Makan Nasi di Syukuran Bupati, Puluhan Warga Keracunan

Senin, 28 Maret 2016 - 08:13 WIB
Makan Nasi di Syukuran Bupati, Puluhan Warga Keracunan
Makan Nasi di Syukuran Bupati, Puluhan Warga Keracunan
A A A
BUKITTINGGI - Diduga keracunan, puluhan warga di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dilarikan ke rumah sakit umum setempat.

Para korban menderita mual-mual dan sakit perut tak lama setelah menyantap nasi bungkus yang dibagikan saat acara syukuran pesta rakyat bupati terpilih Kabupaten Pasaman.

Hasnah, warga Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman yang merupakan salah satu korban keracunan saat berada di ruang IGD RSUD Lubuk Sikaping mengaku menderita pusing dan terus mual.

Menurut Efendi yang juga suami korban sebelumnya ia bersama korban mendapatkan nasi bungkus gratis yang dibagikan panitia saat menghadiri pesta rakyat di halaman Kantor Bupati Lubuk Sikaping, Sabtu 26 Maret 2016 siang.

Sesampai di rumah malam harinya korban mengeluh sakit perut dan pusing tak lama kemudian korban mual-mual hingga belasan kali karena sakitnya tak kunjung sembuh korban langsung dibawa ke rumah sakit.

"Saya sendiri juga ikut makan, tapi yang saya makan lauknya goreng ikan, kalau yang banyak sakit itu makan telur. Istri saya juga makan yang lauknya telur itu, sampai di rumah dia kan sedang menyusui jadi belum dia makan, sorenya baru dia makan nasi itu, siap magrib baru terasa mual," katanya.

Kasus dugaan keracunan ini kini dalam penyelidikan kepolisian setempat. Kasat Reskrim Polres Pasaman AKP Syaiful Zubier menyebutkan dari hasil penyelidikan sementara rata-rata korban yang keracunan adalah warga yang memakan nasi bungkus dengan sambal telur ayam.

syaiful memperkirakan korban keracunan akan terus bertambah, pasalnya pesta rakyat syukuran bupati terpilih di halaman bupati sabtu lalu dihadiri puluhan ribu warga.

Jumlah makanan nasi bungkus dan makanan ringan yang dibagikan oleh panitia mencapai 17 ribu bungkus.

"Diduga banyaknya makanan dan penyajian seadanya yang dibagikan kepada warga tanpa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu menjadi penyebab keracunan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3858 seconds (0.1#10.140)