Keluarga Ulama Sepuh Banten Tuntut Minta Maaf, Ini Respons Relawan Ganjar-Budi Gunawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Koordinator Nasional Barisan Relawan Ganjar -Budi Gunawan (Begawan), Nur Susani Azhari merespons pernyataan keluarga Ulama Sepuh Banten Abuya KH Ahmad Muhtadi Dimyati atau Abuya Muhtadi yang menuntut pihaknya minta maaf.
Adapun tuntutan permintaan maaf itu disampaikan atas pernyataan bahwa Abuya memberikan restu kepada Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
"Kepada keluarga Bani Jasir, Hatur sembah salam dan cinta. Saat temaram malam disinari bulan sebelah (17 Syawal 1444H) kami tergerak untuk memenuhi hasrat cinta kami menuju Cidahu," ujar Nur Susani Azhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/5/2023).
"Panggilan kuat untuk berjumpa Beliau, karena Abuya adalah Mursyid bagi kami, perjalan berjalan begitu mudah dan lancar, mungkin ini pertanda kemudahan dan kelancaran perjalanan, walau sempat keluar Tol Merak. Mungkin jalan ini adalah ujian dalam memenuhi hasrat cinta kami untuk jumpa muka dan silaturahmi kepada Syaikhul Masyasikh," sambungnya.
Dia mengatakan pihaknya safari malam sampai dimensi ruang dan waktu salat subuh. "Tentu kami tidak bisa mengatur takdir ini. Subhanallah ini mungkin berkah Suasana Cidahu di waktu yang mustajab menjelang fajar subuh dan bisa menunaikan kewajiban salat subuh yang diimami langsung oleh Al-Mursyid Thariqah Asy-Syadziliyyah," ungkapnya.
Dia menjelaskan pihaknya hadir dengan penuh cinta untuk silaturahmi dengan Abuya. "Kami sampaikan Azam dan niat kami semata untuk kebaikan, memohon doa dan dukungan Prof Dr Budi Gunawan karena memiliki Azam dan niat baik yang sama untuk pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kontestasi politik 2024," jelasnya.
Nur menyampaikan Al-Mutafannin setelah mendengar niat dan ajam pihaknya langsung menanyakan adakah foto profesor. Dia melanjutkan hal tersebut tentu menasbihkan dan menandakan ulama yang menguasai berbagai ilmu tidak hanya agama.
"Kami sangat terkejut, ketika kami sampaikan niatan untuk bertemu dengan Abuya Muhtadi, beliau langsung meraih foto Profesor Budi Gunawan. Bagi kami restu Abuya Muhtadi ini jadi sinyal positif bahwa Budi Gunawan merupakan sosok cawapres bersahaja yang dapat diterima oleh Mufti Asy-Syafi’iyyah," paparnya.
Ditambahkan Nur, pihaknya hanya para manusia hina yang sedang menempuh perjalanan yang ditakdirkan berjumpa dalam dimensi dunia yang terikat relativitas. "Semoga takdir perjumpaan dengan Al-Musnid ini bisa langgeng sampai dimensi yang tak terikat ruang dan waktu. Maafkan kami yang buta dan cinta pada Mufti Asy-Syafi’iyyah menabrak ruang etika keluarga Bani Jasir," pungkasnya.
Adapun tuntutan permintaan maaf itu disampaikan atas pernyataan bahwa Abuya memberikan restu kepada Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
"Kepada keluarga Bani Jasir, Hatur sembah salam dan cinta. Saat temaram malam disinari bulan sebelah (17 Syawal 1444H) kami tergerak untuk memenuhi hasrat cinta kami menuju Cidahu," ujar Nur Susani Azhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/5/2023).
"Panggilan kuat untuk berjumpa Beliau, karena Abuya adalah Mursyid bagi kami, perjalan berjalan begitu mudah dan lancar, mungkin ini pertanda kemudahan dan kelancaran perjalanan, walau sempat keluar Tol Merak. Mungkin jalan ini adalah ujian dalam memenuhi hasrat cinta kami untuk jumpa muka dan silaturahmi kepada Syaikhul Masyasikh," sambungnya.
Dia mengatakan pihaknya safari malam sampai dimensi ruang dan waktu salat subuh. "Tentu kami tidak bisa mengatur takdir ini. Subhanallah ini mungkin berkah Suasana Cidahu di waktu yang mustajab menjelang fajar subuh dan bisa menunaikan kewajiban salat subuh yang diimami langsung oleh Al-Mursyid Thariqah Asy-Syadziliyyah," ungkapnya.
Dia menjelaskan pihaknya hadir dengan penuh cinta untuk silaturahmi dengan Abuya. "Kami sampaikan Azam dan niat kami semata untuk kebaikan, memohon doa dan dukungan Prof Dr Budi Gunawan karena memiliki Azam dan niat baik yang sama untuk pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kontestasi politik 2024," jelasnya.
Nur menyampaikan Al-Mutafannin setelah mendengar niat dan ajam pihaknya langsung menanyakan adakah foto profesor. Dia melanjutkan hal tersebut tentu menasbihkan dan menandakan ulama yang menguasai berbagai ilmu tidak hanya agama.
"Kami sangat terkejut, ketika kami sampaikan niatan untuk bertemu dengan Abuya Muhtadi, beliau langsung meraih foto Profesor Budi Gunawan. Bagi kami restu Abuya Muhtadi ini jadi sinyal positif bahwa Budi Gunawan merupakan sosok cawapres bersahaja yang dapat diterima oleh Mufti Asy-Syafi’iyyah," paparnya.
Ditambahkan Nur, pihaknya hanya para manusia hina yang sedang menempuh perjalanan yang ditakdirkan berjumpa dalam dimensi dunia yang terikat relativitas. "Semoga takdir perjumpaan dengan Al-Musnid ini bisa langgeng sampai dimensi yang tak terikat ruang dan waktu. Maafkan kami yang buta dan cinta pada Mufti Asy-Syafi’iyyah menabrak ruang etika keluarga Bani Jasir," pungkasnya.
(kri)