Hasto Blak-blakan Bicara Alasan Jokowi Tak Undang Surya Paloh ke Istana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membeberkan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara halalbihalal di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023). Dia menjelaskan, Jokowi melihat bahwa Partai Nasdem sudah memiliki pandangan yang berbeda.
Terlebih, partai yang mengusung Anies Baswedan tersebut memiliki koalisi sendiri. "Dan kemudian mengapa dari Bapak Surya Paloh tidak diundang? Sangat jelas penjelasan dari Bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023).
Hasto pun menyinggung soal politik yang tidak hanya dibangun atas kerja sama politik, namun tetap harus memperhatikan etika. Namun, Hasto menegaskan bahwa Presiden Jokowi tetap membuka ruang dialog dengan Partai Nasdem.
"Sehingga hal itulah yang juga harus dibaca, mengapa Bapak Presiden Jokowi di dalam pertemuan tersebut tidak mengundang dari Partai Nasdem, tetapi sebagai sosok yang memang mengedepankan dialog Pak Jokowi terbuka," katanya.
"Sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan, dan kepemimpinannya merangkul, Bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," sambungnya.
Diketahui, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dan hanya mengundang enam pimpinan partai politik di Istana Merdeka pada Selasa (2/5/2023). Keenam pimpinan parpol tersebut ialah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Jokowi mengakui tak mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat pertemuan tersebut. Pasalnya, Surya Paloh telah memiliki koalisi sendiri. "Ya memang enggak diundang. Nasdem itu, kita harus bicara apa adanya, ya, kan, sudah memiliki koalisi sendiri," kata Jokowi saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Jokowi menegaskan, para ketum parpol yang kemarin diundang telah memiliki niat untuk membangun kerja sama politik. "Mestinya ini memiliki strategi besarnya apa. Ya masa yang di sini harus tahu strateginya, kan, mestinya enggak seperti itu," ucap Jokowi.
"Dalam politik itu wajar-wajar saja biasa dan saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi biasa kalau bicara politik boleh dong," sambungnya.
Terlebih, partai yang mengusung Anies Baswedan tersebut memiliki koalisi sendiri. "Dan kemudian mengapa dari Bapak Surya Paloh tidak diundang? Sangat jelas penjelasan dari Bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023).
Hasto pun menyinggung soal politik yang tidak hanya dibangun atas kerja sama politik, namun tetap harus memperhatikan etika. Namun, Hasto menegaskan bahwa Presiden Jokowi tetap membuka ruang dialog dengan Partai Nasdem.
"Sehingga hal itulah yang juga harus dibaca, mengapa Bapak Presiden Jokowi di dalam pertemuan tersebut tidak mengundang dari Partai Nasdem, tetapi sebagai sosok yang memang mengedepankan dialog Pak Jokowi terbuka," katanya.
"Sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan, dan kepemimpinannya merangkul, Bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," sambungnya.
Diketahui, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dan hanya mengundang enam pimpinan partai politik di Istana Merdeka pada Selasa (2/5/2023). Keenam pimpinan parpol tersebut ialah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Jokowi mengakui tak mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat pertemuan tersebut. Pasalnya, Surya Paloh telah memiliki koalisi sendiri. "Ya memang enggak diundang. Nasdem itu, kita harus bicara apa adanya, ya, kan, sudah memiliki koalisi sendiri," kata Jokowi saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Jokowi menegaskan, para ketum parpol yang kemarin diundang telah memiliki niat untuk membangun kerja sama politik. "Mestinya ini memiliki strategi besarnya apa. Ya masa yang di sini harus tahu strateginya, kan, mestinya enggak seperti itu," ucap Jokowi.
"Dalam politik itu wajar-wajar saja biasa dan saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi biasa kalau bicara politik boleh dong," sambungnya.
(rca)