Polemik Ponpes Al Zaytun, SAS Institute Beri Penjelasan Begini
loading...
A
A
A
Pertama, ada kesan kontroversi ini sengaja diciptakan dengan pendekatan intelijen politik tertentu. Kedua, dengan menyatakan, bahwa aturan saf salat dicampur mengacu pada Mazhab Bung Karno, ini juga keliru bahkan cenderung sesat.
Ketika ditanya lebih dalam terkait operasi intelijen dari pihak mana, Abi Rekso menyatakan, ada kelompok yang sedang bekerja untuk kepentingan politik tertentu menjelang Pemilu 2024.
"Produk intelijen itu tidak selalu diciptakan dari BIN (Negara), organisasi intelijen asing atau swasta juga bisa melakukan cipta kondisi itu. Ya, kita tahu Al Zaytun sendiri adalah produk intelijen dari rezim lama," papar Sekretaris Eksekutif SAS Institute.
Kaitannya dengan pernyataan Panji Gumilang terkait mazhab Bung Karno, Abi Rekso menilai, ini yang perlu diluruskan karena bisa menjadi hal yang sensitif bagi kaum Muslimin di Indonesia.
"Pernyataan saudara Panji Gumilang ini berbahaya. Karena Bung Karno dalam Di bawah Bendera Revolusi tidak pernah membahas terkait dengan tata cara dan syariat salat," tegasnya.
"Selain itu, Islam hanya mengenal empat mazhab; Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Maliki dan Imam Hambali. Jadi tidak ada itu Syariat Islam mazhab Bung Karno, itu pernyataan sesat. Pernyataan saudara Panji ini berpotensi menghasut umat Muslim Indonesia," sambungnya.
Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat Muslim untuk tidak mudah terhasut dengan isu-isu seperti ini. "Karena MUI sudah memberikan penjelasan yang lugas, dan masyarakat bisa mengacu kembali kepada MUI jika ada hal-hal yang rancu seperti ini," tutupnya.
Lihat Juga: Tegaskan Independensi dan Standar Mutu Pendidikan, Majelis Masyayikh Sosialisasikan UU Pesantren
Ketika ditanya lebih dalam terkait operasi intelijen dari pihak mana, Abi Rekso menyatakan, ada kelompok yang sedang bekerja untuk kepentingan politik tertentu menjelang Pemilu 2024.
"Produk intelijen itu tidak selalu diciptakan dari BIN (Negara), organisasi intelijen asing atau swasta juga bisa melakukan cipta kondisi itu. Ya, kita tahu Al Zaytun sendiri adalah produk intelijen dari rezim lama," papar Sekretaris Eksekutif SAS Institute.
Kaitannya dengan pernyataan Panji Gumilang terkait mazhab Bung Karno, Abi Rekso menilai, ini yang perlu diluruskan karena bisa menjadi hal yang sensitif bagi kaum Muslimin di Indonesia.
"Pernyataan saudara Panji Gumilang ini berbahaya. Karena Bung Karno dalam Di bawah Bendera Revolusi tidak pernah membahas terkait dengan tata cara dan syariat salat," tegasnya.
"Selain itu, Islam hanya mengenal empat mazhab; Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Maliki dan Imam Hambali. Jadi tidak ada itu Syariat Islam mazhab Bung Karno, itu pernyataan sesat. Pernyataan saudara Panji ini berpotensi menghasut umat Muslim Indonesia," sambungnya.
Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat Muslim untuk tidak mudah terhasut dengan isu-isu seperti ini. "Karena MUI sudah memberikan penjelasan yang lugas, dan masyarakat bisa mengacu kembali kepada MUI jika ada hal-hal yang rancu seperti ini," tutupnya.
Lihat Juga: Tegaskan Independensi dan Standar Mutu Pendidikan, Majelis Masyayikh Sosialisasikan UU Pesantren
(maf)