Mahfud MD: IKN Nusantara Cita-cita Sebuah Kota Masa Depan yang Melahirkan Peradaban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa Ibu Kota Negara ( IKN ) Nusantara adalah cita-cita sebuah kota masa depan yang melahirkan peradaban di mana tercipta dengan baik kerukunan antarumat beragama. Hal itu dikatakannya dalam acara peringatan Nuzulul Qur’an di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (13/4/2023) malam.
Peringatan Nuzulul Qur’an yang pertama di IKN ini dilaksanakan di Masjid Al-Ikhawan, di lokasi hunian pekerja konstruksi. Hadir sebagai penceramah adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Adapun tema acara yang digelar Mahfud MD bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni itu adalah Merawat Kerukunan Umat Beragama.
Mahfud MD membuka acara ini dengan mengucap syukur karena Tuhan Yang Maha Esa memberikan izin para tokoh berbagai agama dan para pekerja konstruksi berkumpul di IKN untuk memperingati turunnya kitab suci Al Qur’an di bulan Ramadan. Menurut Mahfud, acara ini dicatat dalam sejarah bahwa pertama kalinya mengadakan peringatan turunnya Al Qur’an atau Nuzulul Qur’an di IKN, pada bulan Ramadan 1444 Hijriyah.
“Tadi sambil bergurau, Kepala Otorita IKN Pak Bambang Susantono mengatakan pada saya, besok-besok mungkin akan ada peringatan Nuzulul Qur’an di ibu kota ini dengan peserta puluhan atau bahkan ratusan ribu orang, tapi tidak akan pernah ada lagi yang pertama, kecuali hari ini,” ujar Mahfud MD yang disambut tepuk tangan sekitar 150 hadirin dari kalangan pekerja konstruksi IKN, para tokoh dari berbagai agama, ulama, dan tokoh adat dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur.
Mahfud MD melanjutkan, saat Nabi Muhammad membangun kota Madinah, beliau mengumpulkan para tokoh dan pemuka dari berbagai agama. Nabi kemudian mengumumkan bahwa dirinya akan membangun kota Madinah sebagai kota yang inklusif dan kosmopolit, yang menghargai kesamaan hak warga dari berbagai agama dan suku yang berbeda-beda.
“Itulah yang pertama kali dilakukan oleh Nabi, membuat deklarasi ketika awal membangun kota Madinah, yang kita kenal dengan istilah Piagam Madinah,” ujar Mahfud MD.
Senada dengan Mahfud, dalam ceramahnya, Nasaruddin Umar yang didampingi para tokoh dari berbagai agama mengatakan bahwa kitab suci manapun mengajarkan perdamaian dan persaudaraan. “Dalam Al Qur’an ditegaskan, orang mukmin itu bersaudara. Jadi kalau kita semua beriman, maka kita semua bersaudara. Siapa pun yang memiliki iman, itu kita anggap saudara kita sendiri, dari agama mana pun,” ujar imam Masjid Istiqlal ini.
Sebelum menghadiri Nuzulul Qur’an dan buka puasa bersama, Mahfud, Menteri PUPR, Wamen ATR/BPN, dan Imam Masjid Istiqlal diajak oleh Kepala Orotita IKN mengunjungi sejumlah lokasi pembangunan kontruksi, di antaranya Titik Nol Kilometer, Sumbu Kebangsaan, Kantor Kementerian Koordinator, dan Istana Kepresidenan.
Imam Besar Masjid Istiqlal juga sempat menyaksikan desain Masjid Raya yang akan dibangun dengan luas lahan sekitar 15 hektare, serta rumah ibadah lainnya di dalam kawasan IKN.
Peringatan Nuzulul Qur’an yang pertama di IKN ini dilaksanakan di Masjid Al-Ikhawan, di lokasi hunian pekerja konstruksi. Hadir sebagai penceramah adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Adapun tema acara yang digelar Mahfud MD bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni itu adalah Merawat Kerukunan Umat Beragama.
Mahfud MD membuka acara ini dengan mengucap syukur karena Tuhan Yang Maha Esa memberikan izin para tokoh berbagai agama dan para pekerja konstruksi berkumpul di IKN untuk memperingati turunnya kitab suci Al Qur’an di bulan Ramadan. Menurut Mahfud, acara ini dicatat dalam sejarah bahwa pertama kalinya mengadakan peringatan turunnya Al Qur’an atau Nuzulul Qur’an di IKN, pada bulan Ramadan 1444 Hijriyah.
“Tadi sambil bergurau, Kepala Otorita IKN Pak Bambang Susantono mengatakan pada saya, besok-besok mungkin akan ada peringatan Nuzulul Qur’an di ibu kota ini dengan peserta puluhan atau bahkan ratusan ribu orang, tapi tidak akan pernah ada lagi yang pertama, kecuali hari ini,” ujar Mahfud MD yang disambut tepuk tangan sekitar 150 hadirin dari kalangan pekerja konstruksi IKN, para tokoh dari berbagai agama, ulama, dan tokoh adat dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur.
Mahfud MD melanjutkan, saat Nabi Muhammad membangun kota Madinah, beliau mengumpulkan para tokoh dan pemuka dari berbagai agama. Nabi kemudian mengumumkan bahwa dirinya akan membangun kota Madinah sebagai kota yang inklusif dan kosmopolit, yang menghargai kesamaan hak warga dari berbagai agama dan suku yang berbeda-beda.
“Itulah yang pertama kali dilakukan oleh Nabi, membuat deklarasi ketika awal membangun kota Madinah, yang kita kenal dengan istilah Piagam Madinah,” ujar Mahfud MD.
Senada dengan Mahfud, dalam ceramahnya, Nasaruddin Umar yang didampingi para tokoh dari berbagai agama mengatakan bahwa kitab suci manapun mengajarkan perdamaian dan persaudaraan. “Dalam Al Qur’an ditegaskan, orang mukmin itu bersaudara. Jadi kalau kita semua beriman, maka kita semua bersaudara. Siapa pun yang memiliki iman, itu kita anggap saudara kita sendiri, dari agama mana pun,” ujar imam Masjid Istiqlal ini.
Sebelum menghadiri Nuzulul Qur’an dan buka puasa bersama, Mahfud, Menteri PUPR, Wamen ATR/BPN, dan Imam Masjid Istiqlal diajak oleh Kepala Orotita IKN mengunjungi sejumlah lokasi pembangunan kontruksi, di antaranya Titik Nol Kilometer, Sumbu Kebangsaan, Kantor Kementerian Koordinator, dan Istana Kepresidenan.
Imam Besar Masjid Istiqlal juga sempat menyaksikan desain Masjid Raya yang akan dibangun dengan luas lahan sekitar 15 hektare, serta rumah ibadah lainnya di dalam kawasan IKN.
(rca)