Demokrat Akui AHY ke Istana Malam Hari: Itu Diundang Jokowi soal Tindakan Moeldoko

Rabu, 31 Mei 2023 - 13:28 WIB
loading...
Demokrat Akui AHY ke Istana Malam Hari: Itu Diundang Jokowi soal Tindakan Moeldoko
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan SBY dan AHY tak pernah berinisiatif bertemu Presiden Jokowi. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat memberi klarifikasi atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/5/2023). Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan bahwa Demokrat sering ke Istana, begitu juga dengan PKS. Tetapi dua petinggi parpol ini datangnya pada malam hari.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan apa yang disampaikan Jokowi telah menjadi perhatian masyarakat luas itu berpotensi disalahartikan. Karena itu, Demokrat merasa perlu memberikan penjelasan.

” Kami mengartikan bahwa yang dimaksud Partai Demokrat adalah pimpinan Partai Demokrat yang memungkinkan untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana,” terang Teuku Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).



Berdasarkan penjelasan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, Riefky Harsya mengakui keduanya pernah bertemu Jokowi di Istana Negara.

SBY dalam waktu 3,5 tahun terakhir sudah tiga kali bertemu dengan Jokowi. Pertama, pada 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka. Pertemuan berlangsung siang hari. Itu pun atas inisiatif dan undangan Jokowi. Kedua, saat SBY menghadiri pernikahan Kaesang di Solo. SBY hadir bersama AHY dan Ibas untuk memenuhi undangan yang waktunya juga malam hari.

Ketiga, SBY bertemu Jokowi di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022 waktunya juga malam hari karena undangan yang diterima Bapak SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari.

”Ketiga pertemuan tersebut yang menentukan tempat dan waktunya adalah Presiden Joko Widodo. Bapak SBY menghormati Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara yang sedang mengemban amanah saat ini. Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Joko Widodo, bukan atas inisiatif Bapak SBY, apalagi meminta waktunya malam hari,” kata Teuku Riefky.

Sementara itu, AHY hanya sekali bertemu Jokowi, yaitu pada 9 Maret 2021. Pertemuan terjadi atas permintaan Istana. Tempat yang dipilih adalah Istana Bogor dan waktu yang ditentukan malam hari. ”Jadi waktu pertemuan yang malam hari itu juga bukan atas permintaan Ketua Umum Partai Demokrat AHY,” tutur Teuku Riefky.



Pada masa itu, pihak Istana sebenarnya menyampaikan keinginan Jokowi untuk bertemu SBY. Jokowi ingin memberikan klarifikasi atas apa yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terhadap Partai Demokrat yang sah. Kepada pihak Istana, SBY menjawab bahwa yang paling tepat untuk mendengarkan penjelasan Presiden Jokowi adalah ketua umum Partai Demokrat. AHY pun diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari.

Pada pertemuan malam itu, Jokowi yang didampingi Mensesneg Pratikno mengaku tidak tahu menahu soal manuver Moeldoko.

”Empat kali pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh Partai Demokrat, Bapak SBY dan Ketum AHY, terjadi 2 - 3 tahun yang lalu. Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan oleh publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah,” kata dia.

Teuku Riefky juga berharap klarifikasi ini bias meluruskan praduga bahwa Partai Demokrat seolah- ikut mencari jalan untuk bertemu Jokowi dan meminta waktu malam hari.

”Kalau tidak kami klarifikasi, bisa saja Partai Demokrat dituduh “kucing-kucingan” yang semua itu tidak pernah kami lakukan. Jika ada perbedaan pendapat dengan pihak Istana, kami Partai Demokrat termasuk Bapak SBY dan Ketum AHY siap untuk “dikonfrontir” baik dengan Presiden Joko Widodo maupun pembantu-pembantunya,” ujar dia
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1772 seconds (0.1#10.140)