Survei LSJ: Mayoritas Pendukung Jokowi Hijrah ke Prabowo Subianto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mayoritas pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pilpres sebelumnya mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) bertajuk Perkembangan Elektabilitas Capres serta Kecenderungan Pilihan Publik Tentang Cawapres Jelang Pemilu 2024 yang dipublikasikan pada Rabu (24/5/2023).
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan pihaknya mencoba membaca pola pilihan responden dalam Pilpres 2019 dan seandainya Pilpres 2024 diadakan saat ini. Untuk itu, LSJ menggunakan analisis cross tabulation pada tabel tersebut mengungkapkan Prabowo Subianto mendapatkan dukungan terbesar dari pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi pada Pilpres 2019, dengan persentase mencapai 44,3%.
“Sementara itu, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 33,2%, diikuti oleh Anies Baswedan dengan persentase 9,8%. Terdapat juga sebanyak 12,7% responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak memberikan jawaban,” ujar Fetra.
Ia mengungkapkan salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan oleh masyarakat dalam menentukan pilihan pada pemilihan presiden (pilpres) adalah kemampuan atau kapabilitas calon presiden dalam memecahkan masalah (52,5%).
"Faktor-faktor primordial seperti agama dan latar belakang suku bangsa tidak begitu berpengaruh dalam pertimbangan mereka. Demikian pula, faktor party id dan imbalan (money politics) tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan mereka,” tuturnya.
Diketahui, survei LSJ dilakukan pada 9 - 17 Mei 2023 di 34 provinsi dengan jumlah 1.200 responden WNI yang sudah berusia 17 tahun ke atas. Survei diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling).
Sedangkan margin of error survei kali ini yakni sekitar 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan dan 40% di perkotaan. Quality control terhadap hasil wawancara petugas lapangan dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh para supervisor LSJ.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan pihaknya mencoba membaca pola pilihan responden dalam Pilpres 2019 dan seandainya Pilpres 2024 diadakan saat ini. Untuk itu, LSJ menggunakan analisis cross tabulation pada tabel tersebut mengungkapkan Prabowo Subianto mendapatkan dukungan terbesar dari pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi pada Pilpres 2019, dengan persentase mencapai 44,3%.
“Sementara itu, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 33,2%, diikuti oleh Anies Baswedan dengan persentase 9,8%. Terdapat juga sebanyak 12,7% responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak memberikan jawaban,” ujar Fetra.
Ia mengungkapkan salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan oleh masyarakat dalam menentukan pilihan pada pemilihan presiden (pilpres) adalah kemampuan atau kapabilitas calon presiden dalam memecahkan masalah (52,5%).
"Faktor-faktor primordial seperti agama dan latar belakang suku bangsa tidak begitu berpengaruh dalam pertimbangan mereka. Demikian pula, faktor party id dan imbalan (money politics) tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan mereka,” tuturnya.
Diketahui, survei LSJ dilakukan pada 9 - 17 Mei 2023 di 34 provinsi dengan jumlah 1.200 responden WNI yang sudah berusia 17 tahun ke atas. Survei diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling).
Sedangkan margin of error survei kali ini yakni sekitar 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan dan 40% di perkotaan. Quality control terhadap hasil wawancara petugas lapangan dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh para supervisor LSJ.
(rca)