Hadiri MNC Forum, Prabowo Dorong Revolusi STEM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendorong Indonesia melakukan Revolusi STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM). Prabowo berkaca pada kemajuan China berkat Revolusi STEM.
"Kita harus belajar kebangkitan Tiongkok (China). Itu sebenarnya ditandai oleh apa yang disebut Revolusi STEM," ujar Prabowo saat paparan dalam MNC Forum LXX (70th), di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023) malam.
Prabowo memaparkan, kebangkitan China tak lepas dari banyaknya lulusan di bidang STEM. Untuk itu, ia berharap Indonesia bisa belajar dan meniru negara bagian Asia Timur itu.
Saat ini, kata Prabowo, ketertarikan anak muda Indonesia di bidang STEM masih tergolong rendah. Berdasarkan data, Indonesia setiap tahunnya hanya meluluskan 206.000 sarjana di bidang STEM.
"Kalau kita lihat lulusan S1 Tiongkok di bidang STEM 4.660.000 setiap tahun, India 2.575.000, Amerika 568.000, Rusia 561.000, Iran 335.000, dan Indonesia 206.000," jelasnya.
Prabowo percaya Indonesia punya banyak anak muda berbakat di bidang STEM. Sebab Intellectual Quotien (IQ) anak bangsa mampu bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya.
Maka dari itu, hal tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, dengan terus melahirkan generasi yang andal di bidang pendidikan dan tenaga yang andal di bidang STEM. Ia berharap perguruan tinggi bisa membuka kempatan tanpa adanya indikasi nepotisme.
"Saya punya pengalaman sangat nyata, bahwa kalau kita buka kesempatan yang jujur, kita buka kesempatan murni berdasarkan hasil tes akademis IQ, tanpa surat-surat rekomendasi, tanpa embel-embel anaknya siapa, ternyata kita bisa menemukan banyak anak-anak kita yang pintar-pintar," ucapnya.
MNC Forum LXX (70th) ini mengangkat tema 'Arah Pembangunan Indonesia Dalam Menghadapi Globalisasi dan Ekonomi Dunia Yang Semakin Kompetitif'.
"Kita harus belajar kebangkitan Tiongkok (China). Itu sebenarnya ditandai oleh apa yang disebut Revolusi STEM," ujar Prabowo saat paparan dalam MNC Forum LXX (70th), di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023) malam.
Prabowo memaparkan, kebangkitan China tak lepas dari banyaknya lulusan di bidang STEM. Untuk itu, ia berharap Indonesia bisa belajar dan meniru negara bagian Asia Timur itu.
Saat ini, kata Prabowo, ketertarikan anak muda Indonesia di bidang STEM masih tergolong rendah. Berdasarkan data, Indonesia setiap tahunnya hanya meluluskan 206.000 sarjana di bidang STEM.
"Kalau kita lihat lulusan S1 Tiongkok di bidang STEM 4.660.000 setiap tahun, India 2.575.000, Amerika 568.000, Rusia 561.000, Iran 335.000, dan Indonesia 206.000," jelasnya.
Prabowo percaya Indonesia punya banyak anak muda berbakat di bidang STEM. Sebab Intellectual Quotien (IQ) anak bangsa mampu bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya.
Maka dari itu, hal tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, dengan terus melahirkan generasi yang andal di bidang pendidikan dan tenaga yang andal di bidang STEM. Ia berharap perguruan tinggi bisa membuka kempatan tanpa adanya indikasi nepotisme.
"Saya punya pengalaman sangat nyata, bahwa kalau kita buka kesempatan yang jujur, kita buka kesempatan murni berdasarkan hasil tes akademis IQ, tanpa surat-surat rekomendasi, tanpa embel-embel anaknya siapa, ternyata kita bisa menemukan banyak anak-anak kita yang pintar-pintar," ucapnya.
MNC Forum LXX (70th) ini mengangkat tema 'Arah Pembangunan Indonesia Dalam Menghadapi Globalisasi dan Ekonomi Dunia Yang Semakin Kompetitif'.