Tanggal Berapa Hari Raya Idulfitri Menurut Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU?

Senin, 17 April 2023 - 13:54 WIB
loading...
Tanggal Berapa Hari Raya Idulfitri Menurut Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU?
Umat Islam melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (2/5/2022). FOTO ILUSTRASI/MPI/AZIZ INDRA
A A A
JAKARTA - Hari Raya Idulfitri akan tiba dalam hitungan hari ke depan. Suasana Lebaran pun sudah terasa yang ditandai dengan pergerakan masyarakat pulang ke kampung halaman atau mudik.

Pada tahun ini, Hari Raya Idulfitri dimungkinkan ada perbedaan. Ini adalah hal yang wajar karena perbedaan Hari Raya Idulfitri sudah terjadi sejak dulu di Indonesia.

Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal telah menetapkan Hari Raya Idulfitri jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Hal ini berarti puasa bulan Ramadan yang dimulai sejak Kamis, 23 Maret 2023 hanya berlangsung 29 hari.



Penetapan ini tertuang dalam Maklumat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti pada 21 Januari 2023 di Yogyakarta.

Dalam maklumat itu disebut pada Kamis Legi, 29 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan 20 April 2023, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB. Kemudian, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta +01° 47 58" dengan demokrasi hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan sudah berada di atas ufuk.

"Tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M," kata Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dalam konferensi yang disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023).

Lalu bagaimana dengan pemerintah? Sesuai tradisinya, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag), akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan tanggal Hari Raya Idulfitri. Rencananya, Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H akan dilaksanakan pada Kamis, 20 April 2023 di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta.



"Sebagaimana biasa, Sidang Isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 20 April 2023," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Kamaruddin Amin menjelaskan, Sidang Isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag. Berdasarkan data hisab, pada hari Kamis, 20 April 2023, posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0° 45' (0 derajat 45 menit) sampai 2° 21,6' (2 derajat 21,6 menit) dengan sudut elongasi antara 1° 28,2' (1 derajat 28,2 menit) sampai dengan 3° 5,4' (3 derajat 5,4 menit).

Selain mempertimbangkan data hisab, kata Kamaruddin, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi. Kemenag akan menurunkan tim ke 123 titik lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.

"Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal. Jadi kapan Hari Raya Idulfitri, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat," ujar Kamaruddin.



Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) melalui situs resminya, menyatakan Hari Raya Idulfitri kemungkinan besar jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Berdasarkan data markaz Jakarta, ketinggian hilal pada 20 April 2023 berada pada 1 derajat 55 menit 43 detik dan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik. Adapun waktu hilal di atas ufuk berlangsung selama 9 menit 29 detik. Sementara ijtimak terjadi pada Kamis Legi, 20 April 2023 pada pukul 11.16.38 WIB.

Data tersebut menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi ketinggian hilal masih berada di bawah standar minimal imkan rukyah (visibilitas) atau kemungkinan hilal dapat terlihat, yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Hal itu berarti bahwa kemungkinan hilal dapat dirukyat sangatlah kecil. Jika hilal tidak dapat terlihat atau teramati oleh para perukyat, tentu bulan Ramadhan 1444 H harus digenapkan menjadi 30 hari.

"Ketentuan itu disebut istikmal atau ikmal, yaitu jumlah hari dalam satu bulan disempurnakan menjadi 30 hari," tulis keterangan di situs resmi NU.

Lebaran Sesuai Keyakinan Masing-masing

Atas kemungkinan perbedaan Hari Raya Idulfitri 2023, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta umat Islam di Indonesia melaksanakan Lebaran sesuai dengan keyakinan masing-masing.

"Maka yang ditempuh sikap bisa toleransi antardua kelompok ini untuk masing-masing, ya Lebaran sesuai dengan keyakinannya, dengan hitungannya. Jadi, bahasa Jawanya legawa," kata Wapres dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).

Menurut Wapres, perbedaan ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu. Meskipun dulu sempat terjadi konflik, tapi saat ini rukun-rukun saja dan saling menghargai metode perhitungan masing-masing.

"Itu sudah kita lakukan bertahun-tahun. Dulu pertama memang agak konflik sedikit yang antara metode ini ribut, tapi belakangan tidak, karena kita terus sosialisasi edukasi, sekarang rukun-rukun saja. Sambil terus mencari metode yang mempertemukan dua metode ini imkanur rukyat dan wujudul hilal," kata Wapres.

Masing-masing organisasi Islam terbesar di Indonesia, baik Muhammadiyah maupun NU, telah mempunyai metode masing-masing untuk menentukan Hari Raya.

"Iya ini kan memang ada perbedaan kriteria ya dalam menetapkan yang satu imkanu rukyat itu di pemerintah menggabungkan hisab dan rukyat. Jadi kemudian hisabnya itu dihitung berapa tingginya tetapi harus dihitung kalau hisabnya di bawah dua itu tidak imkan. Ini kesepakatan termasuk ASEAN itu segitu. Jadi walaupun dia sudah di atas ufuk tapi di bawah dua derajat itu metode inkanurukyat," kata Wapres.

"Tapi Muhammadiyah memang menggunakan wujudul hilal, asal wujud, asal ada saja, walaupun setengah derajat masuk, nah ini beda," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)
pixels