonesia.
Kemudian Erick Thohir juga kader dari organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU). Dia adalah Anggota Kehormatan Banser dan Ketua Steering Committee Harlah ke-100 NU.
Dengan ini, Erick Thohir juga berpotensi mendapatkan dukungan warga NU atau Nahdliyin yang tersebar di seluruh Indonesia dan khususnya di Jatim. Karenanya, Dedi menilai Erick Thohir potensial untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang sebagai cawapres.
"Erick Thohir bisa mendulang tambahan suara dari yang sudah dimiliki partai. Itulah sebab Erick potensial," tandasnya.
(poe)