Sejarah Lahirnya Kopassus: Hantu Rimba Kebanggaan Indonesia, Disegani Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) yang hari lahirnya diperingati setiap tanggal 16 April ini menarik untuk diketahui. Pasukan elite TNI yang memiliki julukan korps baret merah atau hantu rimba ini merupakan kebanggaan Indonesia dan disegani di dunia.
Pada hari ini adalah hari jadinya yang ke-71. Kopassus merupakan bagian komando utama milik TNI Angkatan Darat (AD). Motonya adalah lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga.
Cikal bakal Kopassus bermula pada 16 April 1952 saat Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Pembentukan Kesko ini didasari pengalamannya bertempur menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1950.
Ketika itu Kawilarang membentuk operasi tempur yang dikomandani Letkol Slamet Riyadi. Operasi ini, menurut laman resmi Kopassus, memang sukses memadamkan RMS. Tetapi, harus dibayar mahal karena korban dari TNI tak sedikit.
Setelah dikaji, pasukan musuh dengan kekuatan relatif kecil ternyata mampu menggagalkan serangan TNI yang lebih besar. Apa penyebabnya? Berdasarkan analisis, kekuatan musuh bukan terletak pada perlengkapan yang memadai, tetapi pada pengalaman, kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.
“Peristiwa ini mengilhami Kolonel Slamet Riyadi untuk membentuk satuan pemukul yang dapat digerakkan cepat dan tepat guna menghadapi pertempuran di medan berat sekali pun,” tulis Kopassus.
Ketika Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran di Ambon, gagasan itu diteruskan AE Kawilarang. Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Terirorium III No 55/Instr/PDS/52 tertanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III.
Pada hari ini adalah hari jadinya yang ke-71. Kopassus merupakan bagian komando utama milik TNI Angkatan Darat (AD). Motonya adalah lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga.
Cikal bakal Kopassus bermula pada 16 April 1952 saat Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Pembentukan Kesko ini didasari pengalamannya bertempur menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1950.
Ketika itu Kawilarang membentuk operasi tempur yang dikomandani Letkol Slamet Riyadi. Operasi ini, menurut laman resmi Kopassus, memang sukses memadamkan RMS. Tetapi, harus dibayar mahal karena korban dari TNI tak sedikit.
Setelah dikaji, pasukan musuh dengan kekuatan relatif kecil ternyata mampu menggagalkan serangan TNI yang lebih besar. Apa penyebabnya? Berdasarkan analisis, kekuatan musuh bukan terletak pada perlengkapan yang memadai, tetapi pada pengalaman, kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.
“Peristiwa ini mengilhami Kolonel Slamet Riyadi untuk membentuk satuan pemukul yang dapat digerakkan cepat dan tepat guna menghadapi pertempuran di medan berat sekali pun,” tulis Kopassus.
Ketika Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran di Ambon, gagasan itu diteruskan AE Kawilarang. Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Terirorium III No 55/Instr/PDS/52 tertanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III.