Berembus Nama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar Dampingi Ganjar, Ini Respons PDIP

Kamis, 04 Mei 2023 - 13:41 WIB
loading...
Berembus Nama Imam Besar...
Nama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Nasaruddin Umar muncul di bursa cawapres 2024 yang akan mendampingi capres PDIP, Ganjar Pranowo. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Nasaruddin Umar tiba-tiba muncul di bursa calon wakil presiden (cawapres) 2024. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dikabarkan memilih Kiai Nasaruddin sebagai pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Atas isu tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto buru-buru menepisnya. Menurutnya, proses kerja sama dengan partai politik pengusung lainnya belum selesai.

"Wah belum (ada keputusan Nasaruddin Umar jadi cawapres), kerja sama saja belum selesai dilakukan," kata Hasto Kristiyanto saat dikonfirmasi, Kamis (4/5/2023).



Yang jelas, kata Hasto, Megawati telah menyimpan 10 nama sebagai kandidat cawapres Ganjar. Apakah Nasaruddin Umar masuk dalam daftar, Hasto mengaku tidak tahu.

"Wah saya tidak tahu," jawab Hasto.

Hasto menjelaskan, saat ini tahapan yang perlu difinalisasi adalah kerja sama dengan parpol pengusung lainnya. Jadi, Hasto meminta media menunggu karena ada beberapa parpol yang akan bergabung.

"Tahapannya kan difinalkan kerja sama parpol terlebih dahulu. Jadi kita tunggu saja. Ada beberapa partai yang akan bergabung," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengembuskan isu duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Menurutnya, pasangan ini dibahas dalam pertemuan 6 ketua umum partai politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam.



"Berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai Capres-Cawapres," kata pria yang akrab disapa Rommy, Selasa (2/5/2023).

Menurut dia, hal ini tentu bertolak dari kenyataan bahwa dua figur tersebut teratas di berbagai polling dan partai pemenang Pemilu 2019 lebih tepat sebagai pengaju capres, sementara parpol pemenang selanjutnya sebagai pengaju cawapres.

"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," ujarnya.

Namun pernyataan Rommy itu langsung dibantah Partai Gerindra "Itu hoaks, hoaks. Hoaks, hoaks ya," kata Waketum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)