Paskah Jadi Momentum untuk Bersatu Lawan Corona

Senin, 13 April 2020 - 08:07 WIB
loading...
Paskah Jadi Momentum untuk Bersatu Lawan Corona
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Semarak Paskah tahun ini berbeda dari biasanya. Tak ada ibadah perayaan bersama seperti di gereja pada umumnya. Di tengah pandemi virus corona penyebab Covid-19, umat Kristiani hanya bisa merayakan kebangkitan Yesus Kristus (Isa Almasih) dari kediaman pribadi masing-masing.

"Umat Kristiani jangan takut menghadapi virus corona. Harus optimis, Tuhan beserta kita. Harus tetap mengikuti protokol pencegahan penyebaran virus corona," tutur Pastor Antonius Benny Susetyo saat dihubungi SINDOnews, Minggu (12/4/2020).

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga mengajak umat Kristiani untuk mendoakan pemerintah dan tenaga medis yang telah berjuang dalam menangani wabah Covid-19. Terlebih lagi bagi para dokter dan perawat yang gugur dalam terdampak wabah karena menjalankan tugas.

"Paskah adalah kemenangan akan maut. Karena itu, kita yakin dan doakan para dokter, perawat (yang wafat) mendapat tempat di surga," ujar dia.

Selain berdoa, Benny pun mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu memerangi wabah ini. Menurutnya, berdiam diri di rumah itu sudah sangat membantu meringankan beban tenaga medis dan pemerintah.

"Kuncinya, displin diri demi keselamatan sesama. Tidak mudik, menjaga jarak 2 meter. Cuci tangan dengan sabun setiap aktivitas, menjalankan ibadah dan kegiatan di rumah," tegasnya.

Benny juga menyoroti tentang adanya aksi penolakan, tindakan diskrimitif terhadap para korban, termasuk yang sudah meninggal akibat Covid-19. Menurutnya, sebagai sesama manusia harus menjunjung toleransi serta membangun solidaritas antarsesama. Tidak melihat dari latar belakang agama, suku dan lainnya.

"Jangan saling mengucilkan atau menolak jika ada warga yang terindikasi positif Covid-19. Apalagi menolak pemakaman jenazah yang akan dikubur," cetus dia.

Ia menilai, upaya penolakan dan menghalangi proses pemakaman, termasuk provokasi dengan menyebarkan fitnah harus di proses hukum. "Karena itu sama saja mengingkari nilai kemanusiaan. Kita ini sama-sama makhluk ciptaan Tuhan," pungkasnya.
(faj)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)