Kemendes PDTT Matangkan Konsep Transmigrasi Transpolitan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT ) mematangkan konsep transmigrasi transpolitan yang sedang dikembangkan bersama pakar akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam konsep ini, transmigrasi berbasis ekonomi digital dan bertumpu pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Transpolitan sendiri adalah sebuah konsep transmigrasi modern berbasis kolaborasi pentahelix profesional dan penerapan teknologi. Warga transmigran nantinya dibekali dengan berbagai teknologi terkini agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal ini disampaikan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam pembukaan Rakornas Transmigrasi 2023 di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Menurutnya, pelaksanaan rakornas sangat penting untuk menghasilkan output dan rekomendasi untuk pengembangan program transmigrasi dalam 5 tahun hingga 20 tahun mendatang.
"Rakornasi ini amat sangat penting karena bersentuhan langsung dengan penyusunan RPJMN dan RPJP. Dan ini akan sangat memberi warna bagi program transmigrasi di lima tahun sampai 20 tahun yang akan datang," kata Gus Halim, panggilan akrabnya.
Senada dengan Gus Halim, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Danton Ginting Munthe menyampaikan, rakornas transmigrasi fokus menghasilkan output berupa ringkasan kebijakan (policy brief) yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah periode mendatang terhadap program transmigrasi. Ringkasan kebijakan yang dihasilkan merupakan buah pikir dari berbagai pihak, antara lain pemerintah lintas sektor dan akademisi dari UGM.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengapresiasi konsep transmigrasi modern transpolitan yang dikembangkan Kemendes PDTT.
"Hari ini tadi kita menyaksikan penandatanganan pihak swasta dengan pemerintah untuk terlibat. Ke depan pemerintah tidak mungkin sendiri hanya mengandalkan APBN. Tentu kita harus inovatif dan kreatif," kata Cak Imin saat menjadi keynote Speech dalam
Menurut Cak Imin, salah satu faktor keberhasilan transmigrasi adalah keterlibatan dunia bisnis dan swasta. Pengembangan kawasan transmigrasi selama ini telah banyak membuka peluang bagi dunia bisnis untuk berinvetasi di wilayah-wilayah tersebut.
"Saya menyaksikan berbagai kemajuan transmigrasi salah satunya adalah keterlibatan dunia bisnis dan usaha," katanya.
Di akhir paparannya Wakil Ketua DPR ini berharap dengan adanya transmigrasi modern dapat menyonsong pembangunan transmigrasi lebih cepat dengan merancang dan merumuskan model transpolitan yang lebih baik untuk masa depan Indonesia.
Dalam pembukaan rakornas digelar penandatangan MoU dengan Kementerian ATR/BPN terkait percepatan pelaksanaan reforma agraria serta penandatanganan Mou dengan PT Great Giant Food (GGF) tentang dukungan investasi melalui Program Creating Share Values (CSV) di Kawasan Transmigrasi.dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Perjanjian kerja sama akan dilakukan dengan STPN Yogyakarta untuk percepatan penyelesaian masalah HPL, dengan PT Sreeya Sewu Indonesia untuk pengembangan komoditas jagung di Kawasan Transmigrasi Mutiara Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, dan dengan PT Umas Jaya Agrotama (UJA) untuk pengembangan komoditas singkong di Kawasan Transmigrasi Mesuji, Kabupaten Mesuji, Lampung.
PT UJA sendiri berencana investasi dengan perkiraan total investasi Rp183 miliar untuk pabrik pengolahan singkong menjadi tapioka di Kawasan Transmigrasi Mesuji. Luasan lahan yang direncanakan nantinya seluas 4.800 ha dengan total produksi 120.000 ton.
Transpolitan sendiri adalah sebuah konsep transmigrasi modern berbasis kolaborasi pentahelix profesional dan penerapan teknologi. Warga transmigran nantinya dibekali dengan berbagai teknologi terkini agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal ini disampaikan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam pembukaan Rakornas Transmigrasi 2023 di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Menurutnya, pelaksanaan rakornas sangat penting untuk menghasilkan output dan rekomendasi untuk pengembangan program transmigrasi dalam 5 tahun hingga 20 tahun mendatang.
"Rakornasi ini amat sangat penting karena bersentuhan langsung dengan penyusunan RPJMN dan RPJP. Dan ini akan sangat memberi warna bagi program transmigrasi di lima tahun sampai 20 tahun yang akan datang," kata Gus Halim, panggilan akrabnya.
Senada dengan Gus Halim, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Danton Ginting Munthe menyampaikan, rakornas transmigrasi fokus menghasilkan output berupa ringkasan kebijakan (policy brief) yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah periode mendatang terhadap program transmigrasi. Ringkasan kebijakan yang dihasilkan merupakan buah pikir dari berbagai pihak, antara lain pemerintah lintas sektor dan akademisi dari UGM.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengapresiasi konsep transmigrasi modern transpolitan yang dikembangkan Kemendes PDTT.
"Hari ini tadi kita menyaksikan penandatanganan pihak swasta dengan pemerintah untuk terlibat. Ke depan pemerintah tidak mungkin sendiri hanya mengandalkan APBN. Tentu kita harus inovatif dan kreatif," kata Cak Imin saat menjadi keynote Speech dalam
Menurut Cak Imin, salah satu faktor keberhasilan transmigrasi adalah keterlibatan dunia bisnis dan swasta. Pengembangan kawasan transmigrasi selama ini telah banyak membuka peluang bagi dunia bisnis untuk berinvetasi di wilayah-wilayah tersebut.
"Saya menyaksikan berbagai kemajuan transmigrasi salah satunya adalah keterlibatan dunia bisnis dan usaha," katanya.
Di akhir paparannya Wakil Ketua DPR ini berharap dengan adanya transmigrasi modern dapat menyonsong pembangunan transmigrasi lebih cepat dengan merancang dan merumuskan model transpolitan yang lebih baik untuk masa depan Indonesia.
Dalam pembukaan rakornas digelar penandatangan MoU dengan Kementerian ATR/BPN terkait percepatan pelaksanaan reforma agraria serta penandatanganan Mou dengan PT Great Giant Food (GGF) tentang dukungan investasi melalui Program Creating Share Values (CSV) di Kawasan Transmigrasi.dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Perjanjian kerja sama akan dilakukan dengan STPN Yogyakarta untuk percepatan penyelesaian masalah HPL, dengan PT Sreeya Sewu Indonesia untuk pengembangan komoditas jagung di Kawasan Transmigrasi Mutiara Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, dan dengan PT Umas Jaya Agrotama (UJA) untuk pengembangan komoditas singkong di Kawasan Transmigrasi Mesuji, Kabupaten Mesuji, Lampung.
PT UJA sendiri berencana investasi dengan perkiraan total investasi Rp183 miliar untuk pabrik pengolahan singkong menjadi tapioka di Kawasan Transmigrasi Mesuji. Luasan lahan yang direncanakan nantinya seluas 4.800 ha dengan total produksi 120.000 ton.
(abd)