Kinerja Menteri Rendah, Politikus Demokrat Nilai Perlu Reshuffle Kabinet

Kamis, 23 Juli 2020 - 21:13 WIB
loading...
Kinerja Menteri Rendah,...
Politikus Partai Demokrat, Mulyadi menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. FOTO/DOK.Antara/Hafi
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat , Mulyadi menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu melakukan perombakan atau reshuffle kabinet . Penilaian Mulyadi itu menanggapi hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia bertajuk Evaluasi Pelaku Usaha terhadap Kinerja Kabinet dan Ekonomi yang diumumkan hari ini.

Dalam survei itu, ada empat menteri yang dianggap kinerjanya paling sesuai harapan para pelaku usaha. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.

"Kalau saya lihat tadi judulnya Evaluasi Pelaku Usaha terhadap Kinerja Kabinet dan Ekonomi di masa Pandemi, jadi kan sebetulnya Mas Burhan (Burhanuddin Muhtadi) mengemasnya cukup bagus, ini persoalan ekonomi tapi ujung ini reshuffle kabinet ini. Karena sejauh mana ini kinerja kabinet pemerintahan Jokowi ini kalau dilihat di mata pengusaha, apakah positif apa negatif," ujar Mulyadi dalam acara rilis survei nasional Indikator Politik Indonesia secara daring, Kamis (23/7/2020).( )

Dia mengatakan, tingkat kepuasan para pelaku usaha kepada empat menteri itu di atas 50%. "Artinya apa? Sebagian besar kinerja pembantu Presiden Jokowi bisa dianggap rendah, maka dari itu harapan pengusaha ke depan harus ada perbaikan, saya tidak tahu persis perbaikan itu harus reshuffle atau apapun bentuknya," kata anggota Komisi III DPR RI ini.

Atas dasar survei itu, Mulyadi menyebut kinerja kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin masih sangat rendah. "Sangat-sangat rendah dan sangat jauh dari harapan masyarakat. Karena tadi pertanyaannya sesuai harapan masyarakat, yang sesuai harapan masyarakat itu hanya empat menteri. Selebihnya 50% ke bawah," katanya.

Mulyadi mengatakan bahwa tantangan Pemerintahan Jokowi ke depan sangat berat. "Walaupun partai saya tidak dalam bagian dari koalisi pemerintah, tapi secara politik saya melihat memang ini tantangan pemerintah ke depan dengan situasi pandemi ini sangat berat, kalau saya mengistilahkan seperti buah simalakama," kata Mulyadi.

"Kalau kita ketatkan aspek kesehatannya menurunkan COVID-19 yang saat ini sudah ribuan tambahnya setiap hari bukan lagi ratusan, itu akan berdampak sangat serius terhadap perekonomian," ujar legislator asal daerah pemilihan Sumatera Barat ini.( )

Sementara ekonomi Indonesia, kata dia, semakin lama semakin berat, bahkan mengarah kepada resesi. "Kemudian kalau kita longgarkan bisa saja, dan tidak tertutup kemungkinan masalah pandemi ini akan semakin menggila, maka dari itu tadi saya bilang seperti buah simalakama. Artinya apa? Presiden Jokowi perlu pembantu yang betul-betul canggih, bukan cara kerja biasa saja," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)